Selasa, 19 September 2017

BABY DRIVER (2017) REVIEW : Baby’s Exciting Life Ride



Menggarap The Cornetto Trilogy membuat Edgar Wright menjadi begitu dikenal oleh banyak orang karena gaya penuturannya yang sangat stylish. Hal ini pun pernah diterapkan di dalam film Marvel berjudul Ant-Man. Edgar Wright memiliki sumbangsih dalam penulisan skenario film Ant-Man sehingga terasa bahwa Ant-Man memliki khas pengarahan milik Edgar Wright. Setelah itu, Edgar Wright hiatus untuk memikirkan sesuatu yang orisinil untuk disajikan kepada penontonnya.

Datanglah proyek terbaru dari Edgar Wright yang mendapatkan antisipasi oleh banyak pihak dan disokong dengan word of mouth yang sangat besar di media sosial. Baby Driver, sebuah film terbaru dari Edgar Wright ini dibintangi oleh Ansel Elgort, Kevin Spacey, Lily James, hingga Jamie Foxx. Mendapatkan resepsi kritik yang begitu bagus lewat pemutaran perdananya di sebuah film festival, tentu mengundang banyak sekali ekspektasi dari penontonnya.

Hingga pada hari pemutarannya, Baby Driver sebagai film dengan budget yang kecil mendapatkan perolehan box office secara domestik yang luar biasa. Hype yang muncul luar biasa besar dari obrolan di sosial media dan berbagai pengalaman langsung dari penonton membuat Baby Driver begitu diminati oleh penonton. Maka, percayalah dengan berbagai omongan banyak orang di media sosial atau di manapun bahwa Baby Driver adalah sebuah film aksi yang sangat menyenangkan. 


Edgar Wright berusaha memberikan sesuatu dalam genre film aksi yang tak sekedar menghibur tetapi juga membuat penontonnya terkagum. Lewat Baby Driver inilah, Edgar Wright ini berusaha membuktikan hal tersebut. Baby Driver bukan sekedar film aksi dengan kemasan yang klise. Tak hanya sekedar menggelegar dengan berbagai ledakan tetapi memiliki penyampaian yang lebih unik dan lebih stylish dibanding dengan film-film aksi lainnya.

Mengombinasikan musik dan aksi di dalam Baby Driver ini adalah suatu kelebihan yang perlu mendapatkan apresiasi. Pengarahan dari Edgar Wright ini bisa memberikan sebuah harmoni agar kedua elemen di dalam film ini bisa berjalan dengan seirama. Musik tak hanya sebagai pemanis agar film Baby Driver terkesan memiliki gayanya sendiri. Tetapi, musik menjadi elemen penggerak cerita untuk karakter utama di film ini.

Mari perkenalkan karakter fiksi dari Edgar Wright bernama Baby (Ansel Elgort), seorang supir yang bukan sekedar supir biasa. Dia adalah seorang supir yang biasa mengantarkan orang-orang jahat untuk melancarkan misi jahatnya. Baby terjebak dalam lingkungan ini karena dia harus berhutang budi kepada Doc (Kevin Spacey) yang juga sebagai bosnya. Baby berusaha mengikuti segala kemauan Doc hingga tugas terakhir yang bisa membuatnya bebas dari cengkraman Doc. 


Sebelum tugas terakhirnya dimulai, dia bertemu dengan seorang perempuan yang memikat hatinya, Debora (Lily James). Di akhir tugasnya sebagai seorang supir pengantar kejahatan, Baby dan Debora pun terlihat semakin akrab dan berencana untuk melarikan diri dari kota tempat tinggal mereka. Tetapi, Doc menghubungi Baby lagi dan menyuruhnya untuk melakukan tindak kejahatan lainnya. Baby tidak bisa berkutik dan kembali menjalankan perannya dengan bantuan tim penjahat baru bernama Bats (Jamie Foxx).

Edgar Wright memang pada dasarnya adalah seorang sutradara yang biasa memberikan alternatif tontonan di dalam setiap filmnya. Begitu pula yang dia berusaha lakukan di dalam Baby Driver ini. Meski sebenarnya ceritanya pun tak bisa diklaim begitu saja menjadi sesuatu yang orisinil, tetapi Baby Driver mengemas ceritanya yang generik dengan sebuah pengalaman sinematis yang begitu segar. Cerita-cerita seperti ini sudah bisa ditemui penontonnya lewat film-film seperti Transporter yang dibintangi oleh Jason Statham atau pun Drive yang dibintangi oleh Ryan Gosling.

Cerita sederhana tentang tindak kejahatan dikemas dengan memilih action sebagai genre utama tentu menjadi sesuatu yang pernah ditemui sebelumnya. Pun, Baby Driver tak berusaha untuk tampil begitu berbeda dengan film-film di genre serupa. Pendekatannya tetap saja populer sehingga tetap bisa diakses untuk segala jenis penonton dengan segala referensinya. Sehingga, Baby Driver adalah sebuah tontonan dengan paket komplit dengan dosis kesenangan yang luar biasa besar. 


Film ini penuh akan adegan aksi yang akan menyenangkan para pecinta film penuh adrenalin untuk bersenang-senang. Tetapi juga memiliki plot cerita yang diceritakan dengan baik dan kuat oleh Edgar Wright dan akan memuaskan para penonton yang bosan akan tontonan film aksi tanpa cerita kuat. Pun, dilengkapi pula dengan bumbu kisah romantis dari Baby dan Debora yang semakin mewarnai 115 menit dari Baby Driver ini.

Sebuah kisah cinta yang berbeda dari Baby dan Debora ini tak bisa muncul dengan kuat tanpa performa yang kuat dari Ansel Elgort dan Lily James. Kisah cintanya tak sekedar pemanis tetapi juga digunakan sebagai penggerak agar karakter memiliki perkembangan sekaligus transisi. Ini juga yang mempengaruhi penontonnya agar bisa bersimpati dengan karakter Baby. Sehingga, Baby dan Debora bisa tampil dengan rasa manis yang kuat dan bisa jadi menobatkan mereka sebagai pasangan terbaik tahun ini di dalam sebuah film.

Baby Driver memang paket komplit, tak hanya sekedar film aksi dengan bumbu roman fiksi antara Baby dan Debora untuk pemanis sekaligus penguat cerita. Tetapi, Baby Driver juga menjadi pengalaman sinematis musikal yang unik. Kompilasi lagu-lagu yang didengarkan oleh Baby tak hanya sekedar menjadi referensi saja tetapi juga memiliki keselarasan irama dalam editing filmnya. Segala editing dalam sekuens aksinyan memiliki irama dan ketukan yang sama sesuai dengan lagu yang sedang digunakan di dalam filmnya.


Poin-poin itulah yang membuat Baby Driver menjadi sebuah pengalaman sinematis yang tak akan dilupakan penontonnya. Pengarahan yang begitu pas dalam meramu kompilasi lintas genre ini membuat Baby Driver adalah proyek paket komplit milik Edgar Wright. 115 menit yang menyenangkan sekaligus emosional dan ditutup dengan adegan yang akan menyisakan rasa manis sekaligus pahit bagi siapapun yang berpihak pada Baby dan Debora. What a ride! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar