Pertarungan sengit antar manusia super termahsyur bukan hanya milik DC Extended Universe saja. Di tahun yang
sama, Marvel Cinematic Universe pun
mengeluarkan salah satu movie event terbesar
yang akan dirasakan oleh penontonnya. Menetapkan 6 Mei 2016 untuk rilis secara
besar di US, sebenarnya Captain America :
Civil War akan berhadapan langsung dengan Batman V Superman : Dawn of Justice. Sayangnya, Batman V Superman :
Dawn of Justice memilih untuk memindahkan jadwalnya ke bulan maret.
Sebagai pembuka fase ketiga dari Marvel
Cinematic Universe, Captain America :
Civil War menjanjikan banyak di dalam filmnya. Setelah sukses besar di
Captain America : The Winter Soldier, jelas Anthony dan Joe Russo tetap
digunakan sebagai pemegang kendali dari sekuel milik Captain America ini. Captain America : Civil War menampilkan
banyak karakter manusia super di hampir semua jajaran Marvel Cinematic Universe. Sehingga, film ini jelas akan penuh
sesak akan karakter manusia super yang akan membuat penontonnya sangat
berantisipasi.
Semenjak kehadiran Captain America : The Winter Soldier, pola film Marvel Cinematic Universe berubah acuan
ceritanya. Film-film milik Captain America adalah film-film penting yang akan
menggerakkan setiap plot cerita di segala film Marvel Cinematic Universe. Maka, Captain America : Civil War ini pun menjadi salah satu film penting
di dalam deretan Marvel Cinematic
Universe yang sudah memasuki fase ketiga. Menjadi salah satu film penting
dengan intrik cerita penuh komplikasi, Captain
America : Civil War memiliki cara bertutur yang sangat runtut sehingga
membuat film ini menjadi sebuah sajian film manusia super yang lengkap.
Captain America : Civil War
melanjutkan konflik cerita dari Avengers
: Age of Ultron yang menyisakan banyak sekali konflik. Apalagi, ketika
Avengers tak lagi memiliki anggota yang utuh dan kepemimpinan jatuh pada Steve
Rogers atau Captain America (Chris Evans). Keberadaan Avengers sebagai tempat
berkumpulnya manusia berkekuatan super kali ini mendapatkan peringatan dari
banyak negara. Apa yang mereka lakukan kali ini dianggap sebagai tindakan yang
membahayakan penduduk sipil yang ada di sekitar. Atas permasalahan ini, Avengers
harus berada di bawah naungan pemerintahan dan membuat Steve Rogers dan Tony
Stark (Robert Downey Jr.) memiliki perbedaan pendapat.
Perbedaan pendapat ini membuat Avengers menjadi dua kubu. Tetapi,
sesuatu terjadi ketika terjadi konferensi dari berbagai belahan dunia untuk
menandatangani petisi tersebut. Terjadi sebuah ledakan yang dampaknya membunuh
salah satu petinggi dunia dan diduga pelakunya adalah Bucky Barnes (Sebastian
Stan). Steve Rogers yang tidak percaya dengan berita tersebut, berusaha
mendatangi Bucky untuk mencari tahu dan berusaha membelanya. Dan hal ini
membuat Avengers semakin terpecah.
Antisipasi dari Captain America
: Civil War mungkin sudah menjadi salah satu yang paling besar di tahun
ini. Ketika Iron Man dikabarkan akan hadir di Civil War, mungkin film ini sudah
sangat dinantikan sejak pertama kali diumumkan. Apalagi, setelah Captain
America : The Winter Soldier berhasil memiliki presentasi yang sangat memikat
dengan konten penuh poiltik dan konspirasi. Dan Captain America : Civil War memiliki intrik yang juga tak jauh-jauh
dari itu, tetapi kali ini dampaknya memiliki skala yang lebih besar dari
sekedar Hydra.
Adanya kedewasaan cerita yang terjadi di Captain America : Civil War, apalagi mengingat bahwa Marvel
Cinemtic Universe sudah memasuki fase ketiganya. Jelas, Kevin Feige selaku
produser ingin mengambil cara lain agar Marvel
Cinematic Universe tetap memiliki excitement.
Captain America : Civil War memiliki
konten cerita yang penuh akan komplikasi dan The Russo’s Brothers tahu benar
bagaimana memperlakukan Captain America :
Civil War agar tak menjadi sebuah sajian yang menjenuhkan.
The Russo’s Brothers berhasil menjelaskan segala detil cerita yang
rumit itu dengan penuh keruntutan. Sehingga, setiap adegan pengenalan konflik
dan juga penyelesaian konflik memiliki alasan yang jelas dan penonton tak
berusaha meraba sendiri konflik-konflik tersebut. Dengan durasi sepanjang 147
menit, The Russo’s Brothers memanfaatkan ruang tersebut untuk menjalin cerita,
membangun cerita penyokong untuk setiap karakter di dalam filmnya yang cukup
banyak. Tanpa melupakan bagaimana konflik utama yang digunakan untuk
menjalankan filmnya.
Captain America : Civil War
termasuk memiliki karakter yang cukup banyak di dalam filmnya. Tetapi, The
Russo’s Brothers berhasil menampilkan setiap karakter di dalam film Captain America : Civil War dengan
pengenalan yang kuat dan sehingga memiliki koneksi dengan penontonnya.
Sehingga, karakter-karakter di dalam film Captain
America : Civil War tak hanya digunakan sebagai formalitas dan mereka
memiliki peran-peran penyokong yang memiliki alasan yang jelas untuk
menjalankan detil cerita.
Dengan konflik cerita yang penuh banyak ruang agar memiliki alasan
yang jelas, The Russo’s Brothers tak melupakan bagaimana mengemas filmnya agar
tetap memiliki action sequences yang
diidam-idamkan di sebuah film manusia super. Apalagi, kemunculan Iron Man yang
berselisih dengan Captain America di dalam film ini menjadi pusat sorotan.
Sehingga, penonton akan mengidamkan adanya pertarungan antar manusia
berkekuatan tersebut. Dan The Russo’s Brothers memwujudkan segala impian dari
penontonnya, malah action sequence
itu melebihi ekspektasi penontonnya.
Bukan hanya bermain dengan pengembangan cerita dan juga action sequences, The Russo’s Brothers
berusaha menekankan bagaimana cara mereka bertutur dalam Captain America : Civil War lewat sinematografinya. Penataan frame
di setiap adegan milik Captain America :
Civil War menjadi medium lain untuk menyampaikan sebuah pesan dan
menekankan setiap konflik yang berkembang di dalam 147 menit. Sehingga,
penonton aktif yang berusaha untuk mengetahui detil-detil itu akan mengetahui
cara-cara menarik yang dilakukan The Russo’s Brothers yang menuturkan detil
cerita dengan runtut yang juga diselipkan lewat medium lain.
Bagaimana The Russo’s Brothers mengemas segala aspek di dalam film Captain America : Civil War dengan
runtut dan detil inilah yang membuat film arahannya sangat kuat. Kedewasaan
cerita yang ada di dalam Captain America
: Civil War ini dikemas menarik, bagaimana action sequences yang juga tak digarap secara asal membuat film ini
sangat melebihi ekspektasi penontonnya. Dengan karakter-karakter yang
berdesakan di dalam filmnya, tak menghentikan langkah The Russo’s Brothers
untuk menghadirkan Captain America :
Civil War tetap memberikan performa yang prima. Sehingga, Captain America : Civil War memiliki
performa yang kuat dan menjadi yang terbaik di semua deretan film milik Marvel Cinematic Universe
Film ini juga dirilis dengan format IMAX 3D, berikut adalah rangkuman
format tiga dimensi milik Captain America
: Civil War.
DEPTH
Memiliki kedalaman gambar yang cukup besar di dalam format IMAX 3D
milik Captain America : Civil War ini
menjadi sesuatu yang berbeda di film milik Marvel Cinematic Universe
POP OUT
Memang tak memiliki banyak adegan Pop-Out, tetapi ketika beberapa
adegan di dalam film ini menggunakan kamera Alexa IMAX, Captain America : Civil War dalam format IMAX 3D menimbulkan
excitement yang berbeda.
Captain America : Civil War masih
seperti beberapa film Marvel Cinematic Universe lainnya yang tak memiliki
sesuatu yang spesial di dalam format tiga dimensinya. Tetapi, Kedalaman di
dalam film Captain America : Civil War setidaknya
lebih mencolok dengan adegan Pop Out nya. Juga, Captain America : Civil War memiliki satu footage dengan kamera Alexa IMAX yang akan menambah kekaguman
penonton dengan film ini.
This publication is interesting.
BalasHapusCheapest Escorts In London