Sabtu, 01 September 2012

REVIEW - The Cabin In The Woods

Mengingat kurangnya suntikan Film Horror di insan perfilman dunia. Joss Whedon, Sutradara dari film Terbesar dan Tersukses tahun ini The Avengers bersama rekannya Drew Goddard merilis sebuah film yang mereka buat sejak tahun 2009 sebelum Proyek terbesar The Avengers dengan judul The Cabin In The Woods. Apakah bisa memberi sentuhan horror yang bagus? 

 Menceritakan tentang Lima Remaja yang ingin liburan ke sebuah kabin yang berada ditengah hutan dan
dekat danau. Dimana satu persatu dari mereka dihabisi oleh "yang ada di sekitar mereka".
Satu saja yang saya sarankan bagi kalian yang ingin menonton film satu ini. Jangan Sekali - kali anda mencari tahu informasi apapun dan dalam bentuk apapun seperti Review ataupun Trailer sekalipun. Karena anda tidak akan menemukan sensasi berbeda saat menonton film ini. Saya sendiri sama sekali tidak melihat Trailer nya sedikit pun. Alhasil, saya menemukan sensasi menarik untuk menonton film ini. Meskipun melihat rating di sana-sini yang memberikan nilai yang bagus sekali.Saat anda membaca sebuah sinopsis dari film ini mungkin yang ada dibenak anda adalah film ini akan memberikan cerita yang biasa saja dan mudah ditebak. Tebakan anda sangatlah salah. Whedon dan Goddard mampu meracik naskah yang begitu lemah menjadi naskah yang intens, menarik dan susah ditebak. Mereka tidak merelakan sedikitpun dari kalian untuk bisa sekedar menghela nafas karena adegan-adegan berdarah selanjutnya akan diberikan dengan apik dengan twist yang sangat membuat kita penasaran hingga akhir film. Naskah film ini benar-benar solid dan tersusun rapi dengan tensi ketegangan yang pas dari awal hingga akhir film ini. Twist yang kalian kira bisa kalian pecahkan begitu saja mungkin membuat kalian geram karena Whedon-Goddard mampu mengecoh kalian semua yang berusaha menebak horror ini. Beberapa scene horror yang cliche dan akan kalian temukan di semua film horror, terutama slasher hollywood akan anda temukan disini. Tetapi, jangan anda kira bahwa semua scene-scene tersebut akan berjalan sesuai dengan ritme cliche-nya. Karena anda akan benar-benar salah. Seperti yang saya ketahui, Film ini adalah sebuah Parodi dengan nafas serius yang akan membawa kita kesebuah sensasi horror yang benar-benar memberikan nafas baru. Semua rasa cheesy itu akan dengan gampang dibelokkan menjadi horror yang unpredictable dan sensasi luar biasa yang benar-benar berbeda dari biasanya. Tak perlu aktor dan aktris terkenal dalam film ini. Mungkin yang eye-catching dimata kita hanya Chris Hermsworth yang sudah kita kenal di film Thor. Akting Dana (Connolly) dan Curt (Hermsworth) benar-benar scene-stealer. Akting mereka sangat kuat sehingga bisa memberikan ketegangan yang diatas rata-rata saat film ini berlangsung.

Jika anda tahu, Film ini pertamanya adalah produksi tahun 2009. Karena tersandung beberapa masalah karena Production House yang menaunginya maka film ini mundur jadwal rilis. Jadi, Chris Hemsworth pada tahun ini masih bisa dikatakan seorang breakthrough artist. Sebagai newcomer, penampilannya yang epic di film ini tak perlu diragukan. Dia mampu memberikan performa yang bagus di film ini. Tak seterusnya film ini setegang yang kita bayangkan. Sedikit selipan unsur komedi yang smart dan dark diberikan oleh duet Whedon-Goddard. Beberapa "pelecehan" tentang horror-horror cliche jaman sekarang yang dituangkan  dalam joke yang benar-benar pintar dan mengena. Meskipun begitu bukan berarti film ini tidak ada kekurangan. Tak ada film yang sempurna. Beberapa plot hole yang mungkin akan dengan gampang kalian temukan jawabannya setelah second viewing. Karena saat saya menonton, Saya terlalu kagum dengan kejeniusan yang ditampilkan oleh Whedon dan Goddard. Mereka tahu bagaimana membuat film Parodi dengan nafas serius atau bisa dikatakan sebuah film Tribute yang benar-benar mengagumkan dan entertaining. Terutama adegan paruh akhir film ini yang sangat ciamik dan lupakan beberapa unsur logika dan bersenang-senanglah dengan bloody-bath scene yang ditawarkan film ini. Ending film ini yang masih sedikit mempunyai cliff-hanger yang membuat saya masih merasa sedikit kurang puas. Whedon dan Goddard rasanya ingin memberikan sebuah bentuk Protes mereka terhadap film-film Horror yang ada di Dunia yang memberikan cerita yang gampang ditebak dan itu-itu saja kedalam filmnya. Beberapa sentilan tajam dari mereka disampaikan dengan baik dan elegan dengan konflik yang menyerupai film horror pada umumnya, tetapi akan diberikan sebuah twist-twist yang segar dan jenius yang akan memutarbalikkan konsep cliche horror. Film Horror ini mungkin tidak compatible untuk semua kalangan. Tetapi saya dibuat takjub dengan kejeniusan film ini. Meski begitu, film ini sangat-sangat layak menjadi film Horror yang Fresh, Genius, Fun dan UNPREDICTABLE.
 So seperti tagline film ini, You think you know the story? and I Say NO ! You're NOT!! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar