Di tengah gempuran banyaknya film-film blockbuster dengan budget
besar, menantikan sebuah film romance tentu menjadi sesuatu yang menarik. Terlebih,
ketika film romance itu bisa membuat penontonnya meneteskan air mata. Melodrama
yang benar-benar membahas tentang dua insan manusia yang sedang jatuh cinta dan
merasakan indahnya dunia. Memang, rasanya sudah lama sekali tak muncul
film-film seperti itu.
Maka, kehadiran film seperti Five
Feet Apart buatan dari Justin Baldoni ini cukup dinantikan oleh banyak
orang terutama untuk target segmentasinya. Film dengan tema disease love relationship ini memang
sudah menjadi formula yang usang. Pun, beberapa film dengan tema seperti ini
pun tak banyak yang bisa memenangkan hati penontonnya. Selain jatuh menjadi
sajian yang generik, film dengan tema seperti ini pun akan terjebak dalam
eksploitasi kesedihan saja.
Five Feet Apart ini
disutradarai oleh Justin Baldoni ini mendapatkan asupan naskah dari Mikki
Daughtry dan Tobias Iaconis. Film ini juga dibintangi oleh Haley Lu Richardson
dan salah satu mantan artis cilik jebolan Disney Channel yang sedang
membintangi series netflix yaitu Cole Sprouse. Five Feet Apart hadir menyajikan sebuah trailer melodrama romantis
dengan tema yang sama dengan premis yang cukup menarik bagi pecinta film-film
serupa.
Menggunakan penyakit untuk mendapatkan atensi terhadap karakter yang
dibuat dalam sebuah film tentu harus digunakan dengan benar. Bila melihat
trailer dari Five Feet Apart, mungkin
ada beberapa film yang memiliki referensi serupa. The Fault In Our Stars
mungkin menjadi salah satu inspirasi dari film ini saat dibuat. Karakternya
yang memakai alat bantu pernafasan hingga tembang M83 berjudul Wait pun ada di
salah satu adegan di dalam Five Feet
Apart ini.
Sayang, performa dari Five Feet
Apart pun hanya jatuh menjadi sebuah sajian yang sangat generik dan bahkan
terlalu berusaha keras agar penontonnya ikut larut dalam kesedihan yang mereka
buat. Dengan karakternya yang memiliki penyakit yang cukup langka, sang penulis
naskah tak hentinya memberikan formula-formula klise dalam sebuah film
melodrama remaja seakan hal-hal itu menjadi wajib untuk ada di
karakter-karakternya. Sehingga, yang terjadi Five Feet Apart pun nampak tak logis dan manipulatif demi penontonnya bisa meneteskan air mata di pipi.
Narasi Five Feet Apart pun
dimulai dari karakter bernama Stella Grant (Haley Lu Richardson) yang sejak
umurnya yang dini sudah berada di rumah sakit karena dalam penanganan
penyakitnya. Ya, Stella mengidap cystic fibrosis yanag mengharuskannya
mendapatkan penanganan khusus hingga dirinya mendapatkan donor paru-paru baru.
Stella berusaha membuat hidup-hidupnya di rumah sakit lebih berwarna agar tak
monoton dalam hidupnya.
Hingga suatu ketika, Stella bertemu dengan sosok lelaki berparas
menarik yang juga sedang mendapatkan penanganan serupa dengannya. Dia adalah
Will Newman (Cole Sprouse). Stella dan Will pun makin akrab dan tumbuhlah
benih-benih cinta di antara mereka berdua. Tetapi, sesama pengidap cystic
fibrosis mereka tak boleh berdekatan karena maksimal jarak yang ditentukan
adalah 6 kaki. Inilah yang menjadi perjuangan mereka berdua saat seorang dua
sejoli tak bisa saling berdekatan.
Dilihat dari trailer, Five Feet
Apart mungkin mewakili hati para remaja-remaja yang menginginkan kisah
romantis yang nyesek abis. Five Feet
Apart secara permukaan terlihat sebagai definisi baru dalam hubungan jarak
jauh. Meski keduanya itu dekat, tetapi mereka berdua terasa jauh karena tak
bisa saling bersentuhan. Dengan hal-hal ini, tentu Five Feet Apart bisa memiliki potensi untuk menjadi tontonan yang
mengharu biru.
Sayangnya, Five Feet Apart
terasa menjadi sebuah karya dari seorang pemula yang ingin secara instan
membuat penontonnya meneteskan air mata. Keputusan-keputusan yang dilakukan
oleh sang penulis naskah dalam film ini terasa belum bijaksana. Terutama dalam
pembangunan karakter-karakternya yang terlihat sangat berusaha untuk
mendapatkan simpati penonton. Iya, penonton sudah tahu bahwa Stella telah
mengidap cystic fibrosis tetapi tak perlu pula ditambah dengan fakta bahwa
dirinya juga mengidap OCD (Obsessive-Compulsive Disorder) dan beberapa penyakit
mental lainnya.
Pembentukan karakter Stella dengan penyakit-penyakit “tambahannya” pun
tak menjadi poin berarti bagi film Five
Feet Apart. Sehingga, semua yang dibangun dalam Five Feet Apart pun terasa benar-benar manipulatif. Melihat
karakter Stella dan Will yang bisa berlarian ke sana ke mari di dalam rumah
sakit bahkan di kondisinya yang sebenarnya tidak stabil juga menjadi
problematika utama saat menonton film ini.
Mungkin penontonnya akan sedikit bertanya tentang keabsahannya, tetapi
menjualnya agar bisa diromantisasi rasanya agak sedikit tereksploitasi. Tetapi,
untuk filmnya sendiri pun, dengan durasi sepanjang 115 menit masih terasa
ditarik ulur. Problematika Five Feet
Apart mungkin tak hanya datang dari hubungan antara Will dan Stella tetapi
juga dari permasalahan masa lalu dari Stella. Apabila digali dengan lebih dalam
lagi, mungkin hal itu bisa memperkuat filmnya.
Cerita tentang masa lalu Stella pun menjadi subplot penting di dalam Five Feet Apart yang mempengaruhi
keputusan-keputusan karakternya. Tetapi, Justin Baldoni terlalu sibuk membuat
hubungan Stella dan Will yang mungkin pada awalnya terasa sangat manis dan pas
hingga dalam titik tertentu membuatnya terlalu sugar-coated. Dan muncullah pada 30 menit terakhir filmnya yang
sudah tak kuat menyampaikan ceritanya hingga semuanya terasa begitu kacau
dengan tambahan subplot yang juga sebenarnya tak perlu ada.
Beruntung, film ini memiliki chemistry
di antara kedua pemainnya yang terbangun dengan baik. Haley Lu Richardson dan
Cole Sprouse berhasil meyakinkan penontonnya bahwa mereka adalah pasangan yang
kurang beruntung di dunia ini. Serta, dibalut dengan beberapa pilihan lagu-lagu
yang ada di dalam film ini yang cukup keren. Tembang “Don’t Give Up On Me” dari Andy Grammar pun bisa mempermanis film
ini.
Ya, mungkin kejanggalan-kejanggalan dalam penentuan adegan dan
pembangunan karakter yang belum bijaksana itu Five Feet Apart mungkin bisa jadi tearjerker romance yang bekerja dengan baik untuk target
segmentasinya. Sayangnya, Five Feet Apart
sebenarnya jatuh dalam drama disease-porn
yang mengeksploitasi beberapa penyakit hingga semuanya terasa manipulatif.
Naskahnya terlalu berusaha membuat karakternya terlihat butuh dikasihani.
Padahal sebenarnya Five Feet Apart
bisa saja menjadi sesuatu yang lebih baik dan manis untuk dinikmati. Sayang
sekali.
Ijin promosi yaa ^^
BalasHapusJOIN NOW WITH US
5758esport.com adalah Situs Taruhan Online Terbesar dan Terpercaya yang menyediakan berbagai permainan populer.
Games yang dihadirkan 5758ESPORT :
Sportsbook
Live Casino
E-Games
Bola tangkas
DominoQQ
Texas poker
Ceme
Poker Dealer
Blackjack
Slot game
Yang dapat anda mainkan hanya menggunakan 1 userID saja.
Promo deposit cashback hingga 100% bagi yang baru bergabung.
Event berhadiah Laptop ROG, Iphone, uang tunai dan masih banyak lagi klik .
Banyak pilihan bank yang bisa digunakan.
Minimal depo 10.000
Aman terpercaya respon cepat, Costumer Service ONLINE 24jam nonstop, sosmed/live chat/call service CS Jenny.
Info lebih lanjut hubungi :
Website : 5758ESPORT
WHATSAPP : +60 14-9158564
WECHAT : www5758esportcom
LINE ID : 5758esport
TELEGRAM : Official5758esport
Email : maju58cs1@gmail.com
facebook : Jenny Grace