Selasa, 24 November 2015

NAY (2015) REVIEW : Monolog Tentang Perempuan


Road movie menjadi salah satu pendekatan baru dari para sineas baik lokal maupun luar untuk mengantarkan ceritanya. Biasanya, ada beberapa idealisme yang disampaikan oleh beberapa sineas lewat medium audio visual. Setelah itu, lewat road movie karakter-karakter yang ada di dalam filmnya mengalami kontemplasi terhadap apa yang terjadi dalam hidupnya lewat beberapa konflik yang mereka temukan di sepanjang perjalanan.

Sabtu, 21 November 2015

BADOET (2015) REVIEW : Pembuktian Kembalinya Film Horor Indonesia


Mengembalikan kepercayaan penonton film Indonesia kepada genre horor bukanlah sesuatu yang mudah. Histori dari genre ini memang tak terlalu memiliki citra yang bagus, karena sineas Indonesia terlalu bermain eksperimental dengan terlalu sering mengumbar sensualitas di dalam filmnya. Penonton pun mulai memicingkan mata untuk mencicipi film horor Indonesia yang dirilis di bioskop. Tak semua sineas Indonesia menggunakan formula itu, akan tetapi mereka tetap terkena dampak yang sama dari penonton Indonesia.

Kamis, 19 November 2015

SPECTRE (2015) REVIEW : Bond’s Back, The Charm Is Not.


Nama Bond memang sudah bukan lagi menjadi sebuah nama yang asing di berbagai belahan dunia. Bahkan nama James Bond sudah menjadi sebuah brand yang akan dinantikan oleh berbagai kalangan. Karakter yang dibuat oleh Ian Flemming ini pun sudah mendapatkan pasarnya yang besar ketika film-filmnya mulai dirilis secara luas dan Indonesia adalah salah satu target pasar besar dari film-film James Bond.

Senin, 16 November 2015

THE LITTLE PRINCE (2015) REVIEW : Visionary De-Saint Exupery’s Adaptation By Osborne


Antoine De-Saint Exupery menjadi salah satu penulis perancis yang karyanya menjadi literatur klasik di berbagai belahan dunia. Karya-karyanya yang ditulis dalam bahasa perancis diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia. The Little Prince pun menjadi salah satu literatur sastra dengan cerita anak-anak yang memiliki pengertian dalam tentang menjadi dewasa yang dapat diinterpretasi secara luas oleh semua orang yang membaca karyanya.

Minggu, 01 November 2015

GOOSEBUMPS (2015) REVIEW : New Takes From R.L. Stine Books


Menjadi salah satu penulis termahsur di eranya, R.L. Stine menuliskan cerita misteri pengantar tidur untuk anak-anak, Goosebumps. Karya milik R.L. Stine ini memiliki beberapa seri yang berbeda di setiap bukunya. Pun, buku milik R.L. Stine ini pernah diangkat menjadi sebuah serial televisi di tahun 1995. Karyanya yang tak pernah lekang oleh waktu ini dimanfaatkan oleh Sony Pictures untuk diangkat menjadi sebuah film layar lebar di tahun 2015 ini. 

CRIMSON PEAK (2015) REVIEW : Enchanting Yet Powerful Gothic Romance


Menghadirkan sebuah film mencekam dengan mempedulikan detil-detil artistik adalah keahlian dari sutradara, Guillermo Del Toro. Dengan anugrahnya tersebut, Guillermo Del Toro bisa menjadikan sebuah film horor naik satu tingkat dibanding dengan film-film horor lainnya. Tak hanya dalam film-film horor, tetapi Guillermo Del Toro tetap bisa mengarahkan film-film fantasi lainnya dengan kekhasan gaya penyutradaraan darinya.