Kamis, 04 Juli 2013

REVIEW + 3D REVIEW - Despicable Me 2

Illumination Entertainment kembali mengeluarkan film animasi yang pernah melambung tinggi. Despicable Me 2. Sekuel dari Despicable Me ini pun sudah dinanti-nantikan banyak orang. Karena memang tak disangka-sangka film ini pun bisa mencuri perhatian semua orang dan kritikus karena cerita film yang unik dan lucu. Film keduanya pun Universal Pictures dan Illumination Entertainment tetap menggunakan kembali jasa Chris Renaudd dan Pierre Coffin untuk memandunya


Setelah menjadi sosok seorang ayah dan tak kembali menjadi penjahat. Gru (Steve Carrell) pun sangat bahagia dengan keluarga kecilnya. Gru pun berusaha menjadi sosok ayah yang selalu melindungi ketiga anaknya, Agnes (Elsie Fisher), Margo (Miranda Cosgrove), dan Edith (Dana Gaier). Hingga suatu hari, dia dimintai sebuah bantuan dari AVL (Anti-Villain League) untuk menangkap penjahat yang mencuri sebuah serum berbahaya bernama PX-41.

Gru pun dibantu oleh Lucy (Kristen Wiig) dalam menjalankan misinya kali ini. Dia pun bertugas untuk memata-matai sebuah mall. Karena di dalam Mall tersebut ada pencuri yang sedang menyamar sebagai pemilik sebuah toko di Mall tersebut. 
 
Highly Entertaining but quite forgettable.
Despicable Me, seri pertama film ini adalah sebuah film animasi yang layak tonton menurut saya. Segi cerita dan animasi yang cukup bagus. Dibalut dengan berbagai adegan kocak yang jelas membuat para penontonnya akan tertawa terbahak-bahak. Jelas Despicable Me pun adalah sebuah surprise dari cerita yang original. Film ini pun mendapat banyak pujian dari kritikus dan jelas memuncaki tangga Box Office kala itu. 

Hal tersebut mungkin dimanfaatkan oleh Illumination Entertainment untuk membuat kembali sebuah sekuel dari film pertamanya yang sukses. Jelas film ini akan dinanti-nantikan oleh banyak orang. Karena film pertamanya memang sukses menghibur banyak orang. Tak hanya anak kecil, remaja serta orang dewasa pun bisa menggunakan Despicable Me sebagai hiburan alternatif melepas penat dari kegiatan sehari-hari. Refreshing otak yang totally work bagi mayoritas orang. 

Saya pun begitu. Sudah menanti-nantikan film ini. Kejutan seperti apa lagi yang bakal disajikan oleh film ini. Despicable Me 2 pun cocok sekali sebagai hiburan alternatif bersama keluarga. Sekedar melepas penat dan melupakan berbagai kesibukan. Karena jelas sekali Despicable Me 2 memberikan berbagai guyonan segar yang membuat kita tertawa terbahak-bahak. Meskipun sangat disayangkan berbagai scene hilarious itu pun beberapa sudah ditawarkan di Trailer tersebut. 


Despicable Me 2 pun menjadi sebuah sekuel yang tak perlu menonton film pertamanya pun kalian sudah bisa menikmatinya. Tak seperti Monsters University yang saling berkesinambungan satu sama lain. Despicable Me 2 pun jelas mungkin akan menjadi sebuah rip-off yang bisa dinikmati siapapun tanpa perlu melihat seri pertamanya terlebih dahulu. Karena hanya sedikit sekali benang merah yang terjalin antara Film keduanya dengan film pertamanya. Mungkin karena rentang tahun yang cukup sedikit. Jadi tak perlu ada rasa Nostalgia yang kental layaknya Monsters University. 

Cerita di Despicable Me 2 pun terkesan kurang tertangani dengan baik. Ceritanya jadi terkesan lupa dengan siapa film Despicable Me yang pertama. Mungkin memang iya, tetap menyelipkan unsur spy adventures yang cukup impressive. Tapi, tak ada jalinan cerita sebagus yang pertama. Ceritanya pun cenderung sedikit membosankan. Mungkin beberapa joke-nya yang akan menyelamatkan keseluruhan film ini. Karena bagi saya tak ada momen yang membekas dari Despicable Me 2. Mungkin setelah keluar dari bioskop, beberapa ceritanya pun akan dengan gampang dilupakan. Mungkin ada beberapa momennya yang memorable. (hint : Underwear)

Big portion goes to The Minions who save this movie and  all the jokes are from them.
Di film-film animasi kita akan menemukan beberapa karakter kecil yang menarik perhatian. Contohnya di Toy Story kita akan menemukan sesosok Alien Kecil bermata tiga itu. Di film Brave kita akan menemukan The Triplets. Ice Age kita akan menemukan Scrat. Maka di Despicable Me ini kita akan menemukan karakter kecil dengan pesona luar biasa bernama The Minions. Semua orang akan jatuh cinta dengan The Minions karena semua guyonannya pun terletak pada The Minions.  Bahkan hadiah Action Figure-nya yang dijual di sebuah restoran cepat saji pun laku keras.

Di film keduanya kali ini, The Minions sepertinya mendapatkan screening time yang cukup banyak ketimbang versi pertamanya. Karena beberapa masalah pun masih ada sangkut pautnya dengan makhluk lonjong kecil berwarna kuning ini. Jadi setiap scene di film Despicable Me 2 ini kita akan menemukan sosok Makhluk Kuning ini. Beberapa jokes juga dominan di prakarsai oleh tingkah konyol Minions. Karena banyak sekali adegan-adegan yang menggelikan yang dilakukan oleh Minions di film ini.


Kemungkinan besar film ini mulai berantakan dari segi cerita pun karena Porsi Screening Time milik Minions yang cukup banyak kali ini. Karena jelas sekali, Naskah yang ditulis oleh Ken Daurio dan Cinco Paul ini pun terlihat berfikir bagaimana caranya sesosok Minions ini tetap ada diberbagai cerita di film ini tanpa ada kesan dipaksakan. Akhirnya cukup bagus bila Minions pun diikutsertakan dalam konfliknya. Tak seperti Scrat yang jelas seperti karakter lepas dan selingan dari inti ceritanya sendiri. 

Tetapi porsi banyak Minion inilah yang membuat karakter utamanya seperti Gru, Lucy, serta ketiga anak Gru ini pun semakin tenggelam. Tak seperti film pertamanya yang masih memberikan porsi yang balance antara karakter utama dan Minions nya. Dan tak dibisa dipungkiri saya pun jadi lebih menantikan adegan-adegan konyol yang dilakukan oleh Minion ketimbang menikmati plot ceritanya yang tak memberikan hal yang cukup inovatif dengan penyampaian cerita yang biasa saja. Karena memang beberapa scene hilarious terjadi oleh ulah Minion dan adegan Underwear yang membuat saya tertawa terpingkal-pingkal hingga mengeluarkan air mata. 


Humor di film ini pun lebih rude ketimbang Monsters University. Beberapa humornya slapstick dan tidak elegant menurut saya. Jokes slapstick itu pun mungkin mengundang tawa penonton kecil yang ada di dalam studio. Tapi penonton dewasa mungkin hanya beberapa jokes slapstick saja yang bekerja maksimal. Tapi tak jarang juga guyonannya pun cliche dan malah membuat saya hening dan biasa saja.

Animasi yang digunakan oleh Illumination Entertainment ini pun jelas eye-popping. Warna-warnanya cukup indah. Diperkuat dengan efek 3D yang sangat bagus sekali. Desain karakternya pun cukup menarik dan tidak typical. Desainnya di buat menggemaskan. Seperti Agnes ataupun Minion. Dengan sentuhan adegan-adegan yang jelas eye-popping untuk memaksimalkan efek 3D-nya yang sangat indah itu. 


Cast film ini pun tetap sama. Steve Carrell tetap berperan sebagai Gru dengan aksennya yang menarik. Kristen Wiig berperan sebagai Lucy yang juga menjadi love interest bagi Gru. Mereka bisa memberikan nyawa bagi karakternya. Chemistry nya terjalin cukup bagus. Elsie Fisher pun tetap mengisikan suara menggemaskan bagi karakter Agnes. Oh adorable Agnes. Berbagai karakter baru pun juga mewarnai seperti Benjamin Bratt sebagai Eduardo, Moises Arias sebagai Antonio. Semakin meramaikan film ini. 


Overall, Despicable Me 2 is highly entertaining for people who want laughing out loud and forget about their activities. Nothing special and surprising from its sequel. Big portion for the Minions actually makes the story a little bit ruined and forgettable. For me, Despicable Me 2 not far as a Fun Animation Movies without some big story. Just Fun and watch what minions do in this movie. Happy Minions Day Everyone. 


Illumination Pictures pun tetap merilis film ini dalam format 3D seperti yang mereka lakukan di film pertamanya. Bagaimana dengan kualitas 3D dari film ini sendiri? Baik. Akan saya reviewkan bagi anda. 

BRIGHTNESS 


Tak ada bedanya saat menonton film ini dalam format 3D dari segi kecerahannya. Semua warna tetap terlihat jelas tanpa ada rasa lebih gelap dari format 2D nya.

DEPTH
 

Tingkat kedalaman yang cukup luar biasa disajikan di film ini. Seperti kita menyaksikan apa yang terjadi di depan mata kita sendiri. Semuanya tersajikan dengan baik. 

POP OUT 
 
Interaksi adegan pop out yang begitu luar biasa. Semua adegan-adegannya pun dimaksimalkan dalam format 3D-nya. Dari awal film hingga credit title bergulir. Terutama adegan credit title yang menampilkan sosok minion dan adegan bubble yang berinteraksi baik dengan penontonnya. 


Yes. Its Highly Recommended if you watch this movie on 3D. Karena jelas efek 3D film ini tergarap baik mulai Depth hingga Pop Out yang memanjakan mata. Despicable Me 2 pun rasanya kurang jika disaksikan dalam format 2D. Karena tiket 2D dan 3D mempunyai harga yang sama. Maka menonton film ini dalam format 3D adalah sebuah keharusan. Apalagi bagi kalian penggemar Minion.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar