Kisah Cinta dan Rangga masih memiliki celah untuk membangun dunianya
lebih besar. Iya, seakan tak mau kalah dengan film-film pahlawan super milik
luar negeri, kisah cinta super populer milik dalam negeri ini masih memiliki kisah
yang menarik. Tetapi, kali ini yang punya hajat bukanlah Cinta dan Rangga dan
problematika romansanya. Ada karakter lain di kisah Ada Apa Dengan Cinta yang
kisahnya cukup menarik untuk digali lebih dalam, terlebih kisahnya yang
mengagetkan muncul di film keduanya.
Inilah dia, Milly dan Mamet, yang entah darimana tiba-tiba saja mereka
diceritakan menjalin hubungan, menikah, dan memiliki anak. Bila kisah Cinta dan
Rangga lewat Ada Apa Dengan Cinta? 2
ini diarahkan oleh Riri Riza. Kali ini, yang memiliki kesempatan untuk
menuturkan kisah Milly dan Mamet adalah seorang sutradara baru yang berpotensi
di setiap filmnya. Ernest Prakasa, seorang komika terkenal yang terjun ke dunia
penyutradaraan dan menelurkan hasil-hasil gemilang.
Ernest Prakasa ditunjuk untuk mengarahkan kisah cinta Milly dan Mamet
agar dunia Ada Apa Dengan Cinta? ini
punya sudut pandang lain selain Cinta dan Rangga. Milly & Mamet, judul dari film keempat Ernest Prakasa ini
berkolaborasi kembali dengan istrinya, Meira Anastasia dalam penulisan
naskahnya. Tak hanya dalam naskahnya saja, Meira Anastasia juga memiliki
kesempatan untuk mengarahkan filmnya bersama dengan suami tercinta.
Tentu saja, Milly & Mamet
dibintangi oleh dua aktor utamanya, Dennis Adhiswara dan Sissy Prescillia.
Tetapi, Ernest Prakasa berhasil menggaet nama-nama besar di dalam filmnya mulai
dari Julie Estelle, Yoshi Sudarso, Eva Celia, dan beberapa komika lain yang
biasa hadir untuk meramaikan film milik Ernest Prakasa. Hal menarik lainnya
adalah kembalinya lagi Geng Cinta yang mendukung kisah Milly & Mamet sehingga tentu saja membuat film ini semakin
meriah.
Milly & Mamet tentu
menjadi salah satu film yang dinantikan di tahun 2018 ini. Salah satu
penyebabnya adalah film ini adalah bagian dari kultur pop besar di Indonesia
yaitu Ada Apa Dengan Cinta?. Serta,
memberikan sudut pandang lain dalam dunia Ada
Apa Dengan Cinta? yang mungkin membuat sebagian penikmatnya penasaran.
Untungnya, Milly & Mamet berada
di tangan yang cukup tepat. Milly &
Mamet kembali jadi karya dari Ernest Prakasa yang cukup solid.
Linimasa waktu di dalam film Milly
& Mamet ini berjalan secara paralel di antara film Ada Apa Dengan Cinta? pertama dan kedua. Sehingga di dalam film ini
diceritakan Mamet (Dennis Adhiswara) yang sedang datang sendirian di acara
reuni sekolah menengah atasnya kala itu. Tak sengaja dia kembali bertemu dengan
Milly (Sissy Prescillia) di tengah kerumunan bersama dengan Gengnya selama
sekolah. Milly yang sedang kurang memiliki hubungan baik dengan pacarnya,
membuat Mamet berkesempatan untuk dekat dengannya.
Tetapi, poin dari film ini ternyata bukan menceritakan bagaimana Milly & Mamet mendekati satu sama
lain. Melainkan menceritakan tentang bagaimana Milly & Mamet menghadapi problematika keluarga kecilnya. Mamet
yang memiliki passion di bidang masak
bertemu dengan Alex (Julie Estelle), teman lamanya yang ingin mengajak membuka
restoran baru. Tetapi, pergolakan batin Mamet untuk menjalankan apa yang dia
senangi ini adalah probelmatikanya. Dan Milly berusaha untuk mendampingi Mamet
meskipun juga mengalami pergolakan batin yang sama.
Milly & Mamet sebagai
sebuah film tak hanya bekerja sebagai film pendamping dunia Ada Apa Dengan Cinta? saja. Film ini
sebenarnya bisa berdiri sendiri tanpa adanya embel-embel tersebut. Milly & Mamet adalah sebuah film
komedi romantis yang bisa digunakan sebagai refleksi para pasangan baru yang
baru saja membina rumah tangga. Konflik-konflik yang ada di dalam film Milly & Mamet ini akan terasa dekat
dan relevan dengan target segmentasinya.
Milly dan Mamet sebagai karakter pendukung dalam Ada Apa Dengan Cinta? tentu masih belum punya penggalian karakter
yang cukup karena pusat cerita berada di Rangga dan Cinta. Inilah tugas Ernest
Prakasa untuk menggali kisah mereka. Dengan bantuan dari Meira Anastasia,
terasa benar mereka sedang sedikit demi sedikit menggali karakter utamanya
lebih dalam agar lebih dekat dengan penontonnya. Dengan begitu, konfliknya yang
relevan bisa dengan mudah diterima dan itulah tugas dari kedua karakternya.
Milly & Mamet menjadi
sebuah medium refleksi tentang kehidupan rumah tangga bagi para pasangan yang
baru membina keluarga. Bagaimana mereka berkompromi dengan keputusan
masing-masing tanpa harus mengorbankan sesuatu. Karakter Milly & Mamet berusaha untuk menjadi perwakilan para pasangan
suami-istri, baik yang baru menikah ataupun sudah lama, untuk selalu tetap
menjaga saling keterbukaan dan mau menerima pendapat satu sama lain dalam
berkeluarga.
Meskipun, dalam usahanya menuturkan konfliknya yang relevan ini, Milly & Mamet masih terjebak dengan
cara-cara penuturan nasihat yang literal. Sehingga, beberapa adegan di dalam
film ini lebih terasa menggurui. Keberadaan Milly
& Mamet sebagai film dari dunia Ada
Apa Dengan Cinta? yang ternyata bisa berdiri sendiri ini ternyata sedikit
berpengaruh dalam filmnya. Penonton yang mencari insights menarik dalam dunia Ada
Apa Dengan Cinta? akan merasa kurang terjawab.
Ernest Prakasa dan Meira Anastasia memang masih menuliskan sedikit
cerita dan adegan yang berhubungan dengan Ada
Apa Dengan Cinta?. Tetapi, hal itu tak membuat Milly & Mamet benar-benar menjadi bagian dari dunia Ada Apa Dengan Cinta? selain nama
karakternya saja. Tetapi, beberapa rasa penasaran pecinta dunia Ada Apa Dengan Cinta? mungkin masih
kurang terpuaskan. Meskipun, mereka benar untuk memberikan diferensiasi dalam
penuturan ceritanya dan itu cocok dengan kedua karakternya.
Sebagai sebuah film komedi romantis, Milly & Mamet bisa menghibur penontonnya. Lontaran komedi di
dalam film ini terasa lebih terkontrol dibandingkan dengan beberapa film Ernest
Prakasa sebelumnya. Sehingga, di saat yang tepat, punchline-nya akan mengena penontonnya. Milly & Mamet dipenuhi dengan banyak bintang yang menjadi
karakter pendukung yang cukup berarti. Seperti karakter Jojo yang menarik untuk
mendukung durasi 101 menit filmnya, meskipun bisa saja karakter ini digali lagi
untuk menjadi perwakilan konflik yang lebih relevan dengan anak millennials
yang skeptis tentang rumah tangga.
Dengan beberapa kekurangannya ini, Mily & Mamet masih membuktikan
bahwa Ernest Prakasa punya daya magisnya
untuk membuat sebuah film. Ini tentu saja menjadi salah satu karya solid
lainnya dari Ernest Prakasa. Selain menghibur, beberapa adegan klimaksnya juga
bisa dijaga dengan baik dan berhasil bermain dengan emosi penontonnya. Begitu
pula dengan beberapa pemainnya yang bermain dengan porsinya yang pas. Bahkan,
Yoshi Sudarso pun bisa membaik setelah Buffalo Boys.
Ijin promosi yaa ^^
BalasHapusJOIN NOW WITH US
5758esport.com adalah Situs Taruhan Online Terbesar dan Terpercaya yang menyediakan berbagai permainan populer.
Games yang dihadirkan 5758ESPORT :
Sportsbook
Live Casino
E-Games
Bola tangkas
DominoQQ
Texas poker
Ceme
Poker Dealer
Blackjack
Slot game
Yang dapat anda mainkan hanya menggunakan 1 userID saja.
Promo deposit cashback hingga 100% bagi yang baru bergabung.
Event berhadiah Laptop ROG, Iphone, uang tunai dan masih banyak lagi klik .
Banyak pilihan bank yang bisa digunakan.
Minimal depo 10.000
Aman terpercaya respon cepat, Costumer Service ONLINE 24jam nonstop, sosmed/live chat/call service CS Jenny.
Info lebih lanjut hubungi :
Website : 5758ESPORT
WHATSAPP : +60 14-9158564
WECHAT : www5758esportcom
LINE ID : 5758esport
TELEGRAM : Official5758esport
Email : maju58cs1@gmail.com
facebook : Jenny Grace