Diangkat dari sebuah Web Series yang secara tak sengaja
menjadi sebuah hits di kalangan remaja. Yang pada awalnya seri ini dirilis
secara periodik lewat situs Youtube. Malam
Minggu Miko, sebuah web series yang
dibuat oleh Raditya Dika yang juga salah satu dari penulis serta Comic ternama
di Indonesia. Di versi layar lebarnya kali ini, Raditya Dika juga berkesempatan
untuk mengarahkan serta menulis langsung skenario film ini.
Malam Minggu Miko tentu masih
memiliki template dari web series-nya.
Pria bernama Miko (Raditya Dika) yang lagi-lagi gagal menjalin hubungan dengan
seorang wanita. Hal ini menyebabkan dia harus melewati setiap malam minggunya
dengan peristiwa tragis dengan wanita yang sedang dekat dengannya. Hingga suatu
saat, temannya Ryan (Ryan Adriandhy) kembali lagi menemui Miko untuk melepaskan
sebuah kutukannya agar mendapatkan kekasih.
Menurut Ryan, kutukan itu berada
di jas laboratorium milik Miko pada saat SMP dengan tulisan tentang
cinta-cintaan. Akhirnya, Miko pun mencari tahu siapa yang menuliskan kutukan
tersebut di Jas Laboratorium pada saat SMP. Miko dan Ryan pun memiliki
nama-nama untuk diinvestigasi yang akhirnya membuat Miko menemukan seseorang
yang cocok di hatinya.
Pointless Humor about love.
Raditya Dika masih saja belum
jera untuk menyapa lagi penontonnya di layar bioskop. Ya siapa yang bisa
menghentikan dia, karena nyatanya film-film miliknya selalu laris manis
lantaran nama Dika yang sudah memiliki target pasarnya sendiri. Setelah Marmut
Merah Jambu yang juga berhasil dari segi penonton maupun konten di dalamnya,
tentu beberapa orang masih menunggu kejutan apa lagi yang akan dibawakan oleh
Raditya Dika di film Malam Minggu Miko Movie ini.
Malam Minggu Miko Movie ini
benar-benar menggunakan template yang sama dengan web series miliknya. Baik yang tayang di stasiun televisi lokal,
maupun yang rilis di situs Youtube. Bedanya, Malam Minggu Miko Movie tentu saja
memiliki durasi lebih panjang daripada web
series-nya yang hanya berdurasi 25 menit per-episode. Inilah yang menjadi
kendala dari Malam Minggu Miko Movie. Film ini seperti sebuah medley dari
episode-episode Malam Minggu Miko series yang ditayangkan di layar lebar.
Malam Minggu Miko Movie seperti
terbagi dalam tiga bagian di filmnya sendiri. Tiga bagian ini memiliki sub plot masing-masing yang ternyata
tidak menyokong garis besar cerita di filmnya. Tiga sub plot ini memiliki tiga pion berbeda yang memimpin ceritanya.
Salah? Seharusnya tidak jika Raditya Dika bisa mengarahkan sub plot yang ada di film ini dengan baik dan mengkoneksikannya
satu sama lain. Sehingga, tidak seperti sebuah sub plot yang berdiri sendiri.
Sudah waktunya bagi Raditya Dika
untuk tidak terlalu sering muncul atau menelurkan karya terbaru di setiap
tahunnya. Raditya Dika terlalu sering melakukan pengulangan lelucon di setiap
filmnya. Begitupun dengan Malam Minggu Miko Movie yang memiliki gaya humor khas
Raditya Dika yang sudah sering didengarkan entah lewat Stand Up Comedy-nya, Buku, ataupun yang lain. Raditya Dika sudah
benar-benar kehabisan bahan yang segar untuk komedinya.
Pengulangan itu beberapa akan
berhasil. Tetapi juga beberapa akan sangat gagal dan tidak berhasil membuat
penontonnya tertawa. Raditya Dika pun juga terlihat kewalahan dalam gaya
arahannya di Malam Minggu Miko Movie. Sangat terlihat jelas, Raditya Dika masih
kebingungan untuk mengakhiri Malam Minggu Miko Movie. Paruh akhir film ini
seperti diselesaikan secara tiba-tiba dengan satu turning point yang membuat tone dari filmnya berubah. Beberapa pelajaran
hidup dan pelajaran tentang cinta yang tidak pernah disinggung sama sekali di
paruh awal.
Malam Minggu Miko Movie tentu
tidak bisa memberikan kejutan manis layaknya Marmut Merah Jambu yang juga
diarahkan langsung oleh Raditya Dika. Tetapi, Raditya Dika masih setia dengan web series Malam Minggu Miko dengan
musik-musiknya and how Raditya Dika
deliver the story in this movie version with his web series template.
Setidaknya, hal tersebut mengingatkan pada fans-fans Raditya Dika yang
mengikuti web-series-nya bahwa “Oh, ini memang Malam Minggu Miko, banget”.
Tetapi, hal tersebut tidak bisa
menghilangkan bahwa Malam Minggu Miko Movie masih memiliki
kekurangan-kekurangan. Raditya Dika tidak mengarahkan film dengan kuat layaknya
Marmut Merah Jambu. Hal ini menyebabkan, Malam Minggu Miko Movie hanyalah
sebuah film komedi yang pointless yang stereotip ala Raditya Dika. Dengan
template jokes yang diulang dari film satu ke film lain. Raditya Dika should trying too hard for making another fans service,
this movie is a reason.
Gue gak tertarik satu pun sama film-film doi. Selera kali ya?
BalasHapus@AbuSudar
salam hangat dari kami ijin menyimak sahabat dari kami pengrajin jaket kulit
BalasHapus