Disney memiliki banyak stok
film untuk dihadirkan kembali di layar lebar. Tak hanya film animasinya saja
yang ditayangkan kembali dalam bentuk live-action, tetapi Disney juga punya memiliki misi menghadirkan nostalgia kepada
penontonnya. Salah satunya lewat menghadirkan kembali sosok-sosok legendaris
dari Disney dan hal ini sudah dicoba
lewat sosok Winnie The Pooh yang hadir lewat film arahan Marc Forster, Christopher Robin.
Kali ini giliran kisah yang film pertamanya diadaptasi dari buku P.L.
Travers yaitu Mary Poppins. Sosok penjaga anak-anak yang magis ini kembali
hadir dengan rentang waktu yang cukup lama. Film pertama Mary Poppins dirilis
di tahun 1964 dengan Julie Andrews sebagai pemeran utamanya. Robert Stevenson
kala itu menjadi sutradara untuk Mary Poppins. Berselang 54 tahun, Mary Poppins
kembali menyapa penonton generasi sekarang dengan banyak perubahan.
Perubahan pertama tentu pada pengarahnya, Rob Marshall ditunjuk sebagai
komando tertinggi untuk film ini. Tak hanya itu, Julie Andrews tentu saja tak
kembali menjadi sosok Mary Poppins dan aktor perempuan bertalenta bernama Emily
Blunt yang berkesempatan untuk menggantikannya. Diramaikan oleh nama-nama lain
mulai dari Ben Whishaw, Lin-Imanuel Miranda, Julie Walters, Meryl Streep, Colin Firth hingga Dick Van
Dyke. Mary Poppins Returns dipilih
menjadi judul untuk sekuelnya ini.
Dengan selang waktu yang cukup lama, tentu akan menjadi tugas dari Rob
Marshall mengembalikan daya magis untuk Mary
Poppins Returns. Bahkan, tugas utamanya tentu tak hanya mengembalikan
nostalgia tetapi juga untuk mengenalkan sosok Mary Poppins dengan generasi
sekarang yang mungkin tak banyak yang mengenal karakter film ini. Kepercayaan
penonton zaman sekarang terhadap Mary
Poppins Returns ini tentu hanya bertumpu pada nama Disney sebagai sebuah korporasi yang besar dan ternama.
Yang terjadi adalah Mary Poppins
Returns tidak benar-benar bertumpu pada kesan nostalgia saja di dalam
filmnya. Mary Poppins Returns berkerja
sebagai rendisi baru dari nada-nada yang sudah ada di dalam film Mary Poppins
sebelumnya. Dengan dasar itu, tentu saja Rob Marshall memiliki semangat
menyampaikan misinya mengenalkan Mary Poppins kepada semua generasi baik yang
mengenal maupun yang belum kenal. Belum lagi, performa Emily Blunt yang semakin
memperkuat indahnya film ini.
Memang masih ada benang merah antara Mary Poppins Returns dengan film pendahulunya. Kisahnya masih
berkutat pada karakter yang sama meskipun setting tahunnya sudah berbeda. Mary
Poppins masih mendatangi keluarga Banks yang kali ini dirundung masalah.
Michael (Ben Whishaw) sedang dalam kondisi terpuruk secara finansial dan
datanglah berita buruk bahwa rumah yang ditinggali sejak kecil bersama orang
tua dan Jane (Emily Mortimer), adik perempuannya, harus disita oleh bank.
Kebingungan Michael semakin menjadi-jadi karena dia juga baru
ditinggal oleh istri tercintanya dengan ditinggal 3 anak yang dia sayangi.
Ketika Michael mulai sibuk dengan kesedihannya, datanglah pengasuh dengan daya
magis saat Michael dan Jane masih belia. Ya, Mary Poppins (Emily Blunt) hadir
kembali ke keluarga Banks dan membantu Michael menjaga ketiga anaknya yaitu John
(Nathanael Saleh), Anabel (Pixie Davies), dan George (Joel Dawson).
Mary Poppins Returns sebagai
sebuah film berusaha untuk menjadi medium bagi penontonnya merasakan kembali
kesenangan dan kebahagiaan menjadi anak kecil yang senang berimajinasi.
Layaknya kisah dalam filmnya di mana Mary Poppins hadir untuk ketiga anak kecil
ini untuk sedikit melupakan kejadian-kejadian sedih yang bahkan membuat masa kecil
mereka tak bahagia. Selagi itu, masih diceritakan tanggung jawab Michael
sebagai orang dewasa yang mencari sertifikat yang bisa menyelamatkan rumahnya.
Rob Marshall selaku sutradara dari Mary
Poppins Returns masih memiliki visi untuk mewarisi keindahan dan daya pikat
yang ada di dalam film Mary Poppins milik Robert Stevenson. Masih menjadikan
film ini sebagai sebuah film musikal adalah salah satunya. Rob Marshall tentu
tak lagi baru dalam menggarap sebuah film musikal. Akan dengan mudah bagi Mary Poppins Returns untuk memiliki
sekuens-sekuens musikal yang sangat indah.
Musikalnya masih memiliki ciri khas dari Rob Marshall yang sangat
teatrikal. Mulai dari prelude dari
film ini yang sudah mengantisipasi penontonnya agar tahu apa yang mereka
saksikan selebihnya dalam 130 menit. Beberapa sekuens musikalnya pun juga masih
mengambil referensi dari film pendahulunya dengan tambahan animasi dua dimensi
dengan pembaruan yang sangat memanjakan mata. Tentu saja, sekuens-sekuens
dengan mudah memancarkan kemagisannya.
Tak hanya mewarisi keindahan lewat sekuens musikalnya, Mary Poppins Returns masih menjadi
sebuah pengingat tentang semangat menjadi anak-anak. Baik di film pertama
maupun di Mary Poppins Returns ini
masih membahas tentang imajinasi seorang anak yang tak boleh dibatasi.
Terkadang seseorang yang telah dewasa pun lupa bagaimana pentingnya sesekali
menjadi anak-anak. Entah menjadikannya sebagai sebuah medium pelarian diri
terhadap konflik orang dewasa yang semakin pelik, atau menjadikannya sebagai
mencari sudut pandang yang lain.
Mary Poppins sebagai sosok karakter pengasuh ini adalah perwakilan
dari pengontrol pentingnya bersenang-senang selagi masih bisa. Sepelik apapun
hidup yang ada di sekitarmu, pastikan masih ada waktu dan kesempatan untuk
tetap sadar dan tak menjadi gila karena dirundung masalah. Ya, Mary Poppins
tentu cocok sekali dengan korporasi Disney
yang selalu memproduksi mimpi-mimpi yang penuh kebahagiaan sehingga apapun
produk anak-anaknya selalu dijadikan standar tentang perilaku seorang anak.
Mary Poppins Returns memang
datang tak sebagai sebuah karya yang sempurna. Dengan durasinya yang mencapai
130 menit, Mary Poppins Returns
mungkin hadir cukup panjang dengan beberapa konflik yang ditarik ulur.
Meskipun, beberapa adegannya ini dijadikan sebagai sebuah pesan implisit dan
simplifikasi tentang konflik dewasa agar bisa diceritakan kepada anak-anak.
Meski tak baru, tetapi semangat itu selalu ada di dalam film Mary Poppins.
Diluar durasinya yang sedikit terlalu panjang, masih ada performa
musikal yang indah untuk dinikmati mulai dari Can You Imagine That, Trip A
Little Light Fantastic, The Place
Where The Lost Things Go, hingga Nowhere
To Go But Up yang menghangatkan hati. Tentu hal ini tak muncul begitu kuat
apabila tak ada performa yang sangat menarik hati dari Emily Blunt. Dirinya
bisa mentranslasikan Mary Poppins milik Julie Andrews dengan sangat baik di
film terbarunya.
Lagu-lagunya pun memiliki nada-nada yang sama dengan beberapa lagu
milik Mary Poppins di film sebelumnya seperti Lets Go Fly A Kite hingga A
Spoonful of Sugar yang digubah oleh Marc Shaiman. Inilah juga menjadi bukti
bahwa Mary Poppins Returns milik Rob
Marshall ini tak hanya sekedar meneruskan legacy
dari film Mary Poppins sebelumnya. Tetapi, lebih kepada usaha Rob Marshall
melakukan rendisi ulang dari nada-nada yang ada sehingga Mary Poppins Returns tetap menjadi karya yang bisa berdiri sendiri
tetapi tak melupakan akarnya. Indah sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar