Ridley Scott, tahun lalu
telah menyapa kita dengan film science
fiction miliknya dengan judul Prometheus.
Dia pernah berhasil menyajikan science
fiction terobosan baru kala itu yaitu Alien.
Di tahun ini, beliau merilis sebuah film baru dengan genre lain yaitu The Counselor yang disesaki dengan
banyak aktor-aktris terkenal yang terlibat di dalam filmnya.
Seorang Konselor (Michael Fassbender) menjalani sebuah penjualan
barang ilegal yaitu narkoba dengan Reiner (Javier Bardem). Reiner memiliki
seorang wanita yang sangat luar biasa bernama Malkina (Cameron Diaz). Seorang
konselor tersebut berusaha dengan baik untuk menjalankan transaksinya tapi
naas, ketika semua strategi hancur karena transaksinya gagal.
Westray (Brad Pitt) sudah memberikan peringatan kepada Sang Konselor
agar tidak jatuh dan gagal saat melakukan transaksi. Karena sekalinya gagal,
dia akan berurusan dengan banyak orang yang berbahaya. Bukan hanya berbahaya
untuk dirinya sendiri, tetapi juga berbahaya untuk tunangannya yaitu Laura
(Penelope Cruz)
An empty story in every minutes
Memiliki banyak sekali orang-orang yang tangguh dalam bidangnya masing-masing bukan berarti film yang diproduksi itu akan memiliki hasil yang baik. Seperti contoh Man of Steel, memang film ini akan terasa segmented. Ada yang memujinya, tetapi ada pula yang tidak menyukainya. Tetapi dengan rating di sebuah situs yang hanya 55 % itu sepertinya banyak kecewa. Nama-nama seperti Christopher Nolan, David S. Goyer, dan Zack Snyder yang sudah memiliki kemegahan nama masing-masing itu sepertinya hanya sebuah tempelan agar banyak orang akan melirik pada proyek milik DC tersebut.
Begitupun dengan film terbaru milik Ridley Scott ini. Memang, karya-karya
milik Ridley Scott masih tidak terlalu stabil dalam memberikan hasil akhir
kualitasnya. Tetapi, sutradara film legendaris Alien ini sudah memiliki
reputasi yang sangat tinggi juga. Begitupun dengan scriptwriter kaliber oscar, Cormac McCarthy yang pernah ikut andil
dalam film No Country For Old Men
ini. Belum lagi jajaran aktor-aktris papan atas itu yang semakin mewarnai film
The Counselor.
The Counselor pun mengikuti jejak Man of Steel dalam hasil akhirnya.
Nama-nama yang sudah tangguh dalam bidangnya itu pun hanya sebuah tempelan
dalam filmnya. Karena The Counselor menjadi sebuah film yang lost in translation in every aspect. Apa
yang dilakukan oleh Ridley Scott dalam film ini hanya untuk membuat semua
adegannya memiliki konflik rumit tentang transaksi narkoba ilegal. Tetapi,
Ridley Scott salah menerjemahkan apa yang ditulis oleh Cormac McCarthy.
Sebuah dialog penuh dengan filsafat yang mungkin akan memberikan
metafora di dalam setiap adegan dalam filmnya. Alih-alih ingin memberikan
sebuah kontemplasi, tetapi unsur filsafat yang ada di dalam film ini hanya
sekedar dijejalkan tanpa ada arti berlebih. Tidak ada koneksi yang relevan
dengan cerita yang diusung di filmnya. Mungkin iya, sebuah filsafat tentang
kehilangan yang akan berkoneksi langsung dengan sang sutradara yang baru saja
ditinggal oleh sang kakak. Serta filsafat-filsafat tentang agama yang juga
masih diangkat oleh Ridley Scott.
Sebuah filsafat kosong dengan alur cerita yang abstrak. The Counselor
hadir dalam presentasi 115 menit berjalan tanpa cerita. Dengan alur yang slow-paced, sedikit adegan aksi, and lot talk about nothing relevant with the
story. Dengan berusaha mencernanya pelan-pelan, rasanya The Counselor
memang dalam kondisi yang lemah. Menyaksikan gambar demi gambar bergerak tanpa
adanya rasa apapun. Ridley Scott sedang bersenang-senang dengan filmnya? Saya rasa
tidak. Toh, The Counselor memiliki tone cerita yang gelap. Lantas? Ada apa
dengan Ridley Scott?
All-Star Parade wasted talents.
Lalu, dengan 115 menit itu apa hal yang setidaknya bisa diharapkan? Tentu
nama-nama terkenal dari film ini yang menjadi daya tarik utama penonton saat
akan masuk ke dalam bioskop. Michael Fassbender, Cameron Diaz, Penelope Cruz,
Cameron Diaz, dan Brad Pitt. Sekumpulan bintang-bintang dengan nama yang
tangguh dalam dunia akting. Mereka seperti sebuah kamuflase Ridley Scott agar
bisa menutupi filmnya yang lemah itu.
Beruntunglah, jajaran cast itu mampu bermain sempurna dan kuat. But, A
big bold performance goes to Cameron Diaz. Cameron Diaz berhasil menjadi scene-stealer di dalam filmnya. Wajah
dingin dan tato macan tutul di sekujur tubuhnya itu lah yang menarik perhatian
penonton. Michael Fassbender, seperti biasa. Melakukan tugasnya dengan baik
terutama adegan terakhir film dengan performa aktingnya yang menggetarkan itu.
Brad Pitt, dia cocok menjadi karakter yang tidak heroik seperti di film ini.
Pria slengekan yang pernah kita temui di film Fight Club. Yah, dia punya kharisma. Hanya Penelope Cruz yang
rasanya bermain biasa saja. Bukan jelek, hanya saja Ridley Scott menaruh
dirinya sebagai pemanis film. Wanita baik-baik yang mungkin adorable.
Setidaknya, jajaran akting itulah yang mampu membayar lunas uang yang
sudah dibeli untuk menyaksikan film ini. Serta adegan seperti [spoiler] how to cut brad pitt’s head and how
cameron diaz f*** herself with a car [end
of spoiler] di film ini yang setidaknya memberikan sajian indah meskipun kenyataanya
dalam 115 menit harus menahan betapa lambat dan kosongnya cerita milik The
Counselor.
Overall, The Counselor hanyalah sebuah film
dengan tone gelap dan slow-paced milik Ridley Scott dengan bumbu filsafat tanpa
koneksi di dalam filmnya. Film yang lost in translation diberi tambahan intrik
yang dikira akan memberikan konflik yang lebih kompleks tetapi gagal.
Setidaknya, parade cast mampu melunasi uang yang dikeluarkan untuk tiket film
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar