Minggu, 27 Januari 2013

REVIEW + 3D REVIEW - Chinese Zodiac : CZ12

Sebuah persembahan terakhir dari aktor china legendaris Jackie Chan yang sudah menaruh tempat di banyak kalangan di dunia. Terutama fans Jackie Chan. Di Film terakhirnya ini, dia kembali bermain disebuah film laga yang sudah modern berjudul Chinese Zodiac : CZ12. Apakah ini adalah sebuah film yang bagus sebagai perpisahan dari aktor legendaris ini?
http://ricmeyers.com/wp-content/ric-meyers-uploads/2013/01/CZ12-H.jpg 
Menceritakan tentang seorang pemburu emas bernama JC (Jackie Chan) yang menyamar sebagai ketua National Geographic Channel di China. Dia menuju paris. Disana dia mencoba untuk menemukan harta karun berupa emas yang mungkin bisa dia lelang. Disana juga, dia bisa menemukan 12 Chinese Zodiac yang asli. Karena Chinese Zodiac yang beredar di musium-musium adalah sebuah imitasi dari yang asli. Pada saat dia mulai mencari bangkai kapal yang berisikan emas dan keduabelas kepala chinese zodiac ini. Banyak sekali lika-liku perjalanan yang harus mereka hadapi.
Saya bukan fans dari Jackie Chan dan juga tak seberapa suka dengan film laga. Tetapi, Chinese Zodiac : CZ12 ini bukan film laga. Terlebih Chinese Zodiac sudah banyak mengadaptasi beberapa penceritaan yang sudah terasa seperti hollywood. Dengan adegan aksi yang sudah banyak dengan beberapa alat canggih layaknya Mission Impossible menjadi hal yang menarik dari film ini. Sayang beribu sayang. Naskah cerita yang kurang diolah dengan baik alhasil membuat film ini jauh dari kata menyenangkan. Pace Cerita yang lambat dan durasi yang mungkin biasa saja untuk tipikal film seperti ini. Beberapa adegan yang sebenarnya banyak sekali di skip dan mungkin tak akan mengurangi esensi cerita yang terjalin di film ini. Lalu apa lagi? Adegan yang terkesan loncat-loncat membuat saya sebagai penonton bingung dengan maksud film ini diawal-awal dan mau dibawa kemana film ini? berbagai cerita yang memusingkan bukan karena cerita yang dirangkai terlalu berat tetapi terlalu kacau untuk diikuti. Beberapa penceritaan yang memang sangat cepat di awal film ini. Lalu dengan bertambahnya durasi film ini melambat dengan seenaknya saja. Penceritaan yang mulai tidak fokus mau dibawa kemana film ini dan juga saya yang semakin tidak fokus melihat film ini. Apa yang berbeda dengan film ini? Apa nilai plusnya? Dengan beberapa plot cerita yang mungkin berusaha epic contoh : saat JC mencoba memecahkan kode di perpustakaan. Alhasil semua terkesan biasa saja tak ada yang istimewa. Naskah yang setipis kertas dan selusuh kertas yang habis dicengkram yah seperti itulah film ini. Film yang berdurasi 123 menit ini serasa melihat film dengan durasi 140 menit. Film ini terasa sangat membosankan terutama paruh awal film ini yang memang sangat tidak terfokus dan berantakan. Beberapa kali saya menguap saat menyaksikan film dan ingin sekali saya skip beberapa bagian hingga menuju akhir film. Banyak sekali adegan tidak penting yang mungkin bisa mengurangi durasi yang dipersingkat dan cerita yang mungkin bisa dipadatkan lagi. Penggalian karakter-karakter di film ini juga cepat. Semua tiba-tiba seperti seenaknya saja masuk ke dalam film ini. Tak ada penceritaan yang lebih detail lagi. Tak ada kefokusan cerita ke satu center character. Semua karakter di film ini terasa penting. Tetapi, semua karakter di film ini terlalu menyesaki layar. Sehingga latar belakang mereka pun kurang terkondisikan dengan baik.
Beberapa cerita yang disajikan memang dibumbui konflik dan komedi. Tetapi semua tereksekusi dengan begitu buruk. Sajian cerita dengan konflik yang begitu cliche yang membuat saya bisa menebak apa yang terjadi selanjutnya tanpa perlu pemikiran yang panjang. Beberapa komedi-komedi yang dilontarkan pun menjadi sebuah guyonan yang komikal dan tidak bisa membuat saya tertawa. Mungkin hanya beberapa saja yang bisa lainnya guyonan garing yang biasa saja tetapi guyonan yang mudah ditebak itu diulang-ulang beberapa kali sehingga saya semakin mengernyitkan dahi. Bukan hanya sajian komedinya saja yang cliche, adegan aksi juga bernasib sama. Alih-alih Jackie Chan ingin sekali membuat sebuah terobosan baru dalam menyajikan adegan aksi dengan beberapa adegan yang mungkin bakal mengingatkan kita dengan film Mission Impossible tetapi jatuhnya biasa saja. Atau adegan aksi dengan tangan kosong yang mungkin predictable. Saya pun terkadang mengalihkan pandangan saat menonton adegan aksi di film ini yang terlalu banyak tetapi biasa saja serta membosankan. Lalu apa kelebihan dari film ini? Hanya faktor Jackie Chan saja yang mungkin menjadi daya tarik difilm ini. Karena semua departemen akting di film ini menjalankan perannya dengan ala kadarnya saja. Masih terasa kaku. Terutama pada aktris yang berperan sebagai Coco (Yao Xing Tong) dan Catherine (Laura Weissbecker). Jackie Chan yang juga mengambil beberapa bagian diluar dia menjadi peran utama seperti bagian di balik kamera. Dia mengambil sebagai produser, sutradara, scriptwriter merangkap juga sebagai art director. Mungkin inilah yang menjadi proyek yang seharusnya bisa tertangani dengan baik ini menjadu terbagi-bagi. Tidak dikerjakan secara maksimal. Esensi cerita yang mengambil beberapa esensi cerita hollywood seperti Mission Impossible, Pirates Of The Carribean (meskipun perompak ini tersesat di hutan). Dari segi teknis, Efek CGI yang diberikan di film ini jika dibandingkan dengan Indonesia (yang notabene juga negara Asia) mungkin sudah beberapa langkah lebih maju dan lebih halus. Tetapi yang cukup menganggu adalah sound mixing yang terkesan seperti aktor-aktrisnya terkesan lipsync. Serta bahasa inggris mereka yang sangat kentara sekali Pronunciation-nya.
Overall, Chinese Zodiac hanyalah sebuah film yang mungkin hanya sebuah Fans Service dari Jackie Chan yang katanya adalah proyek terakhirnya di dunia perfilman. Tetapi tenanglah, Jackie Chan sedang bergabung dengan para "bakso urat laga" lainnya di The Expendables 3. Tetapi bagi yang bukan Fans dari Jackie Chan. Ini adalah sajian film dengan Pace yang lambat dan klise.

Bagaimana dengan efek 3D-nya? Apakah bagus untuk dilihat?
Brightness
Saat Chinese Zodiac 3D ditonton dalam format 3D, kecerahan film ini sedikit lebih gelap
Depth
efek kedalaman film ini dalam format 3D juga tak begitu istimewa. Semua terasa biasa terutama jika adegan di shoot di dalam ruangan. 
Pop Out
Bagi penonton awam, inilah yang ditunggu jika dalam menyaksikan film 3D. Adegan keluar dari layar di film ini sangat sedikit sekali. Meski banyak sekali potensi yang bisa membuat efek ini bisa dimanfaatkan dengan baik. Tetapi tidak ada. 

Overall, 3D film ini bukan 3D yang bagus. Cerita yang biasa saja, serta efek 3D yang juga tak istimewa membuat film ini layak jika ditonton dalam versi 2D saja. Tetapi, mengingat harga tiket 3D yang sama, apa salahnya dicoba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar