Warner Bros mendapat lisensi
untuk mengadaptasi buku best seller tulisan dari Kevin Kwan. Buku milik Kevin
Kwan ini mendapatkan banyak penggemar dan menjadi sebuah karya fenomenal untuk
dinikmati oleh penikmat buku. Tentu saja, Warner Bros tak ingin ketinggalan
untuk mendapatkan hype yang sama
dengan bukunya. Oleh karena itu, Warner Bros mengembangkan ketiga buku dari
Kevin Kwan dalam bentuk film.
Buku milik Kevin Kwan ini memiliki 3 seri dengan cerita yang punya benang
merah. Mulai dari Crazy Rich Asians, Rich
People Problems, dan China Rich
Girlfriend. Sebagai pembuka trilogi, Crazy
Rich Asians adalah buku pertama yang akan diadaptasi dalam bentuk film.
Adaptasinya kali ini disutradarai oleh Jon M. Chu yang pernah menyutradarai
G.I.Joe dan dua film dokumenter milik Justin Bieber. Film ini pun dibintangi
oleh 2 pemain utama yang mewakili ceritanya.
Dengan ceritanya yang berlatar belakang asia, tentu saja film ini
bertaburkan bintang-bintang asia di dalam filmnya. Dua pemain utamanya juga
berketurunan asia yaitu Constance Wu dan Henry Golding. Belum lagi, film ini
juga dibintangi oleh nama-nama lama seperti Michelle Yeoh hingga Ken Jeong.
Film ini diadaptasi oleh Peter Chiarelli dan Adele Lim yang dalam rekam
jejaknya sudah biasa membuat film-film komedi romantis seperti Crazy Rich Asians ini.
Crazy Rich Asians pun dipuji
banyak orang karena berhasil memberikan nafas segar bagi perfilman Hollywood terlebih tentang
representasinya terhadap sosok keturunan Asia. Dengan adanya kedekatan
representasi yang sedang menjadi urgensi di wajah sinema Hollywood inilah yang membuat Crazy
Rich Asians begitu fenomenal. Tak hanya dipuji oleh kritikus, film adaptasi
dari buku Kevin Kwan ini juga mendapatkan perolehan admisi tiket yang fantastis
untuk ukuran sebuah film komedi romantis.
Crazy Rich Asians bisa
dibilang memiliki premis cerita yang sudah biasa terlihat di beberapa judul
film apalagi di film-film Asia sendiri. Dengan atas nama premis cerita yang
sudah biasa, Jon M. Chu memang berhasil untuk mengemasnya menjadi sajian yang
megah dan mewah. Dengan atas nama representasi pula, Crazy Rich Asians bisa menjadi sesuatu yang segar bagi wajah sinema
Hollywood. Tetapi, sebagai sebuah
film komedi romantic, Crazy Rich Asians
bisa disajikan dengan lebih baik lagi.
Menceritakan tentang seorang perempuan bernama Rachel Chu (Constance
Wu), perempuan independen yang berhasil menghidupi dirinya sendiri dengan
menjadi dosen di sebuah universitas terkenal di Amerika. Dirinya memiliki sosok
kekasih laki-laki berparas tampan bernama Nick Young (Henry Golding) yang juga
sedang bekerja di Amerika. Sebagai pasangan, keduanya bisa nampak bahagia
Bersama. Hingga suatu ketika, Rachel diminta Nick datang ke pernikahan
temannya.
Di saat inilah, kehidupan Rachel Chu yang tenang dan bahagia berputar
180 derajat dari biasanya. Rachel baru tahu bahwa kekasihnya adalah sosok yang
sangat kaya raya di kampung halamannya yaitu Singapura. Selain itu, Rachel saat
dikenalkan oleh Nick kepada semua keluarganya juga tak berjalan lancar. Rachel
berhadapan langsung dengan Eleanor Young, Ibu dari Nick yang ternyata sangat
dingin terhadap Rachel. Inilah yang membuat Rachel mulai tak percaya diri
dengan dirinya.
Janganlah terlalu skeptis untuk dengan mudah memberikan penilaian
bahwa Crazy Rich Asians akan sama
dengan beberapa film Asia yang serupa. Memang paradigma tentang premis
ceritanya yang sudah basi membuat orang akan memberikan skeptis. Tetapi, atas
nama orisinalitas, tak ada di atas bumi ini yang benar-benar orisinil. Crazy Rich Asians boleh saja tetap
menyadur sebuah kisah upik abu atau dongeng tentang Cinderella. Tetapi, Crazy Rich Asians sudah berusaha keras
untuk mengemasnya menjadi sesuatu yang benar-benar berbeda dibandingkan dengan
film-film dengan premis serupa.
Menyematkan kultur-kultur Asia yang oriental dan memberikan pandangan
lain tentang suatu ras ini tentu bukan pekerjaan yang mudah. Jon M. Chu tentu
sangat berhasil untuk membuat Crazy Rich
Asians unggul dalam hal-hal tersebut. Sehingga, pantas saja pengarahannya
begitu dipuji dengan atas nama memberikan representasi yang benar-benar baru untuk
kaum tertentu. Serta, tentu saja film ini mampu memberikan wajah yang cukup
segar di perfilman Hollywood.
Namun, Jon M. Chu mungkin sudah tenggelam dengan gegap gempita serta
ambisi untuk memberikan representasi tersebut. Membuat Crazy Rich Asians dengan penuh gemerlap dan kemewahan yang tentu
saja akan sangat mewakili judulnya. Sehingga, dirinya belum benar-benar mengetahui
bahwa pengarahannya bisa saja diperbaiki hingga dalam 120 menitnya Crazy Rich Asians bisa terasa lebih
maksimal lagi.
Naskah milik Peter Chiarelli dan Adele Lim ini mungkin sudah tahu benar
untuk memberikan porsinya untuk mengemas Crazy
Rich Asians sebagai sebuah film komedi romantis yang solid. Banyak sekali
momen-momen penting di dalam Crazy Rich
Asians yang rasanya bisa diperkuat lagi. Jon M. Chu seperti kurang memaksimalkan
pengarahannya agar bisa muncul emosi yang kuat. Sayang sekali rasanya dengan segala gegap gempita euforianya, Crazy Rich Asians masih belum punya adegan-adegan
klimaks yang belum tersampaikan dengan baik.
Beberapa adegan kunci di dalam film ini bisa saja berakhir emosional
kepada penontonnya. Jika saja, Jon M. Chu tahu benar untuk membangun setiap
karakternya dengan baik dari awal film. Dengan durasi yang mencapai 120 menit,
tentu akan ada banyak ruang bagi Jon M. Chu untuk membuat penonton lebih dekat
dengan karakternya. Mengenalkan setiap karakter sedikit demi sedikit hingga
akhirnya di beberapa adegan tertentu itu, penonton bisa merasakan suasana penuh
kasih saying di antara dua pemain utamanya yang sedang menjalin cinta. Padahal
beberapa musiknya sudah muncul dengan tepat untuk memberikan nuansa manis.
Di dalam ranah-ranah tertentu yang menyangkut representasi dan
pengemasan premis cerita ini, Crazy Rich
Asians mungkin sudah melaksanakannya dengan benar. Hanya saja sebagai
sebuah film komedi romantis, Crazy Rich
Asians mungkin tidak bisa terlalu unggul dengan pesaing-pesaingnya. Bagi
penonton yang mengharapkan sesuatu yang lebih dan berbeda di dalam genre komedi
romantisnya, Crazy Rich Asians
mungkin cukup memuaskan. Hanya saja, presentasinya bisa saja dimaksimalkan lagi
karena masih memiliki potensi menjadi lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar