Cars, sebuah franchise film animasi milik Pixar Animation Studios ini
menjadi sebuah franchise yang dikhawatirkan bagi penonton maupun fans. Hal ini
dikarenakan filmnya yang pertama tak terlalu memberikan impresi yang berlebih
dibandingkan dengan karya-karya milik Pixar lainnya. Tetapi, hal itu tidak
diindahkan oleh para petinggi Pixar karena hasil penjualan merchandise dari film ini ternyata laris manis di pasaran. Oleh
karena itu, Pixar tetap mempertahankan sebuah franchise paling lemah di barisan
karyanya.
Maka, datanglah Cars 2 yang membuat reputasi dari Pixar Animation
Studios ini menurun karena filmnya tak bisa memuaskan para penontonnya,
terlebih kepada para kritikus. Hal ini menjadi turning point bagi Pixar untuk kembali membangun reputasinya
sebagai sebuah rumah produksi film animasi yang berbeda kepada penontonnya. Cukup
mengagetkan ketika Pixar Animation Studios kembali memberikan kesempatan untuk
franchise ini.
Setelah John Lasseter yang menangani kedua film dari Lightning McQueen ini, di film ketiga
posisi itu berganti ke Brian Fee. Cars 3 ini adalah film debutnya sebagai
seorang sutradara, setelah lama Brian Fee berkecimpung sebagai art department di dalam film-film Pixar
Animation Studios. Bintang-bintang lama dari franchise ini tentu kembali
menyemarakkan Cars 3 seperti Owen Wilson, Bonnie Hunt, dan Larry The Cable Guy.
Tetapi juga ada nama-nama baru yang menghidupkan karakter baru di film Cars 3.
Melihat dari trailer film ketiganya, Pixar Animation Studios terlihat
berusaha untuk lebih serius dalam menggarap Cars 3. Setidaknya, franchise ini
kembali ke akarnya dengan memberikan sebuah cerita yang lebih personal kepada
karakter Lightning McQueen. Maka, hadirlah Cars 3 sebagai cara bagi Pixar
Animation Studios untuk memperbaiki kesalahan di franchise-nya. Beruntungnya,
itikad baik ini diartikan sangat baik dan diterjemahkan dengan baik dalam Cars
3.
Brian Fee mengubah Cars 3 menjadi sebuah film yang akan mengikat
penontonnya. Dengan durasinya yang mencapai 109 menit, Cars 3 berhasil menjadi comeback stories dengan performa yang
cukup solid. Cars 3 membicarakan banyak sekali topik tentang sebuah warisan
yang tak melulu berurusan dengan harta, tetapi juga tentang mewariskan
kepercayaan. Brian Fee melekatkan topik itu kepada karakter Lightning McQueen
yang juga sedang mencari jati dirinya yang telah melewati banyak zaman.
Inilah kisah dari Lightning McQueen (Owen Wilson) yang tak lagi
menjadi yang tercepat di lintasan balapannya. Kedigdayaannya sebagai pembalap
ternyata akan dengan mudah direbut oleh para pendatang baru yang memiliki
terobosan-terobosan baru dengan teknologinya. Datanglah Jackson Storm (Armie
Hammer) sebagai pembalap baru yang dapat menyaingi Lightning McQueen dan selalu
menjadi nomor satu di setiap perlombaan.
Hingga suatu ketika, Lightning McQueen tertimpa sebuah musibah yang
menyebabkan dia harus istirahat total dari perlombaan. Di saat dirinya sudah
sembuh, Lightning McQueen diangkat lagi menjadi seorang pembalap oleh seseorang
yang menjadi sponsornya. Lightning McQueen pun berusaha bangkit lagi dengan
latihan yang diarahkan oleh Cruz Ramirez (Cristela Alonzo). Lightning McQueen berusaha
beradaptasi dengan teknologi-teknologi baru yang dapat menyokong perlombaannya.
Paska Cars 2 yang kacau balau, tentu franchise satu ini tidak diharapkan hadir di layar lebar. Tetapi,
dengan kemasan yang diramu begitu solid oleh Brian Fee di Cars 3, tentu
setidaknya ada sebuah pengampunan dari penonton Pixar kepada franchise ini.
Memang tidak ada kisah yang begitu baru yang berusaha ditawarkan oleh Cars 3.
Tetapi, ramuannya dalam mengangkat cerita tentang warisan dan comeback stories oleh sosok yang bisa
dibilang legendaris ini berhasil membuat penontonnya menikmati 109 menit film
ini.
Cars 3 berusaha untuk mengembalikan franchise satu ini pada awal mula kemasannya. Tak berusaha untuk
terlalu bersenang-senang, memiliki plot cerita yang lebih utuh, dan menanamkan
nilai-nilai yang cukup besar agar bisa dinikmati oleh segala usia. Sehingga,
Cars 3 menjadi sebuah film animasi yang juga menjadi sebuah pembelajaran dalam
proses pembentukan karakter bagi siapa saja yang menonton film ini. Begitulah
yang diinginkan oleh sang pembuat kepada penonton ketika menyaksikan Cars 3 di
bioskop.
Memang, secara cerita Cars 3 memberikan pendekatan yang sedikit lebih
dewasa. Tetapi, dengan adanya hal ini pada nantinya menjadi poin menarik oleh
para orang tua untuk berdiskusi dengan anaknya. Ada banyak sekali pembelajaran di
dalam filmnya tentang membentuk karakter dan memaksimalkan potensi diri dan
referensi itu dilekatkan pada karakter Cruz. Inilah yang membuat Cars 3 terasa
begitu spesial. Sebuah film keluarga yang tak sekedar lalu lalang sebagai
tempat menghabiskan waktu saja tetapi ada pula poin untuk dibicarakan dengan
anggota keluarga lainnya.
Tetapi, tentu saja Brian Fee sebagai sutradara perlu mendapat
apresiasi. Tanpa arahannya yang sentimentil, Cars 3 tak bisa begitu saja
mengeluarkan momen-momen magisnya untuk bisa merebut hati penontonnya. Arahan
Brian Fee yang sentimentil ini berhasil memunculkan kehangatan di beberapa
adegannya sekaligus emosional. Tetapi, tak melupakan unsur senang-senang yang
diselipkan di dalamnya seperti adegan balapan atau pun kelakar-kelakar lucu
yang perlu muncul agar bisa dinikmati oleh penonton usia belia.
Hingga tiba waktunya, Cars 3 membicarakan tentang hubungan orang tua
dan generasi penerusnya yang mungkin sesekali dibicarakan secara intim di
antara mereka. Pembicaraan tentang sebuah harapan generasi millenium terhadap
generasi masa kini untuk melanjutkan pekerjaan-pekerjaannya agar bisa terus
beradaptasi dan tak punah. Ya, Cars 3 membicarakan hal tersebut dengan begitu emosional.
Membuat penontonnya tersenyum lebar dengan hati yang begitu hangat saat credit title bergulir nantinya. Cars 3
kembali dengan kemasan yang jauh lebih kuat dan menjadi yang terbaik di dalam
serinya.
Nothing beats the first movie..
BalasHapusWatch Cars 3 online