Sabtu, 30 Mei 2015

SPY (2015) REVIEW : A Complete-Packaged Spy Movies Spoof


Paul Feig memang perlu mendapat sorotan dalam rekam karirnya beberapa tahun terakhir. Setelah karya debutnya, Bridesmaids berhasil mendapatkan pujian oleh para kritikus, Paul Feig selalu mengepakkan sayapnya lebih lebar dalam genre serupa. Komedi, genre satu ini memang akan memikul beban yang lebih berat. Karena sang sutradara harus tahu bagaimana mengemas sebuah komedi yang renyah dan memecahkan tawa penontonnya.

2 tahun lalu, The Heat adalah bukti bahwa Paul Feig masih mampu membuat tawa renyah penontonnya. Maka, tak salah jika kali ini Paul Feig mendapatkan kesempatan lagi untuk membuat film dengan genre yang sama. Spy, menjadi proyek film terbaru dari Paul Feig yang memiliki nama-nama besar dalam jajaran ensemble cast. Jason Statham, Jude Law, Rose Byrne, dan Mellisa McCarthy yang selalu menjadi langganan Paul Feig di setiap film komedinya.

Memiliki tema yang sama dengan The Heat, Spy adalah sebuah film action-comedy yang jauh lebih besar kemasannya daripada film Paul Feig sebelumnya. Maka, tak salah jika para penonton mengharapkan sesuatu yang lebih besar dan lebih menyenangkan ketimbang The Heat. Apalagi, ada nama seperti Jason Statham yang sudah memiliki jam terbang tinggi di genre film aksi. Dan Paul Feig ternyata menyanggupi apa yang sudah diharapkan oleh penontonnya.


Spy adalah sebuah spoof terhadap film-film agen rahasia yang selama ini sedang beredar. Menceritakan tentang Susan Cooper (Melissa McCarthy) yang bekerja di FBI sebagai operator atau analis yang membantu agen rahasia, salah satu agen rahasia yang dia bantu adalah Bradley Fine (Jude Law). Di saat menuntaskan misinya yang paling baru, Agen Fine harus berhadapan langsung dengan musuh utamanya yaitu Rayna Boyanov (Rose Byrne).

Agen Fine pun diserang oleh Rayna Boyanov dan hilang jejak. Susan merasa dia harus menyelamatkan dan mencari agen Fine dalam keadaan apapun. Karena Susan memendam rasa yang berbeda terhadap agen Fine, dia pun menawarkan diri menjadi seorang agen yang akan menyelesaikan misi yang diberikan kepada agen Fine. Setelah melewati beberapa uji coba, Susan pun mendapatkan identitas baru yang dapat dia gunakan untuk menjalankan misinya. 


Kekuatan di setiap komedi milik Paul Feig adalah bagaimana Feig berhasil mengemas dialog-dialog yang witty di setiap filmnya. Dan hal itu pun terulang kembali di dalam film terbaru milik Paul Feig. Meski, Spy tetap mengemas dirinya sebagai film aksi, tapi bagaimana Paul Feig mengemas komedi di dalamnya pun tetap mengejutkan penontonnya. Sehingga penonton akan dengan mudah tertawa dengan komedi-komedi yang disebar oleh Paul Feig bak ranjau.

Jika anda telah menonton trailernya terlebih dahulu, maka tak perlu khawatir segala gong komedinya sudah dikeluarkan. Karena ada banyak sekali jokes yang disimpan oleh Paul Feig yang digunakan sebagai senjata ampuh pendorong penonton untuk menyumbangkan tawanya saat menyaksikan film ini. Tiada henti, Paul Feig mengganjar penontonnya dengan dialog-dialog cerdas pengundang tawa serta guyonan slapstick beberapa kali agar penontonnya merasakan kesenangan dalam level tertinggi di dalam filmnya.

Film ini jelas menyindir segala macam film agen rahasia, semacam James Bond, yang selalu memasang agen rahasia pria sebagai penuntas misinya. Belum lagi representasi wanita-wanita seksi yang lincah bermain senjata di setiap film agen rahasia yang mampu dipatahkan oleh Paul Feig di dalam film Spy lewat karakter Susan Cooper. Pematahan stereotyping yang terjadi di dalam film agen rahasia berhasil disampaikan lewat beberapa dialog dan representasi karakternya dengan baik. Juga, spoof dalam opening credit sequences yang menyerang habis-habisan film Skyfall milik James Bond. 


Tak melulu tentang komedi, Paul Feig pun berhasil memberikan intrik menarik di dalam filmnya. Memberikan sedikit bumbu twist and turn yang setidaknya membuat film Spy ini tak melulu berada dalam jalan cerita yang klise. Pun, dengan kemasan sekuens aksi yang juga tak main-main. Ledakan, tembakan, car-chase yang tetap membuat film ini benar-benar memiliki definisi sebenarnya tentang sebuah film musim panas yang menyenangkan.

Segala komedi yang diarahkan dan dituliskan oleh Paul Feig pun tak ada artinya jika tak ada aktris kesayangannya, Melissa McCarthy. Kali ini, dia bermain dalam porsi yang pas sehingga tak terlalu menganggu seperti di The Heat. Melissa McCarthy pun berhasil menyampaikan pesan komedi itu lewat aktingnya yang pintar. Dan yang perlu digaris bawahi dalam film ini adalah lakon Jason Statham yang akhirnya keluar dari zona amannya.

Jason Statham memang masih menjadi sosok agen yang garang seperti biasanya dalam film-film sebelumnya. Hanya saja, karakter yang dia mainkan di dalam film ini cukup berbeda dan berhasil menjadi sosok yang jenaka jika dibandingkan dengan citra dirinya selama ini. Jason Statham tak terlihat malu atau pun canggung memerankan karakternya yang sering dikerjai habis-habisan oleh Paul Feig dalam naskahnya. 


Jelas, Spy akan dengan mudah merebut perhatian penontonnya karena film yang diarahkan oleh Paul Feig ini adalah paket lengkap bagi penonton yang sedang butuh hiburan. Karena Paul Feig tak hanya menyenangkan penontonnya lewat sekuens aksi penuh ledakan, tetapi juga dikemas dengan dialog-dialog cerdas yang mampu mengundang tawa penontonnya. Dan film ini adalah bukti bahwa Paul Feig menjadi salah satu sutradara yang mampu diperhitungkan dalam genre ini.

1 komentar:

  1. Spy is every-minute hilarious; you haven’t finished laughing from a scene yet, and already you are laughing again; your laughter ranging from a spectrum of short laugh-out-loud bursts to prolonged ones— and if you have an extremely funny bone, might even provoke tears of mirth.

    BalasHapus