Film Horor di era modern ini semakin lama semakin beragam. Berbagai
tribute atau homage dan sekedar recycle atau remake film-film lama dalam rangka mengembalikan lagi kepercayaan orang-orang terhadap image film horor yang sudah mulai
menurun. Paranormal Activity bisa dianggap salah satu dari banyak film horor
yang menandai kebangkitan dan pengembalian citra dari film horor yang
sudah buruk. Dianggap sebagai the next The Blair Witch Project yang
legendaris. Lantas, kesuksesan itu malah dianggap sebagai aji mumpung
dari production house yang menaungi film ini.
Ekspansi cerita dari Paranormal Activity ini pun akhirnya
menjadi-jadi. Mungkin didukung dengan cliff hanger ending dari seri pertamanya
yang mungkin bisa menjadi jalan bagi Oren Peli dan kru untuk memperluas Paranormal Activity ini menjadi sebuah franchise yang besar. Seri kedua yang
tak memberikan progres dan impresi apapun itu malah menjadi sebuah bumerang
agar Oren Peli dan kru untuk memiliki pemikiran dan premis cerita yang fresh dalam mengembangkan dan membesarkan Paranormal Activity ini menjadi suatu franchise yang tetap promising.
Hal itu terus berlanjut ketika Paranormal Activity ini masih percaya
diri dalam melebarkan franchise lebih luas lagi. Paranormal Activity 3 bisa
menjadi prekuel yang berhasil dengan membangun segala unsur mencekam di dalam filmnya. Ketika kepercayaan orang sudah mulai kembali, Paranormal Activity 4
sekali lagi mengecewakan penontonnya dan jatuh menjadi sebuah perjalanan
franchise yang paling buruk di serinya. Seketika itulah, beragam orang mulai
memicingkan mata terhadap franchise
ini, meskipun juga masih banyak yang menantikannya. Paranormal Activity 5 pun
akan dirilis tahun 2014 bebarengan dengan spin-off yang diberi judul Paranormal
Activity : The Marked Ones yang dirilis diawal tahun.
The Marked Ones, menceritakan seorang anak bernama Jesse (Andrew
Jacobs) yang hidup dengan neneknya di sebuah apartemen kecil mengalami sebuah
peristiwa besar bagi dirinya. Mereka hidup bertetangga dengan Anna yang
ternyata memiliki persekutuan dengan makhluk gaib dan meninggal secara
tiba-tiba di rumahnya. Dalam kematiannya, ternyata roh tersebut masuk ke dalam
tubuh Jesse. Awalnya, dia merasa biasa saja dan sampai suatu ketika dia
menyadari bahwa ada yang diinginkan dari makhluk gaib tersebut dari tubuh si
Jesse.
Not so important Spin-off
Maka, sebuah keputusan kurang bijaksana lainnya adalah datangnya
sebuah spin-off yang tak memiliki arti lebih dalam ruang lingkup seri milik
Paranormal Activity ini. Apa yang dicari dari Paranormal Activity ini
sebenarnya? Bukan malah membuat satu universe
miliknya ini mengerucut tetapi malah memperluas berbagai ceritanya tanpa
memiliki koneksi yang cukup antara seri yang satu dengan seri yang lainnya. Melemahnya
koneksi inilah yang malah membuat banyaknya seri dari franchise satu ini tidak lain seperti film-film stand-alone yang mewakili nama Paranormal Activity.
Begitulah yang juga terjadi dalam Paranormal
Activity : The Marked Ones. Dengan embel-embel Paranormal Activity di
judulnya, The Marked Ones tak lain adalah sebuah spin-off yang kurang penting
dan semakin menambah ekspansi cerita dari Paranormal Activity series. Lantas,
The Marked Ones pun menjadi spin-off
tak bernyawa lainnya dalam catatan Paranormal
Activity series. Kendati demikian, setelah buruknya seri keempat yang sangat tidak
bernyawa itu, The Marked Ones masih
memiliki beberapa hal yang masih layak untuk diikuti ceritanya.
Tetapi, siapapun penonton yang pernah menyaksikan film Chronicle, pasti akan menganggap bahwa film ini malah memiliki
beberapa hal yang mirip dengan film tersebut. Remaja labil yang tiba-tiba
mendapatkan kekuatan dan merubah kehidupannya. Inilah yang malah membuat film
ini memiliki kesan science fiction
ketimbang supernatural. Hingga akhirnya, di paruh akhir lah suspense-suspense ini mulai datang
tiba-tiba menerkam penontonnya.
Bagi yang sudah mengikuti semua seri milik Paranormal Activity
ini akan mulai mengerti peletakkan jump
scares. Menggunakan formula lama yang bukan malah menjadi kekuatan
bagi The Marked Ones, suspense pada Jump Scares tersebut akan hilang dimata
penonton. Bagaimana Christopher Landon selaku sutradara akhirnya lupa untuk
mengeksplor lebih jauh lagi pembangunan-pembangunan nuansa seram yang terjadi
di filmnya. Pada akhirnya, The Marked
Ones tidak memiliki kharisma untuk menakut-nakuti penonton hingga titik
puncak.
Predictable jump scares yang akhirnya tidak bisa membuat penontonnya
benar-benar merasakan suasana mencekam. Mungkin beberapa masih bisa membuat
kita tersentak kaget tetapi tidak sampai membuat penontonnya gusar dan panik.
Mungkin cerita yang slow-pace itulah yang membuat
gusar penontonnya untuk segera mengakhiri filmnya karena kebosanan. Film ini pun melupakan jati diri genre-nya yang sebenarnya adalah film horor bukan film sci-fi ala Chronicle
Tetapi, ditengah seri Paranormal Activity yang semakin kering
kerontang terutama di seri keempatnya, The Marked Ones bisa menjadi tontonan
yang masih ‘oke’ untuk disaksikan.
Tapi bukan sepenuhnya menjadi tontonan yang benar-benar layak tonton dan
ter-rekomendasikan. The Marked Ones menjadi bold performance karena
ending film yang memiliki benang merah dengan Paranormal Activity seri pertama.
Meskipun akhirnya, sekali lagi cerita tersebut di perluas lagi dari segi sudut pandang
dan konfliknya dengan sedikit paksaan sana-sini. Lantas? Mau sampai kapan
Paranormal Activity ini akhirnya merelakan franchise-nya
ini berakhir?
Overall, Paranormal Activity : The Marked Ones
adalah sebuah spin-off yang digarap
mentah dan terkesan kurang penting. Tak ada faktor lain yang bisa diunggulkan
dari film ini kecuali jika dibandingkan dengan seri keempat dari Paranormal
Activity. Jika tanpa adanya benang merah terhadap seri pertama, maka daya tarik
film ini jelas makin berkurang. Ini bukanlah akhir dari franchise dan bukan
seri kelima dari franchise tersebut. The Marked Ones hanyalah seri pengantar
di franchise ini karena Paranormal
Activity 5 siap meneror anda di akhir tahun 2014.
lama-lama jadi keterusan neh film Sinopsis Film, Review Film, Resensi Film, Cerita Film
BalasHapus