Kedatangan Wreck-It Ralph
pertama sebagai karya dari Disney
Animation Studios cukup membuat orang terkagum-kagum. Film animasi ini berani
untuk menyadur berbagai macam budaya populer untuk dimasukkan ke dalam filmnya.
Meskipun, film ini harus kalah saing di ajang bergengsi sebagai film animasi
terbaik dengan Brave yang dirilis oleh Disney
Pixar kala itu. Pendapatan box office untuk film ini pun sebenarnya tak terlalu
besar. Bisa jadi, ini adalah salah satu film animasi underrated kala itu.
Tetapi, tahun ini Disney
memutuskan untuk membuatkan kesempatan kedua untuk Ralph agar kembali bersinar
seperti film pertamanya. Rich Moore sebagai sutradara film pertamanya masih
ikut andil di film keduanya dengan bantuan oleh Phil Johnston. Mereka juga
merangkap sebagai penulis naskah seperti film pertamanya tapi kali ini Pamela
Ribon ikut membantu untuk menuliskan petualangan terbaru dari sosok Ralph dan
Vanelloppe ini.
Tentu saja John C. Reily dan Sarah Silverman kembali mengisi suara duo
Ralph dan Vanelloppe. Tetapi, di film keduanya tentu lebih meriah karena ada
beberapa nama baru yang terlibat. Mulai dari Gal Gadot, Taraji P. Henson, dan
beberapa nama besar lain yang dijadikan sebagai cameo di film ini. Petualangan
kedua dari Wreck-It Ralph kali ini
bertopik Ralph Breaks The Internet.
Ya, di era digital, tentu karakter permainan analog seperti Ralph dan Vanellope
akan bersaing dengan permainan daring yang lebih fleksibel.
Ralph Breaks The Internet
mengusung tema dunia daring yang sedang menyerang kehidupan semua orang saat
ini. Tentu saja, akan muncul banyak sekali relevansi yang muncul di dalam film
ini terlebih tentang dunia digital. Rich Moore dan Phil Johnston
memvisualisasikan bagaimana cara kerja kehidupan dunia maya yang digandrungi
oleh banyak orang ini ke dalam filmnya. Hasilnya, Ralph Breaks The Internet bisa menawarkan dunia digital yang sangat
imajinatif untuk semua usia.
Bukan hanya sekedar visualnya yang imajinatif, tetapi Ralph Breaks The Internet juga punya
penuturan cerita yang sangat menyenangkan untuk diikuti. Tak hanya bisa
dinikmati untuk anak-anak saja, Ralph
Breaks The Internet juga bisa dijadikan medium mencari keseruan dan
kesenangan untuk orang dewasa karena Ralph
Breaks The Internet menyajikan budaya populer di dalam filmnya dengan
kuantitas yang lebih banyak dan lebih megah dibanding film pertamanya.
Petualangan mereka
berdua dimulai ketika Vanellope (Sarah Silverman) merasa bahwa kehidupannya di
permainan Sugar Rush sudah tak lagi ada yang berbeda. Dirinya merasa bahwa
segala sesuatu yang dilakukan di Sugar Rush sudah mudah ditebak. Adanya keluhan
dari Vanellope ini menggerakkan hati Ralph sebagai temannya. Dia berusaha untuk
memberikan sedikit sentuhan kecil di permainannya agar Vanellope tak lagi bosan
dengan kehidupannya di Sugar Rush.
Saat seseorang
memainkan permainannya, Ralph mengubah sedikit apa yang ada di sana. Mengetahui
hal ini tentu Vanellope sungguh senang bisa menemukan perubahan dalam
permainannya. Sayangnya, hal ini berbuah buruk untuk kelangsungan permainan
Sugar Rush. Permainan miliki Vanellope pun rusak dan harus dicabut dari Arcade.
Tentu saja, Ralph dan Vanellope berusaha untuk memperbaiki keadaan dan
tersesatlah mereka di dalam dunia yang disebut Internet.
Jika film pertamanya
lebih kepada tribute terhadap
permainan-permainan analog dan budaya populer yang ada, film keduanya adalah
cara Ralph Breaks The Internet
memberikan pengertian tentang dunia digital. Rich Moore dan Phil Johnston
berusaha untuk menjelaskan mekanisme tentang dunia digital yang semua berada di
satu linimasa dengan sistem kerja yang lebih cepat. Menunjukkan bagaimana
budaya pengguna internet di zaman sekarang yang memiliki banyak platform.
Meski dengan pesan
yang berat, tentu saja Rich Moore dan Phil Johnston tahu benar takaran dan
target segmentasinya. Ralph Breaks The
Internet memiliki penuturan cerita yang sederhana meskipun sebenarnya cara
bertuturnya lebih kompleks daripada yang terlihat di layar. Caranya adalah
dengan memberikan sebuah petualangan seru yang bisa dinikmati oleh semua
kalangan. Durasinya yang mencapai 115 menit pun berhasil dimanfaatkan menjadi
ruang bagi karakternya untuk berkembang.
Ralph Breaks The Internet jauh berkembang dan menggali lebih
dalam perihal pertemanan kedua karakter utamanya. Bagaimana keduanya saling
mengikhlaskan dan menyadari bahwa setiap orang punya jalannya masing-masing
untuk menjadi sosok yang lebih baik. Ralph dan Venellope menjadi sebuah pion
untuk mengantarkan pesan tentang persahabatan itu. Menjadi sahabat harus ikut
senang dengan perkembangan mereka, bukan malah menghalangi apa yang mereka
inginkan.
Hingga, dalam poin
tertentu di dalam filmnya, Ralph Breaks
The Internet bisa memunculkan sebuah momen yang sangat emosional.
Perjalanan Ralph dan Venellope di dunia internet juga diwarnai dengan bertemu
karakter-karakter baru. Karakter pendukungnya juga menjadi momentum penting
bagi karakter utamanya untuk berkembang. Seperti karakter Shank dan Yas yang
masing-masing memiliki caranya sendiri untuk membentuk karakter Ralph dan
Venellope.
Jangan lupakan bagaimana
Ralph Breaks The Internet memberikan
surat cinta kepada budaya populer terutama budaya Disney sebagai korporasi besar yang menjadi bagian dari masa kecil
banyak orang. Semua karakter Disney Princess bisa hadir di dalam satu frame
dengan kekhasannya masing-masing. Memberikan satire jokes
tentang bagaimana princess
diinterpretasi oleh masyarakat luas dengan berbagai problematika dan lagu-lagunya.
Meski sudah muncul di salah satu trailernya,
tetapi porsi para Disney Princess di
dalam film ini ternyata cukup krusialn dan banyak di dalam
filmnya.
Kejeniusan Rich Moore
dan Phil Johnston tentang memberikan tribute
kepada karakter Disney Princess adalah dengan memberikan satu
lagu tema bagi Vanellope yang notabene adalah seorang putri juga di
permainannya. A Place Called Slaughter
Race menjadi lagu tema Vanellope yang digubah oleh Alan Menken yang sudah
biasa membuat lagu untuk Disney
Princess. Belum lagi, beberapa scoring
milik Henry Jackman juga mengkomposisi ulang beberapa nada lagu-lagu Disney Princess menjadi satu dan tentu
saja musik dari Star Wars juga tak
kalah ketinggalan lengkap dengan adegan yang memiliki nuansa yang sama.
Tak salah bagi kalian
yang ingin sejenak
melepaskan penat dengan menonton Ralph
Breaks The Internet. 115 menit yang dibuat oleh Rich Moore dan Phil
Johnston untuk film punya
petualangan yang seru, referensi budaya populer yang jauh lebih megah, serta
kisahnya yang emosional menjadi amunisi yang lebih dari cukup untuk merebut hati penontonnya. Ralph Breaks The Internet tak hanya menyamakan kualitasnya dengan
film pendahulunya, tetapi juga menjadi sebuah babak baru dalam permainan Ralph
dan Vanellope yang lebih besar dan lebih baik dari pendahulunya. Sangat
menyenangkan! Dan jangan beranjak dari kursi ya, karena ada 2 adegan di mid dan after credit (abaikan klip video Payung Teduh).
Ijin promosi yaa ^^
BalasHapusJOIN NOW WITH US
5758esport.com adalah Situs Taruhan Online Terbesar dan Terpercaya yang menyediakan berbagai permainan populer.
Games yang dihadirkan 5758ESPORT :
Sportsbook
Live Casino
E-Games
Bola tangkas
DominoQQ
Texas poker
Ceme
Poker Dealer
Blackjack
Slot game
Yang dapat anda mainkan hanya menggunakan 1 userID saja.
Promo deposit cashback hingga 100% bagi yang baru bergabung.
Event berhadiah Laptop ROG, Iphone, uang tunai dan masih banyak lagi klik .
Banyak pilihan bank yang bisa digunakan.
Minimal depo 10.000
Aman terpercaya respon cepat, Costumer Service ONLINE 24jam nonstop, sosmed/live chat/call service CS Jenny.
Info lebih lanjut hubungi :
Website : 5758ESPORT
WHATSAPP : +60 14-9158564
WECHAT : www5758esportcom
LINE ID : 5758esport
TELEGRAM : Official5758esport
Email : maju58cs1@gmail.com
facebook : Jenny Grace