Sabtu, 15 Maret 2014

HER (2013) REVIEW : I LOVE YOU, OPERATING SYSTEM


Cinta. Satu tema yang banyak diangkat dalam ragam versi. Mulai dari drama cinta menye-menye hingga cerita cinta dibalut dengan unsur manis dan pintar. Mulai dari yang bertemakan cinta monyet ala remaja hingga cinta sejati sampai ajal memisahkan. Cinta memang satu bahasa yang universal untuk mewakili perasaan kasih sayang yang lebih kepada seseorang. Tetapi, di dalam sebuah film, Drama Cinta ini masih merupakan satu tema yang tersegmentasi di banyak kalangan.

Ada yang mencintai satu film romantis dengan segala unsur melankolis yang berlebihan dan memaksa penontonnya untuk menitihkan air mata. Tetapi juga ada yang suka dengan penuturan dewasa dalam film romantis tersebut. Sah-sah saja, toh semua itu tergantung selera. Serta ada beberapa film romantis dengan balutan science fiction layaknya Eternal Sunshine With The Spotless Mind milik Michel Gondry yang sukses besar menyentil hati para penontonnya dan bisa jadi film tersebut menjadi salah satu film romantis sepanjang masa. 


Di tahun 2013, Spike Jonze menuturkan salah satu kisah cinta (yang mungkin berdasarkan kisah nyata dirinya) dengan unsur science fiction atau tema futuristik di dalam filmnya. Her, satu kata yang diambil dari bahasa inggris untuk kata pengganti “Dia (perempuan)”. Satu kata yang mewakili benar cerita di dalam film ini yang menyinggung perasaan seorang pria terhadap wanita-wanita yang sedang dekat dengan pria tersebut.

Pria tersebut bernama Theodore Twombly (Joaquin Pheonix) yang pernah berkomitmen dengan wanita bernama Catherine (Rooney Mara). Mereka pun menjalin kehidupan bersama hingga akhirnya mereka memutuskan untuk bercerai. Dengan setting futuristik, sebuah perusahaan sistem operasi meluncurkan sebuah produk bernama OS 1 yang berfungsi untuk menjadi asisten. Theodore pun membeli sistem operasi tersebut dan memiliki asisten maya bernama Samantha (Scarlett Johansson). Theodore dan Samantha pun mengalami satu momen intim yang dinamakan Cinta. 


A Spike Jonze (genius) love story

Jatuh cinta dengan sistem operasi? Iya, itulah yang terjadi di dalam film garapan mantan suami dari Sofia Coppola ini. Her, film romantis dengan tema futuristik yang memiliki satu premis cerita yang original dan benar-benar segar. Kisah cinta dengan penuh asam manis bukan berarti hanya bisa dilakukan oleh sepasang insan manusia yang saling jatuh cinta. Spike Jonze benar-benar bisa membuktikan bahwa Manusia pun bisa jatuh cinta dengan gadget dan menghasilkan satu kisah cinta yang akan membuat penontonnya merasakan setiap detil momen-nya.

Spike Jonze benar-benar jenius dalam mengangkat kisah cinta yang berbeda dari biasanya ini menjadi satu rajutan kisah cinta yang begitu manis dan indah. Penonton mungkin akan terkoneksi dengan setiap peristiwa yang ada di film ini. Karena bagaimana Spike Jonze benar-benar bisa membangun atmosfir indah yang akan membuat penontonnya ikut tersenyum dan juga terenyuh dengan kisah cinta yang tidak sempurna milik Theodore Twombly.

Memberikan satu impresi tentang betapa terpuruknya seorang pria yang sudah tidak lagi percaya dengan cinta dari sosok manusia. Bagaimana sebuah sistem operasi akan lebih bisa membahagiakan dirinya ketimbang manusia, tetapi tetap memberikan satu poin bahwa There’s nothing lasts forever. Bahkan, sosok sistem operasi ini pun lambat laun akan memberikan kekecewaan bagi pemiliknya. Karena pada akhirnya akan disadari bahwa pada akhirnya cinta bukan hanya memberikan satu kebahagiaan dengan jangka waktu yang lama. Tetapi, juga memberikan kekecewaan yang akan membuat kita tidak akan bertindak lebih dewasa. Tidak akan lagi jatuh ke lubang yang sama, tidak akan lagi terlalu mempercayakan cinta seutuhnya. 


Mungkin terlihat sangat haru biru. Memang, ada beberapa adegan yang akan memainkan emosi penontonnya. Tetapi, bukan berarti akan menjadi satu sajian melankolis yang biasa-biasa saja. Bagaimana Spike Jonze mengemasnya dengan begitu cerdas dan jenius. Naskah yang juga ditulis langsung oleh Spike Jonze ini pun juga begitu well-written. Setiap adegannya berisikan dialog-dialog romantis yang tidak dangkal. Cerdas, menusuk para penontonnya (apalagi yang sangat memiliki relasi dengan cerita film ini), bisa dikutip, dan tentunya menempel di otak.

Keindahan tak hanya berhenti di naskah dan bagaimana pengarahan milik Spike Jonze saja. Tetapi berlanjut dari segi teknis yang benar-benar mendukung kuatnya sisi romantis yang disajikan di film Her ini. Bagaimana sudut-sudut setting kota bisa ditangkap dengan indah dengan tone yang begitu poetic di setiap adegan. Satu bagian dimana adegan Theo di shot dengan panorama kota malam hari sebagai background-nya ditangkap apik oleh Hoyte Van Hoytema selaku Director of Photography


Teknis lainnya berada di Scoring yang digarap oleh Arcade Fire. Kekuatan lain yang benar-benar mengangkat segala unsur indah di setiap cerita cinta Theo dan Samantha. Musik-musik lembut tetap dengan tema futuristik yang digarap begitu baik dan menguatkan semua adegannya. Belum lagi, soundtrack dengan adegan yang begitu manis. ‘The Moon Song’ yang akan terus menerus menempel di otak kita begitupun dengan adegan yang diiringi oleh lagu tersebut.

Peran Joaquin Pheonix sebagai Theodore Twombly pun juga benar-benar menghayati. Dimana dia bisa menggambarkan sosok dirinya yang benar-benar kesepian di dalam diri karakternya. Meskipun wanita-wanita dengan paras cantik datang menghampirinya. Amy Adams, Rooney Mara, dan juga Olivia Wilde juga ikut serta dalam mempermanis film ini. Tetapi, satu wanita cantik yang perlu untuk digaris bawahi adalah Scarlett Johansson. Meskipun tak perlu secara fisik hadir di dalam film ini. Tetapi, peran dirinya sebagai Samantha yang hanya muncul dengan suaranya justru memberikan sesuatu yang lain. Suaranya yang begitu renyah dan membuat siapapun merinding untuk mendengarnya. Memberikan sensasi indah lain yang tidak disangka-sangka. 


Overall, HER adalah sebuah drama romantis futuristik yang begitu original dan fresh dari Spike Jonze. Dengan pengarahan dan skenario yang jenius membuat drama romantis haru biru ini menjadi sajian yang begitu pintar, unik, dan tentunya romantis dengan begitu berkelas. Kisah cinta yang tidak sempurna ini menjadi satu presentasi sempurna dan mungkin bisa dinobatkan sebagai salah satu film romantis terbaik di dekade ini. Well, here it is, A spike jonze genius love story.
 

1 komentar:

  1. Wah jadi penasaran nih filmnya kayak apa
    nonton ah... masuknya film keluarga kali yah

    kunjugan balik yah gan... ane baru bikin tutorial avatar
    hehehehe

    desainavatarku.blogspot.com

    BalasHapus