Its been 3 years ago, i wrote about what’s my favourite place to watch
a movie and I think it is a potential posts to give information for my blog’s
readers. So, in this posts, I would like to upgrade the information about all
the theatres in Surabaya. And of course I would like to choose where is my
favourite place to watch a movies.
But first, I would love to write to In Bahasa. Because, you guys know,
my skill in English was bad, so bad. There you go, the next sentence would be
write in Bahasa.
Setelah selama 2 tahun merantau di kota Surabaya untuk mencari Ilmu,
(Iya, saya hanya orang Gresik yang di kotanya tak ada bioskop), saya sudah bisa
menjamahi beberapa bioskop yang 3 tahun lalu belum pernah saya datangi. Pos
kali ini akan menjadi sebuah panduan lengkap untuk merasakan sebuah kenikmatan
juga kenyamanan menonton yang akan kalian rasakan di beberapa bioskop di
Surabaya.
Surabaya hanya memiliki bioskop milik jaringan 21/XXI. Sehingga, tak
adalah itu Blitzmegaplex yang bahkan sekarang sudah berubah nama menjadi
CGVBlitz, Cinemaxx atau pun Platinum Cineplex. Maka, mungkin beberapa orang akan mengira
mereka akan mendapatkan pengalaman menonton yang sama dari satu bioskop ke
bioskop lainnya. Nyatanya tidak, akan ada sesuatu yang berbeda yang akan
dirasakan penontonnya. Maka, berikut saya berikan daftar bioskop yang ada di
Surabaya.
Mulai dari bioskop bertuliskan 21 berwarna merah dan biru.
Delta 21
Iya, bioskop ini memang paling tak nyaman di semua tempat yang ada.
Ada bau yang tak sedap di dalam studionya, penonton yang berisik, dan sistem
suara yang ala kadarnya. Hanya saja, bioskop ini menawarkan harga tiket yang
murah. Juga, bioskop ini menayangkan film-film Indonesia terbaru yang baru
rilis jika tak mendapatkan jatah layar di bioskop lain.
HTM :
Weekdays : Rp. 25.000
Friday : RP.
30.000
Weekend : Rp. 35.000
Tunjungan 21
Sama dengan Delta 21, Tunjungan 21 akan jauh lebih bagus dan masih
memiliki treatment yang bagus dari pemiliknya. Kualitas suara, tempat yang
nyaman, masih menjadi keunggulan di Tunjungan 21 yang dulu pernah menjadi
bioskop kualitas nomor wahid di Surabaya. Pun begitu, Tunjungan 21 akan menjadi
tempat untuk mengapresiasi film Indonesia meskipun kadang ada film Box Office
yang mampir ketika Tunjungan XXI tak bisa menampung penontonnya.
HTM :
Weekdays : Rp. 25.000
Friday : Rp.
30.000
Weekend : Rp. 40.000
Masih ada 2 lagi bioskop dengan logo 21 berwarna merah dan biru. Hanya
saja, dua bioskop itu belum pernah saya datangi. Jadi, mari kita menuju ke
Bioskop berlogo angka romawi, XXI.
Tunjungan XXI
Di dalam satu mal, ada dua bioskop meski memiliki perbedaan dalam segi
interior. Tunjungan XXI memiliki 4 studio dengan Dolby 7.1 sebagai pelengkap.
Hanya saja, studio besar di bioskop ini hanya di studio 1. Sisanya, memiliki
layar kecil dengan kapasitas yang juga kecil. Menonton di Tunjungan XXI pun
mungkin akan menyiksa. Kebiasaan penonton yang suka membawa makanan dari luar
membuat bioskop ini akan sedikit bau. Pun juga, kebiasaan penonton yang suka
membuka HP saat menonton mungkin akan lebih sering terlihat di bioskop ini.
Juga, tata suara yang tak akan terasa maksimal di bioskop membuat Tunjungan XXI
menjadi pilihan terakhir ketika akan menonton bioskop.
HTM (2D & 3D) :
Weekdays : Rp. 40.000
Friday : Rp.
50.000
Saturday : Rp.
75.000 (Supported promo by BCA Credit Card)
Sunday : Rp.
60.000
Equipped in 3D is in Studio 2
Galaxy XXI
Galaxy XXI ini mungkin hanya mengupgrade interiornya yang sebelumnya
berlogo angka 21. Sehingga, tak ada perubahan siginifikan dalam bioskopnya itu
sendiri. Dilengkapi dengan 5 studio, Galaxy XXI memiliki 2 Studio besar bertata
suara THX dan juga 3 studio kecil. Galaxy XXI pun tak terlalu memiliki performa
yang bagus untuk bioskopnya. Meski memiliki 2 studio besar, layar di dalam
teaternya tak cukup besar untuk memanjakan mata penontonnya. Apalagi jarak
antar kursi atas dan bawahnya yang agak terlalu sempit.
HTM (2D & 3D) :
Weekdays : Rp. 40.000
Friday : Rp.
50.000
Weekend : Rp. 60.000
-Equipped in 3D is in Studio 1
and Studio 5
-No Promo Allowed.
-Only Paid in cash
Supermall XXI
Sama dengan Galaxy XXI, Supermall XXI hanya meng-upgrade dirinya
dengan interior yang lebih bagus. Supermall XXI memiliki 5 Studio, 2 Studio
besar, 1 Studio medium, dan 2 Studio kecil. Supermall XXI mungkin sama dengan
Galaxy XXI ketika merasakan pengalaman menonton. Hanya saja, studio di Supermall
XXI akan terasa lebih landai dan memiliki layar yang cekung. Sehingga sedikit
lebih nyaman ketika menonton di sini.
HTM (2D & 3D) :
Weekdays : Rp. 35.000
Friday : Rp.
40.000
Weekend : Rp. 50.000
Equipped in 3D is ini Studio 2
Lenmarc XXI
Inilah bioskop dengan HTM paling murah di Surabaya. Meski begitu,
Lenmarc XXI masih memiliki bioskop yang layak untuk dijadikan tempat menonton.
Hanya saja, mal tempat bioskop ini didirikan mungkin akan terlalu sepi. Dilengkapi
dengan 4 Studio, 1 Studio Deluxe, 1 Studio Medium, dan 2 Studio kecil.
Sayangnya, bioskop ini tak dilengkapi dengan format 3D dan juga service yang
kurang menyenangkan. Apa lagi, ketika ada penonton yang masih tinggal di tempat
untuk menyaksikan after credit scene yang biasanya ada di beberapa film. Dengan
sangat tak hormat, mereka akan mematikan proyektornya.
HTM (In 2D) :
Weekdays : Rp. 30.000
Friday : Rp.
40.000
Weekend : Rp. 50.000
Sutos XXI
Inilah bangunan XXI pertama yang ada di Surabaya. Pun juga, menjadi
XXI pertama di Surabaya yang memiliki studio dengan format tiga dimensi. Cukup
nyaman untuk menonton sebuah film di bioskop ini. Sutos XXI memiliki 6 Studio,
2 Studio Deluxe, 2 Studio Medium, dan 2 Studio Kecil. Tetapi, bioskop ini akan sangat
ramai di hari Jumat malam dan Sabtu Malam. Jadi, ya, siap-siap saja.
HTM (2D & 3D) :
Weekdays : Rp. 35.000
Friday : Rp.
40.000
Weekend : Rp. 50.000
-Equipped in 3D is in Studio 3
& Studio 6
-Promo Allowed : Simpati Friday Movie Mania
Pakuwon City XXI
Dulu, bioskop ini menjadi bioskop kambing hitam. Karena letaknya yang
ada di sebuah kompleks perumahan, bioskop ini jarang dijamah oleh penonton.
Semakin lama, bioskop ini ramai penonton karena dekat dengan sebuah Institusi
teknik dengan harga tiket yang cukup murah dibanding yang lain. Tetapi
siap-siap saja, Pakuwon City tak didukung sistem M-Tix jadi harus antri.
Pakuwon City XXI memiliki 4 studio, 2 Studio Besar, dan 2 Studio Kecil. Pakuwon
City XXI pun tak memiliki studio berformat tiga dimensi.
HTM (In 2D) :
Weekdays : Rp. 35.000
Friday : Rp.
40.000
Weekend : Rp. 50.000
Grand City XXI
Grand City XXI pernah menjadi bioskop favorit saya 3 tahun lalu.
Tempatnya yang nyaman, mal yang ada ditengah kota dan memiliki tata suara yang
bagus. Hanya saja, Grand City XXI tak memiliki maintenance yang baik. Studio
yang biasa untuk memutar format tiga dimensi pun terkadang sering mengalami
gangguan teknis. Hanya saja, Grand City XXI masih menjadi tempat alternatif
untuk merasakan pengalaman menonton yang sangat baik. Memiliki 6 Studio, 2
Studio Deluxe, 2 Studio Besar, dan 2 Studio Medium.
HTM (2D & 3D) :
Weekdays : Rp. 40.000
Friday : Rp.
50.000
Weekend : Rp. 60.000
Equipped in 3D is in Studio 3
Ciputra World XXI
There you go, bioskop favorit saya selama beberapa tahun terakhir ini.
Ciputra World XXI memiliki bioskop dengan performa yang luar biasa. Jelas, akan
menambah pengalaman menonton yang luar biasa. Tata suara Dolby 7.1 yang akan
terasa sangat maksimal di setiap studionya. Pun juga, telah diperbarui dengan
tata suara Dolby Atmos yang semakin luar biasa. Ciputra World XXI dilengkapi 8
Studio, 2 Studio Deluxe, 4 Studio Besar, dan 2 Studio Medium.
HTM (2D & 3D) :
Weekdays : Rp. 40.000
Friday : Rp.
50.000
Weekend : Rp. 60.000
-Equipped in 3D is in studio 3
-Equipped Dolby Atmos is in
Studio 1
-Promo allowed : T-cash on
Monday by Simpati
Setelah menjelajah bioskop dengan logo XXI, ada lagi bioskop dengan
tulisan The Premiere. Bukan, ini bukan tempat menonton film jika pertama kali
rilis. Hanya saja, bioskop dengan tulisan ini akan lebih eksklusif dengan
tempat duduk yang nyaman. Dilengkapi dengan Sofa dan selimut agar penonton
lebih nyaman.
Lenmarc Premiere
Di sini, mungkin sama saja dengan studio kecil yang dirubah tempat
duduknya menyesuaikan agar bisa disebut sebagai studio Premiere. Layarnya pun
kecil, tak sebanding dengan layar Deluxe atau studio besar di Lenmarc.
HTM (in 2D) :
Weekdays : Rp. 60.000
Friday : Rp.
75.000
Weekend : Rp. 100.000
Ciputra World Premiere
Memiliki dua studio premiere yang memiliki layar yang sama dengan
studio besar miliknya. Dengan tata suara yang menyenangkan, jelas Ciputra World
Premiere mungkin menjadi tempat yang nyaman jika ingin menonton dengan cara
yang lebih eksklusif.
HTM (In 2D) :
Weekdays : Rp. 75.000
Friday : Rp.
100.000
Weekend : Rp. 150.000
Grand City Premiere.
Untuk urusan studio Premiere, Grand City tetap yang paling
menyenangkan di antara yang lain. Studionya memiliki kapasitas lebih besar,
layar di Premiere Grand City pun memiliki layar cekung yang menyenangkan dan
juga lebih besar. Tata suara Dolby 7.1 yang juga menyenangkan. Grand City
Premiere pun menjadi studio Premiere yang paling nyaman.
HTM (In 2D) :
Weekdays : Rp. 75.000
Friday : Rp.
100.000
Weekend : Rp. 150.000
At the end of the post, ini hanyalah pengalaman subjektif yang saya
rasakan sebagai penikmat film untuk merasakan pengalaman menonton yang lebih
nyaman dan menyenangkan. Semua itu tergantung pada kalian, mau menonton di mana
dan hari apa. Jika kalian tahu promo-promo dan ingin share pengalaman kalian di
bioskop-bioskop tersebut, bisa tuliskan di kolom komentar. Jadi, sudah
menentukan mau nonton di mana?
@abusudar
BalasHapusAku kalo nonton film lokal suka di blok m square, krn square berseberangan dgn blok m plaza (keduanya 21). HTM sama sih, weekday 30rb, 40rb Jumat, Weekend 50rb.
Square khusus film lokal walau ada juga holly blockbuster, kalo holly non buster dan Mandarin di Plaza.
Kedua sineplex itu kurang asik kalo nonton film blockbuster, yg butuh treatment layar besar dan suara menggelegar.
Kalo aku butuh yg besar dan menggelegar aku pergi ke Imax Gancit yg layarnya gak terlalu besar. XXI dgn layar terbesar ada di Epicentrum (gedung sendiri kayaknya), studuo 1, weekday cuma 25 weekend 35. Wkwkwk. Layar non imax terbesar.
Tapi gedean blitz studio 1 sih pake Thx, ada bangku balkon buat kelas satin. Kalo epicentrum mah Atmos, aku kurang suka.
Kalo aku nonton film Hindi dan Korea ke blitz GI, aku pernah mau ke Blitz pacific place eh dilarang masuk sama sekuriti krn pake sendal swallow 😭 diskrimnatip.
Kalo cinemaxx aku sesekali aja, abis cinemaxx mah pelit, layarnya keciiilll, kecuali cinemaxx fx sudirman studio 1. Cinemaxz juga toiletnya gak ada tisue sama hand soap *grup lippo pelit ah.
udah gitu aja komennya.
Lho, wong gresik juga to, bro. Saya juga dari Gresik (yg prihatin gak ada bioskop di kota kita tercinta ini), salam kenal. Tukeran link ya bro, wismacinema.blogspot.com
BalasHapushahahha, iya bro. Gresik mana nih?
Hapusokay, bro.
Mas Arul sekarang masih tinggal di Surabaya? Adakah kontak yang bisa saya hubungi? Ada yang ingin saya bicarakan. Terima kasih sebelumnya.
BalasHapusHalo, iya masih.
HapusBisa kontak via email : arulfittron@gmail.com
Terima kasih.
Waahh.. postingan bermanfaat nih terutama buat yang tinggal di Surabaya!
BalasHapusAku aja yang asli Surabaya belum semua bioskop dijabanin :)