Senin, 19 Maret 2018

EIFFEL IM IN LOVE 2 (2018) REVIEW : Kisah Cinta Pasangan Tak Sempurna Yang Manis


Kedatangan produk-produk nostalgia ke layar lebar ini memang telah menjadi tren di perfilman Indonesia. Nyatanya, amunisi seperti ini adalah sebuah senjata yang tepat guna untuk mendatangkan banyak penonton. Terlebih ketika Ada Apa Dengan Cinta? 2 berhasil meraup 3,5 juta penonton dan berbagai rumah produksi pun berlomba-lomba untuk mencari amunisinya mengembalikan memori lama penonton. Hal ini yang dilakukan oleh Soraya Intercine Films di tahun 2018.

Kisah cinta Adit dan Tita ini memang pernah menjadi salah satu box office hit di Indonesia kala itu. Eiffel I’m In Love menjadi amunisi utama dari Soraya Intercine Films untuk mengembalikan memori penontonnya yang ingin tahu seperti apa mereka sekarang. Sebenarnya, jika ditilik lebih lama lagi, Eiffel I’m In Love sudah memiliki lanjutan ceritanya dengan cast yang tentu saja berbeda lewat Lost in Love. Tetapi, film tersebut dianggap sebagai sebuah angin lalu dan Soraya Intercine Films tetap memutuskan untuk membuat sekuel dari kisah cinta Adit dan Tita.

Cast dari film ini masih tetap sama yaitu Samuel Rizal dan Shandy Aulia. Hanya saja, Eiffel I’m In Love 2 kali ini memiliki pilot yang berbeda. Rizal Mantovani kali ini memegang kendali mau di bawa ke mana kisah cinta Adit dan Tita kali ini. Tak bisa dipungkiri mungkin banyak orang yang mulai ragu dengan bagaimana Rizal Mantovani mengarahkan kisah cinta Adit dan Tita kali ini. Hal ini dikarenakan beberapa kail Rizal Mantovani sering meleset dalam mengarahkan sebuah film.


Beruntungnya, Eiffel I’m In Love 2 masih memiliki nafas yang sama dengan film sebelumnya. Mungkin, Eiffel I’m In Love 2 tak menawarkan sesuatu yang baru di dalam filmnya. Plot ceritanya masih saja memiliki unsur klise film cinta-cintaan yang ada. Tetapi, Eiffel I’m In Love 2 berhasil memainkan perannya sebagai sebuah film sekuel. Ada konsistensi dan perkembangan setiap karakternya yang membuat Eiffel I’m In Love 2 ini tampak sangat hidup di durasinya selama 115 menit.

Eiffel I’m In Love 2 memang sebagai sebuah film utuh tak bisa tampil secara sempurna. Tetapi, kedigdayaan film ini tampil karena bagaimana kepiawaian naskah yang ditulis oleh Donna Rosamayna ini berhasil merajut kisah cinta Adit dan Tita tampil manis. Menghidupkan dan mempertahankan karakter Adit dan Tita yang sudah terbentuk di film pertamanya di dalam film keduanya. Tetapi, juga memberikan sedikit gubahan dari dalam karakternya yang memberikan relevansi.


Ini dia kisah Adit dan Tita yang memiliki rentang 12 tahun dari film pertamanya. Tita (Shandy Aulia) sudah berhasil menyelesaikan sekolahnya dan menjadi dokter hewan. Tetapi, di umurnya yang sudah tak lagi muda, Tita memiliki krisis. Di saat semua teman-teman seusianya sudah memiliki suami, Tita masih saja sendiri karena Adit (Samuel Rizal) tak segera melamarnya. Tita pun mulai sedih apalagi jika diingat bahwa mereka masih saja sering bertengkar karena masalah-masalah sepele.

Lalu, ada kabar bahwa Tita dan keluarganya harus pindah sementara ke Paris. Tita pun sangat bahagia karena pada akhirnya dia bisa dekat dengan Adit. Tetapi, dekat dengan Adit bukan berarti masalah ketidakpastian akan hubungan mereka berakhir begitu saja. Adit dan Tita semakin sering ribut tiap hari di saat sering bertemu. Tita pun merasa bahwa Adit sudah tak lagi sayang dengannya dan masalah-masalah lain pun muncul dalam hubungan mereka.


Kisah cinta Adit dan Tita memang tak selalu mulus, begitupula dengan kemasan yang ada di dalam film Eiffel I’m In Love 2. Beberapa bagian di dalam film ini memang berjalan tak mulus apalagi dengan durasi yang mencapai 115 menit. Konflik yang terjadi di dalam film ini memang tak banyak, tetapi memiliki perjalanan yang cukup panjang. Efeknya, Eiffel I’m In Love 2 memiliki tempo yang melambat di pertengahan filmnya.

Naskah yang ditulis oleh Donna Rosamayna ini memang seharusnya bisa membuat Eiffel I’m In Love 2 menawarkan cita rasanya sendiri sebagai sebuah film drama romantis. Banyak momen-momen manis yang tergambar dengan baik dibantu oleh pengarahan oleh Rizal Mantovani. Tetapi sayangnya, Rizal Mantovani tak bisa secara signifikan memberikan kekuatan untuk mendukung naskah yang sudah baik-baik ditulis dengan rapi.


Muncul beberapa bagian di dalam filmnya yang tak bisa mendukung plot cerita utamanya. Beberapa adegan pun muncul dengan transisi yang tak mulus dan memberikan suasana canggung yang tak mendukung. Terutama ketika plot cerita itu harus digerakkan oleh karakter-karakter pendukung selain Tita dan Adit. Inilah yang menjadi kendala utama dari Eiffel I’m In Love 2. Tak ada pemain yang bisa memiliki performa yang sama dengan Shandy Aulia dan Samuel Rizal. Entah, apakah ini menjadi tujuan utama dari sekuel ini karena performa mereka sangat mirip dengan film pertamanya.

Tetapi, tak bisa dipungkiri bahwa Eiffel I’m In Love 2 punya banyak asupan adegan manis yang bisa membuat penonton terbawa arus suasana yang ada. Cita rasa manis itu didukung dengan tone warna pastel dari filmnya dibalut dengan kemegahan visual dari Yunus Pasolang. Pun, dengan lagu serta musik dari Anto Hoed dan Melly Goeslow yang juga mumpuni mendukung suasana romantis kisah Adit dan Tita di layar perak.


Dengan adanya asupan-asupan adegan manis di dalam Eiffel I’m In Love 2, film yang dirilis di bulan kasih sayang lalu ini sangat pas ditonton bersama pasangan. Pun, bagi mereka yang ingin kembali merasakan sensasi nostalgia kisah cinta Tita dan Adit 12 tahun silam. Dengan konsistensi karakterisasinya dan perubahan kedewasaannya yang mengikuti zaman, tentu hal ini membuat penonton yakin bahwa pasangan Tita dan Adit ini nyata dan begitu pula cinta kasih mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar