Kamis, 25 Oktober 2012

REVIEW - Ice Age 4 : Continental Drift

Ice Age menjadi franchise animasi dari 20th Century Fox dan BlueSky studios mesin pengeruk uang. Ice Age pertama yang tak disangka-sangka sukses dan mendapatkan pujian dari kritikus membuat sang kreator terus membuat film sekuelnya. Mengalami penurunan kualitas di 2 film pendahulunya terutama film ketiganya. Apakah installment keempat ini berhasil diatas ekpektasi penonton?

Di filmnya kali ini, petualangan Manny dan kawan-kawan harus berpisah dengan keluarga dan rumah mereka. Tiba-tiba daratan yang mereka huni terbelah dan mereka harus terpisah. Ditengah perjalanan mereka untuk bertemu dengan saudara mereka, dia harus berhadapan dengan kera yang sangat jahat bernama kapten Gutt. Dia menghalangi segala upaya Manny dan kawan-kawannya kembali bertemu dengan keluarganya lagi.
Tidak mematok ekspektasi yang tinggi memang terhadap installment keempat dari Ice Age ini. Melihat bagaimana payahnya film ketiga mereka saat berpetualang bertemu dengan dinosaurus. Film keempat ini memang tidak memberikan perubahan yang signifikan dari film ketiganya. Tetap memberikan suatu plot yang cheesy dan memberikan joke yang mungkin bisa membuat penonton anak-anak tertawa. Ekspektasi saya sudah sangat rendah dengan film ini. Tetapi hasilnya tidak sebegitu mengecewakan seperti film ketiganya memang tetapi sepertinya Ice Age harus berguru kepada kreator Madagascar setidaknya. Ice Age benar-benar kurang menggali Ide cerita tersebut. Mungkin karena hanya sebagai pengeruk uang maka dari itu Cerita yang diusung kurang digarap dengan baik. Joke-joke yang diberikan pun kurang membuat hati saya meleleh dan ikut tertawa. Guyonan-guyonan renyah, terlalu renyah malah sehingga terkadang saya mengernyitkan dahi dan berpikir "baiklah, ini film animasi dan memang bidikan pasar mereka adalah penonton anak-anak bukan remaja ataupun orang dewasa". Banyak sekali karakter-karakter bermunculan di film ini. Lebih tepatnya hanya sekedar lewat seperti Keluarga Sid yang saya pikir bakal lebih tergali dan intens ternyata hanya karakter Granny saja yang di ekspos. Kapten Gutt, saya masih kurang mengerti apa yang menyebabkan dia menghalangi Manny dan dia lebih seperti tempelan karakter antagonis untuk menjadi bumbu film ini.
Jangan lupakan si Scratch si pecinta kacang kenari. Dulu, betapa saya sangat tidak suka dengannya karena saya lebih ingin melihat petualangan si Manny dan kawan-kawannya. Tetapi di film ini Scratch scene lah yang membantu film ini jadi sedikit lebih berwarna. Bagaimana dengan kualitas animasinya? Bluesky studio memberikan animasi yang jauh lebih bagus daripada sebelumnya. Animasi yang ditampilkan cukup halus meski dominan warna biru. Tetapi warna biru yang diberikan indah dan menarik. Meski saya tetap mencintai produk animasi dari Pixar, tetapi suasana biru di daerah pegunungan es di film ini tetap mempunyai kelas sendiri. Pengisi suara di film keempatnya ini mulai bertabur bintang. Sebut saja Jennifer lopez yang menjadi Shira, Nicki Minaj, Drake dan juga Heather Morris. Mereka menjadi daya tarik untuk film ini. Penyampaian pesan moral di dalam film ini juga awut-awutan. Tidak seperti animasi Pixar yang sangat emosional saat memberikan pesannya. Film ini tidak. Madagascar 3 yang menurut saya sudah gagal memberikan keemosionalan cerita. Ice Age 4 ini malah tidak memberikan geregetnya sama sekali.
Overall, Ice Age 4 bukanlah film animasi yang gagal. Jelas kita tidak perlu memedulikan plot cerita ini karena bidikan pasar mereka adalah anak-anak. Bagi penonton dewasa, anggap saja ini adalah film hiburan dan biarkan pikiran anda tenang melihat indahnya dunia biru pengunungan es di film ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar