Sabtu, 07 Maret 2020

Onward (2020) REVIEW: Another Pixar Works That Still Hit You Home

Setahun ada 2 film Pixar yang dirilis? Wah, pertanda nih.

Seakan-akan hal itu adalah sebuah hal buruk yang akan terjadi dengan kualitas filmnya. Ini bukan tidak dengan fakta atas ketidakpercayaan diri Pixar dengan film rilisannya. Hal ini pernah terjadi di tahun 2015 dan 2017, di mana The Good Dinosaur dan Inside Out harus dirilis di tahun yang sama. Begitu pula dengan Cars 3 dengan Coco.

Tidak. Film-filmnya tidak sampai jatuh ke palung terdalam layaknya Cars 2 di deretan rekam jejak Pixar. Tetapi, memang salah satu filmnya tidak bisa tampil dengan prima. Tentu, hal ini membuat fans Pixar atau penikmat film harus waspada di tahun 2020. Karena akan ada 2 film Pixar yang rilis di tahun yang sama meski berbeda bulan yaitu Onward dan Soul. Sesuai dengan judul reviewnya, mari kita tilik lebih dalam tentang Onward yang disutradarai oleh Dan Scanlon.

Ini adalah kali keduanya mengarahkan film dari Pixar setelah debutnya di prekuel Monsters Inc. yaitu Monsters University. Dirinya juga menuliskan kisahnya dibantu oleh Jason Headley dan Keith Bunin. Menarik adalah film ini dibintangi oleh beberapa nama besar untuk mengisi suaranya. Tom Holland, Chris Pratt, Julia Louis Dreyfous hingga Octavia Spencer. Setting film ini pun di sebuah dunia yang penuh keajaiban. Tentu saja, banyak orang berharap film ini sama ajaibnya dengan film-film Pixar yang lain.



Kisahnya terpusat oleh sosok keluarga Lightfoot yang terdiri dari sang Ibu dan 2 anaknya. Terlihat tidak lengkap memang, apalagi Ian (Tom Holland) terlihat sangat ingin sekali bertemu dengan sang ayah karena tak memiliki kesempatan untuk sering berinteraksi dengan sang Ayah. Tepat di hari ulang tahun Ian, Laurel (Julia Dreyfous- Louis) sebagai Ibu menyampaikan sebuah pesan bahwa ada barang yang ditinggalkan oleh sang ayah. Hadiah ini harus diberikan setelah Ian dan kakaknya, Barley (Chris Pratt) sudah berusia lebih dari 16 tahun.

Mengetahui hal ini, tentu Ian dan Barley sangat terlihat senang. Ternyata, barang itu adalah sebuah tongkat dengan mantra kunjungan. Dengan begitu, Ian dan Barley bisa bertemu dengan sang Ayah selama sehari sebelum matahari terbenam. Tetapi, usahanya untuk mengucapkan mantra ternyata tak sepenuhnya berhasil. Pheonix gems untuk membangkitkan sang Ayah ternyata telah habis terkuras tenaganya. Menyisakan sang Ayah yang hanya berbentuk sepasang kaki saja. Hal ini membuat Barley dan Ian harus melakukan perjalanan menemukan gems tersebut.


Memang bukan pixar yang terbaik, tetapi tetap merebut hati penontonnya.

Ketakutan para fans Pixar dengan kutukan 2 film rilis di tahun yang sama nyatanya harus dipatahkan. Onward yang digadang tak memiliki sebuah performa gemilang, ternyata masih berhasil membius penontonnya dengan segala magisnya. Onward menjadi sajian film animasi penuh petualangan yang menyenangkan. Tetapi, tetap memperhatikan unsur hati yang besar seperti film-film Pixar pada umumnya.

Kesederhanaan dalam ceritanya memang tak menjadi hal baru bagi film-film Pixar. Apalagi yang sudah terbiasa dengan tonton Pixar yang lebih rumit atau kompleks dibanding yang satu ini. Onward menjadi sajian yang sangat ringan. Meski pesan yang diangkat di dalam filmnya cukup kompleks dan memiliki hati yang sangat besar. Tentu, ini seakan menjadi kekuatan bagi Onward dan mampu bersanding dengan karya-karya Pixar lainnya.

Dan Scanlon berhasil mengemas kisahnya yang mengharu biru ini menjadi sajian yang tetap menyenangkan bagi penontonnya. Dengan 104 menitnya dan premisnya yang mengharu biru, film ini punya banyak humor yang berhasil memecahkan tawa. Perjalanannya yang Barley dan Ian yang penuh misteri ini berhasil memikat penontonnya. Tetapi, hati yang diselipkan di film ini tak hanya sekedar berada di penghujung saja.



Ada banyak sekali momen-momen di dalam film ini yang membuat penontonnya menitikkan air mata. Apalagi untuk kamu yang lemah dengan film-film penuh pesan tenatng keluarga. Ya, Onward akan dengan mudah merebut hati penontonnya. Seakan menjadi sebuah surat cinta untuk mengingatkan kita semua bahwa keluarga utama bukan hanya orang tua, tetapi masih ada anggota lainnya.

The one with big smile is the one who hid the pain.

Hal inilah yang ingin disampaikan oleh film Onward di dalam filmnya. Siapa tak merasa kehilangan jika sang Ayah harus pergi terlebih dahulu meninggalkan dunia. Semua akan merasa kehilangan, tak terkecuali orang yang sedang terlihat tertawa bahagia. Iya, cara seseorang untuk merespon dan menghadapi kematian bisa sangat berbeda-beda. Bisa jadi, mereka lah yang memendam perasaan mereka agar tetap terasa normal dalam hidupnya.



Yes, seperti judulnya sendiri, Onward mengajarkan kita untuk selalu maju meneruskan hidup. Apapun yang terjadi, setidaknya tetaplah bahagia dan bersyukur dengan orang yang selalu ada di sekitarmu. Maka dari itu, Onward hadir untuk mengingatkan kamu agar pulang dan memeluk orang yang tersayang. Buktikan kepada mereka bahwa kamu akan selalu ada dan menerima mereka dalam kondisi apapun.

Peluk mereka setelah nonton film ini atau ajak mereka untuk menonton filmnya. Setidaknya, mereka akan terhibur oleh tingkah laku para karakternya dan perjalananannya yang luar biasa indah. Ya, kalo soal visual, Pixar gak perlu ditanya lah. Punya daya magisnya sendiri dan termasuk film ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar