Apabila mengingat after credit
scene yang ada di Avengers: Infinity
War, pasti akan tahu betapa pentingnya salah satu karakter dalam Marvel
ini. Akan ada banyak teori sekaligus pertanyaan, siapa sih karakter manusia
super satu ini. Ya, dia adalah Captain
Marvel, seorang manusia super perempuan yang digadang memiliki kekuatan
sangat kuat untuk melawan Thanos nantinya. Nick Fury mengirimkan sinyal kepada Captain Marvel untuk bala bantuan.
Tetapi, sebelum akhirnya menuju ke Avengers: Endgame yang akan tayang
pada bulan April nanti, tentu saja Kevin Feige menginginkan penonton berkenalan
terlebih dahulu dengan karakter ini. Captain
Marvel hadir dan direncanakan sudah cukup lama dan Brie Larson dipercaya
untuk menjadi sosok Captain Marvel
tersebut. Film ini pun disutradarai oleh Anna Boden dan Ryan Fleck dengan
beberapa nama yang juga ikut terlibat.
Tentu saja, salah satu nama tersebut adalah Samuel L. Jackson yang
berperan sebagai Nick Fury di dalam film ini. Captain Marvel mengambil setting tahun 90an yang akan berusaha
memulai bagaimana sosok Avengers berkumpul. Film ini akan berada di timeline
sebelum adanya Iron Man tetapi setelah Captain America: The First Avenger.
Tentu akan menarik bagi linimasa cerita Marvel Cinematic Universe terlebih
mereka sudah memiliki 20 film yang berjalan berdampingan.
Menarik untuk mengetahui seperti apa Captain Marvel ini yang digadang memiliki kekuatan yang sangat
besar dan bisa mengalahkan Thanos nantinya. Film Captain Marvel ini jelas dijadikan sebagai sebuah jembatan bagi
Marvel untuk melanjutkan visi misinya menuju fase selanjutnya. Kevin Feige
sudah tahu benar bagaimana mengeluarkan “senjatanya” satu persatu dengan
setting yang berbeda tetapi linimasanya tetap berada di jalan yang sama.
Inilah yang terjadi di Captain
Marvel yang diarahkan oleh Anna Boden dan Ryan Fleck. Dengan settingnya
yang berada di tahun 90an, Captain Marvel
akan menceritakan bagaimana pertama kali sebuah inisiasi berkumpulnya para
pahlawan super milik Marvel. Meski baru saja dibuat, tetapi Captain Marvel berhasil dengan mulus dan
effortless untuk menyangkutpautkan
film ini dengan linimasa dalam Marvel Cinematic Universe.
Dimulai ketika Vers
(Brie Larson) menemukan dirinya berada di planet Kree dalam keadaan yang tak mengingat
siapapun jati dirinya. Di sana, dia tinggal dan dilatih oleh Yon-Rogg (Jude
Law) beserta dengan kawanannya. Mereka mendapatkan misi untuk menyerang sekawanan
Skrull yang menjadi musuh mereka. Tetapi, sekelompok Skrull yang memiliki
kemampuan untuk mengubah dirinya ini ternyata mengagalkan misi mereka dan
membawa Vers sebagai tawanan.
Tetapi, Vers berusaha
untuk melarikan diri dari Skrull dan sampailah dia di bumi. Di sana dia bertemu
dengan Nick Fury (Samuel L. Jackson) sebagai anggota dari S.H.I.E.L.D. ini.
Vers meyakinkan Nick Fury untuk waspada dengan Skrull dan menangkap mereka.
Tetapi, saat Vers dan Nick Fury berusaha untuk menangkap Skrull, perjalanannya
mengingatkan Vers dengan siapa dirinya dulu dan juga apa yang terjadi yang
sebenarnya selama ini.
Bangun dengan tanpa
tahu siapa identitas dirinya, mungkin akan mengingatkan kita dengan bagaimana
Jason Bourne memulai filmnya. Secara tak sadar, mungkin Captain Marvel terkena referensi itu dalam ceritanya. Ini langkah
menarik bagi Captain Marvel sebagai
sebuah origin story berusaha untuk memberikan sesuatu yang segar agar kisahnya
yang bergerak lurus-lurus saja ini masih memiliki sesuatu yang menarik untuk
diikuti.
Anna Boden dan Ryan
Fleck bermain dengan kisahnya yang lurus ini agar menjadi sebuah teka-teki menarik.
Penuturan kisahnya serupa dengan karakter Vers yang bangun dengan
fragmen-fragmen kecil dalam memorinya yang mungkin membuat penontonnya bertanya
ada apa dengan kisah selanjutnya. Layaknya sebuah picture puzzle, Captain Marvel sudah menemukan beberapa
potongannya hingga akhirnya menemukan polanya dengan benar. Tetapi, masih ada
potongan-potongan kecil yang masih belum ditemukan dan menjadi bagian yang
siginifikan dalam kisahnya.
Hingga pada waktu
yang tepat, Captain Marvel pun bisa
membuat pertanyaan penonton akan bisa terjawab dengan baik. Tetapi, dalam
perjalanannya menemukan pola dalam penuturan ceritanya, Anna Boden dan Ryan
Fleck menemukan sedikit jalan terjal. 20 menit pertama film ini jelas Anna
Boden dan Ryan Fleck kesusahan untuk menemukan potongan kisah seperti apa yang
harus disampaikan kepada penontonnya. Beberapa momentum dalam filmnya pun
muncul belum terlalu kuat.
Beruntung, hal itu
ternyata tak berlangsung lama karena mereka menyajikan konflik-konflik lain
yang menyenangkan untuk diikuti. Dalam setiap pengadeganan dan dialognya,
terlihat bahwa Captain Marvel
beradaptasi dengan isu sosial yang ada tentang women empowerment dengan caranya sendiri. Berusaha untuk memberikan
pengertian bahwa seorang perempuan memiliki hak atas dirinya sendiri apalagi
dalam pengambilan keputusan dalam hidupnya.
Captain Marvel juga berusaha untuk mematahkan isu stereotip
perempuan yang selalu emosional dalam dirinya. Emosional menjadi sebuah
kelemahan dari seorang perempuan dalam menjalankan hidupnya. Inilah yang diubah
sudut pandangnya, menjadi apa yang disebut sebagai kelemahan menjadi sebuah
kekuatan bagi perempuan dalam menjalankan hidupnya. Kekuatan itu bukan untuk
membuktikan dirinya yang terbaik untuk semua orang, tetapi yang terbaik untuk
dirinya sendiri.
Pesan-pesan ini pun
disampaikan dengan baik oleh performa dari Brie Larson. Dia mampu menjadi sosok
Captain Marvel dan mampu meyakinkan
penontonnya bahwa Captain Marvel
adalah sosok yang cocok menjadi pemimpin untuk generasi Avengers selanjutnya.
Begitu pula dengan Samuel L. Jackson sebagai Nick Fury muda yang mampu menjadi best buddy untuk Captain Marvel. Diperkuat pula dengan nuansa retro tahun 90an
beserta lagu-lagunya.
Dengan sudah banyaknya film yang ada dalam fase Marvel Cinematic Universe, Captain Marvel bermain dalam zona aman sebagai sebuah film Marvel. Hal itulah yang mungkin menjadi persoalan bagi beberapa orang saat menonton Captain Marvel. Terlebih, ketika sudah dihadapkan dengan Avengers: Infinity War yang sudah kompleks beserta post creditnya yang merujuk ke film ini. Tetapi, Captain Marvel adalah sebuah pemanasan yang masih sangat menyenangkan sekaligus menghangatkan hati untuk diikuti sebelum para penonton akan menyaksikan salah satu superhero movie event terbesar tahun ini yaitu Avengers: Endgame.
Apalagi, ketika mid credit film ini diputar, April akan terasa begitu lama!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar