DC comics memang sedang berusaha untuk mencari jati diri untuk film
adaptasinya. Apalagi setelah berkali-kali jatuh bangun saat membuat sebuah cinematic universe-nya. Sehingga, DC pun
lebih memilih untuk fokus membuat film-film spin-off yang bergantung pada
kualitas daripada fokus membuat cinematic universe. Iya, mungkin ada beberapa
filmnya yang berhasil. Tetapi, perjalanan DC masih sangat panjang.
Sebuah harapan hadir ketika Joker yang diarahkan oleh Todd Phillips ini lebih berusaha untuk keluar dari usaha DC membangun dunianya. Rasa skeptis tetap saja hadir, karena ada pergantian cast dari Jared Leto ke Joaquin Pheonix. Meskipun, sebenarnya, film ini juga tak memberikan koneksi apa-apa untuk film DC yang lain. Belum lagi, hype yang terlalu dini untuk film ini. Meskipun pada akhirnya, film ini meraih berbagai macam atensi dari berbagai festival film di luar sana.
Siapa yang bisa melupakan performa keren Heath Ledger saat menjadi
Joker di The Dark Knight trilogy?
Tentu, dia tak akan bisa terganti dan menjadi salah satu pemeran Joker terbaik.
Beruntungnya, Joaquin Pheonix tak berusaha untuk terlihat sama-sama sintingnya
layaknya Heath Ledger. Dia berusaha untuk menjadi Joker dengan caranya sendiri
dibantu dengan origin story-nya yang memang menggali karakter Joker dengan
lebih dalam.
Ya, Todd Phillips berhasil membuat origin dari seorang villain dengan
pendekatan studi karakter yang akan membuat penonton menyelami apa yang
dilakukan sepanjang hari. Penuh akan perasaan yang problematis saat menyaksikan
film Joker. Bukan karena film ini tak bagus, tetapi pesan yang tersampaikan
lewat plot dan penuturan ceritanya. Ada perasaan tidak nyaman, yang membuat
penontonnya mungkin refleksi tentang bagaimana dirinya melihat kehidupan.
Dunia yang ditinggali oleh Joker memang tak sejelas itu hitam dan
putihnya. Ada area abu-abu yang mungkin perlu untuk dicerna dan didiskusikan
oleh penonton setelah menyaksikan film ini di bioskop. Menonton Joker seakan
menonton sebuah realita kehidupan yang ada di sekitar. Apa yang kamu lihat
tergantung dengan apa yang kamu ketahui. Joker sebagai karakter villain pun
seakan abu-abu. Apa benar dirinya adalah konstruksi dari lingkungannya, atau
memang dirinya dalam keadaan yang tidak stabil pada awalnya.
Hal ini terjadi karena Joker menceritakan tentang Arthur Fleck
(Joaquin Pheonix) yang tinggal bersama dengan orang tuanya ini hidup dalam keadaan
yang kurang beruntung. Dirinya harus mencari nafkah setiap harinya, menjadi
seorang badut dengan bayaran yang pas-pasan. Asal bisa cukup untuk dirinya dan
ibunya saja sudah beruntung. Arthur juga mengalami beberapa gangguan yang
membuat dirinya bertingkah aneh di saat yang tidak tepat.
Tetapi, hal ini malah menjadi senjata untuk orang-orang melakukan
penganiayaan terhadap dirinya. Arthur merasa hidupnya tak adil. Hingga suatu
ketika, segerombolan orang berusaha menyerang Arthur di sebuah kereta. Arthur
membunuh mereka dengan senjata api miliknya tanpa belas kasihan. Dirinya pun
menjadi buronan. Tetapi, hal itu malah membuat Arthur merasa bahwa itulah jati
dirinya.
Todd Phillips mungkin mau untuk memberikan sebuah realita tentang
bagaimana seseorang terbentuk pada mulanya. Entah nantinya dia akan menjadi
sosok yang baik atau jahat, itu tergantung bagaimana nanti penonton akan
melihat. Tetapi, Joker ini tampil solid berkat pengarahan Todd Phillips yang
kuat. Dia mampu membuat 122 menit milik Joker ini indah sekaligus menghantui
pikiran penontonnya seusai menonton film ini.
Alurnya memang terasa pelan, tetapi ini membangun karakternya perlahan
menjadi sosok yang lebih kaya akan rasa. Penonton bisa menaruh simpati kepada
karakter Arthur Fleck yang sedang melakukan transformasi dalam hidupnya.
Bagaimana setiap problematika dalam hidupnya bisa membentuk dirinya. Sehingga,
meskipun film ini minim akan adegan aksi, tetapi Joker memiliki tensi yang
sangat kuat untuk diikuti.
Hal ini juga diperkuat lagi dengan bagaimana tata teknis dari
sinematografi hingga gubahan musiknya yang berhasil membangun suasananya hingga
terasa semakin menyayat hati. Adanya simpati dari penonton ini membuat karakter
Joker menjadi sangat abu-abu sekaligus problematis. Mungkin ada rasa iba yang
muncul untuk karakter ini, tetapi hal penting yang perlu digarisbawahi adalah
apa yang akan dilakukan oleh karakter Arthur Fleck dalam film ini.
Melakukan tindak kejahatan sebagai sebuah cara untuk melepaskan amarah
mungkin sangat kontroversi. Todd Phillips seakan meromantisasi kejahatan
sebagai cara untuk menyelesaikan masalah dalam hidup Arthur. Sehingga, mungkin
ini akan menjadi sesuatu yang problematik bagi beberapa wilayah di luar sana
yang sedang menghadapi isu serupa. Mass shooters
yang terjadi di mana-mana ini membuat usaha beberapa wilayah untuk mencegah,
mungkin bisa jadi bertambah.
Semua orang akan menganggap bahwa hal-hal seperti ini akan menjadi hal
lumrah karena society yang ada di
sekitarnya yang menuntut dirinya membalaskan dendam dengan cara yang tidak
tepat. Tetapi, isu yang dilemparkan oleh film Joker milik Todd Phillips ini
mungkin juga bisa menjadi refleksi bagi penontonnya. Joker sebagai karakter
villain adalah gambaran seseorang yang akan melakukan tindak kejahatan beserta
motifnya. Penonton akan tahu bahwa ada seseorang di luar sana yang mungkin
sedang berencana jahat dan kita harus waspada.
Sehingga, menonton Joker sendiri harus dengan mata dan pikiran terbuka.
Sebagai sebuah film, Joker berhasil mengajak penontonnya untuk aktif memahami
karakter utamanya dengan penuturan yang sangat solid. Tetapi, kamu sendiri yang
menentukan. Apakah kamu akan menjadi orang yang lebih peka dengan orang-orang
sekitarmu untuk mencegah tindak kejahatan ataupun memiliki penyakit kejiwaan. Atau
kamu memilih untuk memahami mereka sebagai korban atas ketidakadilan dan
mengamini apa yang akan mereka lakukan. Hal inilah yang membuat film adaptasi
dari komik DC ini berbeda dan sebagai salah satu alternatif bercerita. Bagus
sekali.
PSA: Jangan bawa anak kecil menonton film ini. Meski diangkat dari
komik berlabel superhero, tetapi film ini tak akan bisa diterima anak-anak.
memang film joker sangat banyak penggemarnya dan kharakternya berbeda beda mungkin kalian bisa lihat seperti link di bawah ini
BalasHapushttps://moviesider.studio/blog/peran-joker-dari-masa-ke-masa/
bagus gan reviewnya, silahkan kunjungi balik ya
BalasHapusmovie.studio