Tahun ini, film animasi dari production
house besar tidak mengambil andil besar untuk meramaikan jagat perfilman
Hollywood. Hanya beberapa judul film animasi yang akan meramaikan layar bioskip
tahun ini. Serta, Pixar studio akan
absen untuk merilis karyanya di tahun ini. Sejauh ini, sudah 4 film animasi
dirilis dari rumah produksi yang berbeda. Dreamworks
Animation adalah salah satu rumah
produksi andalan hollywood di film animasi, sudah merilis salah satu karya
mereka yaitu Mr. Peabody & Sherman
yang menuai tanggapan positif dari kritikus.
Tetapi, Dreamworks Animation
pun masih memiliki karya lain yang akan dirilis di bulan Juni ini. Sekuel dari
film Dreamworks terbaik yang pernah
dibuat, How To Train Your Dragon. Berselang 4 tahun dari film pertamanya, tentu
membuat penontonnya sangat menantikan sekuel ini. Kali ini, semua tanggung
jawab film sekuelnya berada di tangan Dean DeBlois. Mulai dari penyutradaraan
hingga naskah yang juga ditulis olehnya. Tak ada Chris Sanders yang biasa
membantunya di penulisan naskah maupun penyutradaraan. Kali ini, dia hanya
duduk sebagai Executive Producers
untuk film sekuelnya.
How To Train Your Dragon seri pertama bisa dibilang sebagai film
animasi terbaik yang pernah dibuat oleh Dreamworks Animation. Seri pertamanya
jelas mendapat tanggapan yang sangat positif dari para kritikus film dan mampu
bersaing di nominasi Oscar sebagai
film animasi terbaik. Meskipun, harus kalah dengan Toy Story 3 yang memang lebih pantas. Jelas, sekuelnya ini akan
menarik minat penonton yang lebih banyak karena reputasi film pertamanya yang
sudah sangat baik.
How To Train Your Dragon 2 meneruskan apa yang terjadi di film
sebelumnya. Di mana Berk, kota penuh vikings
ini sudah hidup rukun dengan banyak naga di sekitar lingkungannya. Hiccup (Jay
Baruchel) tetap dengan sifatnya yang suka menjelajah bersama dengan naga
kesayangannya, Toothless. Hiccup masih ragu bahwa dirinya bisa menggantikan
sang Ayah, Stoick (Gerard Butler) untuk memimpin Berk dan dia mencoba untuk
mencari jati dirinya.
Perjalanan jati dirinya pun membawanya ke petualangan baru. Dia pun
menemukan sebuah tempat yang ternyata adalah tempat milik Eret (Kit Errington),
pesuruh dari Drago Bludvist (Djimon Hounsou) yang sedang memburu para naga
untuk menguasai dunia. Hal tersebut membuat Hiccup bertujuan untuk mengubah
pola pikir Drago agar tidak memburu para naga. Perjalanan ini malah membuat
Hiccup bertemu dengan Valka (Cate Blanchett), sang ibu yang sudah lama berpisah
dengannya.
It’s going to be bigger without losing it hearts.
Kepercayaan penonton terhadap sebuah sekuel tentu akan sedikit
menurun. Takut akan kecewa dengan sekuel yang tidak bisa tampil prima layaknya
film predesesornya. How To Train Your Dragon 2 memperkuat kepercayaan penonton
dengan teaser trailer-nya yang
mengesankan. Barulah trailer resmi
pun diluncurkan dengan banyak sekali hal yang akan membuat penontonnya
penasaran untuk menonton film ini secara utuh karena beberapa akan terlihat
akan lebih besar ketimbang predesesornya.
Dan How To Train Your Dragon 2 pun menepati janji yang sudah
ditawarkan dalam sebuah trailer. This
movie was beyond from every people expectation. Film ini jelas menjadi
lebih besar ketimbang predesesornya. Memberikan banyak sekali naga-naga baru
yang akan membuat penontonnya senang saat menontonnya. Visual animasi yang
indah dengan skala yang lebih besar daripada predesesornya yang tentu
memanjakan mata.
Menjadi sesuatu yang lebih besar dari predesesornya saja sebenarnya
tidak cukup terlebih dari segi teknis dan animasi. Percuma saja jika hal yang
lebih besar itu tidak diimbangi dengan cerita yang juga ‘besar’. Tetapi, How To Train Your Dragon 2 tetap memberikan cerita
yang berbobot untuk film-film animasi. Dengan subplot yang cukup banyak untuk film ini, tetapi bagaimana Dean
Deblois selaku sutradara memperlakukan film ini dengan sangat baik. Membuat
cerita-cerita yang ada di film ini pun tertata dengan porsi yang pas.
Dan inilah harusnya sebuah sekuel untuk film animasi. Bukan mengulang
formula yang sama dari film predesesornya sehingga jatuh menjemukan. Memang,
film animasi memiliki target pasar anak-anak. Tetapi, dengan formula yang
itu-itu saja akan membuat penonton dewasa yang sedang menemani anak-anak
menonton film animasi akan merasa bosan.
How To Train Your Dragon 2 ini menjadi film animasi sekuel yang tentu
lebih besar dari segi teknis tanpa harus kehilangan rasa emosional dan
kedewasaan dari segi ceritanya.
Penonton anak-anak dan penonton dewasa pun bisa untuk menikmati film
ini tanpa merasa bosan. Dengan cerita milik film ini yang berisi, tentu akan
membuat film animasi menjadi sajian film alternatif untuk disaksikan
bersama-sama dengan keluarga. Karena film ini memiliki cerita yang heartwarming dengan pesan-pesan moral
yang tak perlu menggurui penontonnya. Tentu dengan selipan humor cerdas dan
dicampur dengan humor slapstick ala Dreamworks Animation yang tersaji pas.
Ada hal yang berbeda dari How To Train Your Dragon 2 ketimbang dengan
film predesesornya. Secara teknis, desain animasi film ini sangat berkembang
dibanding dengan film Dreamworks
Animation lainnya. Semua visual animasinya terlihat lebih smooth dan
memiliki desain yang tidak kaku. Sehingga, visual-visual landscape view dan
beberapa desain karakternya akan terlihat lebih nyata dan tidak se-stereotype film-film Dreamworks lainnya.
Sebuah kemajuan yang signifikan bila diperhatikan dengan sangat jeli oleh mata
penontonnya.
Saat keluar studio setelah menonton How To Train Your Dragon 2 ini,
Toothless akan menjadi karakter yang akan diburu oleh penontonnya. Karakternya
kali ini disorot lebih dan dibuat lebih menggemaskan ketimbang film pertamanya.
Tingkah lucunya akan membuat siapapun tertawa dan ingin membawa pulang karakter
naga bergigi ompong ini. Toothless menjadi naga dengan karakter yang menggemaskan
dan akan dicintai siapapun.
Overall, How To Train Your
Dragon 2 adalah sebuah sekuel yang benar-benar melampaui ekspektasi
penontonnya. Dean DeBlois tahu bagaimana caranya menjadikan sekuel ini besar
dan berkembang dari segi visual animasinya. Dengan jalinan cerita yang dewasa
dan menghangatkan hat dibalut dengan humor-humor cerdas dan karakter yang
menggemaskan, yes it will be best
animation movies from this year. Awesome!
Seperti kebanyakan film animasi lainnya, How To Train Your Dragon 2
pun dirilis dalam format 3D. Berikut review-nya
DEPTH
Kedalaman yang begitu indah ini menguatkan berbagai visual animasinya
yang lebih berkembang. Terutama saat pemandangan-pemandangan indah di film ini
yang patut untuk disaksikan.
POP OUT
Pop Out untuk film ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan
film-film animasi milik Dreamworks lainnya. Tetapi, akan tetap menyapa
penontonnya dengan sangat baik.
How To Train Your Dragon 2 patut disaksikan dalam format 3D. Begitu
menyenangkan untuk ikut berpetualang dengan Hiccup dan Toothless serta
naga-naga lainnya dalam format tiga dimensi dengan aspek kedalaman yang luar
biasa dan efek pop-out yang juga masih bagus. It worth to every penny spent. Go see it on 3D !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar