Selasa, 14 Agustus 2018

KAFIR : BERSEKUTU DENGAN SETAN (2018) REVIEW : Film Horor Dengan Banyak Potensi

 

Selang kesuksesan Pengabdi Setan yang menjadi film horor terlaris sepanjang masa di Indonesia, banyak yang berusaha mengikuti kesuksesannya. Sehingga, film-film horor lainnya pun banyak yang mendapatkan raihan jumlah penonton fantastis. Hal ini tentu saja mengundang Starvision Plus untuk kembali menelurkan film horor di rekam jejak rumah produksinya. Menggandeng Azhar Kinoi Lubis bersama dengan Upi, Starvision Plus siap melahirkan sebuah film horor baru tahun ini.

Proyek bernama Kafir : Bersekutu Dengan Setan ini bukanlah sebuah remake atau reboot seperti yang dilakukan oleh Joko Anwar terhadap film Pengabdi Setan. Azhar Kinoi Lubis dan Upi sudah memberikan konfirmasi bahwa film ini tak akan ada hubungannya dengan film Kafir yang pernah rilis di tahun 1993 lalu. Meski begitu, terlihat dari trailernya saja, film Kafir : Bersekutu Dengan Setan ini terlihat dibuat dengan sangat niat dibanding dengan beberapa film horor yang rilis di tahun 2018 ini.

Kafir : Bersekutu Dengan Setan ini dibintangi oleh Putri Ayudya, Rangga Azof, Nadya Arina, Indah Permatasari, hingga Sujiwo Tejo. Film ini pun dibantu secara teknis dari Director of Photography ternama yaitu Yunus Pasolang yang sudah terbiasa menangani film seperti Pengabdi Setan atau pun Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak. Dengan nama-nama yang ada, tentu saja Kafir : Bersekutu Dengan Setan tak sembarangan.


Memang benar, Kafir : Bersekutu Dengan Setan sangat berusaha untuk menghasilkan sebuah film horor yang dibuat di atas rata-rata film horor baru-baru ini. Warna, gambar, dan nilai produksi yang ada di dalam film Kafir : Bersekutu Dengan Setan ini dibuat dengan baik. Sehingga, terlihat benar bahwa komposisi di dalam film ini terlihat begitu mahal terlebih untuk ukuran film horor yang dibuat oleh rumah produksi Starvision Plus ini.

Film Kafir : Bersekutu Dengan Setan memang tak seperti film-film horor lain yang sering menggunakan sering penampakan makhluk astralnya. Kafir : Bersekutu Dengan Setan lebih menggunakan horor yang menyerang psikologis penonton sehingga mereka akan diserang dengan berbagai macam asumsi untuk menimbulkan efek seram. Pendekatan yang dilakukan oleh film Kafir : Bersekutu Dengan Setan ini bisa dibilang menarik untuk diikuti di perfilman Indonesia.


Kafir : Bersekutu Dengan Setan berfokus pada sebuah kisah tentang keluarga yang sangat bahagia pada awalnya. Hingga di suatu malam, ketika mereka sedang makan malam kejadian aneh menyerang bapak mereka (Teddy Syah). Sang ayah meninggal di tempat karena terserang penyakit aneh di malam itu. Hal ini tentu saja membuat Sri (Putri Ayudya), sang Ibu merasa sedih dan traumatik dalam jangka waktu yang cukup lama.

Kematian sang Bapak membuat keluarga ini tak lagi bahagia dan merasa menjauh satu sama lain. Serta, kematian sang Bapak membuat keluarga ini semakin diserang oleh banyak kejadian aneh dan misterius. Hal ini membuat Dina (Nadya Arina), anak perempuannya untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi di dalam keluarga ini. Dina meminta bantuan kakaknya,  Andi (Rangga Azof), untuk mencari jawaban atas hal-hal misterius yang membuat keluarganya tak lagi bahagia.


Kafir : Bersekutu Dengan Setan berusaha untuk membangun hal-hal tidak nyaman dalam filmnya untuk menakut-nakuti penontonnya. Hal-hal misterius itu dibangun lewat drama keluarga yang sudah mengalami disfungsi ini. Sehingga, ketakutan yang muncul dari dalam diri penonton adalah ketidakpastian tentang hal misterius di dalam konflik ceritanya yang sebenarnya dibuat-buat sendiri oleh penontonnya. Sehingga, Kafir : Bersekutu Dengan Setan memang sangat bergantung pada atmosferik horornya.

Hal ini menarik untuk diikuti karena bisa menjadi sebuah alternatif tontonan horor yang berbeda di perfilman Indonesia. Sayangnya, Azhar Kinoi Lubis tak bisa memanfaatkan momen-momen yang sudah berusaha ditulis dengan baik oleh Upi untuk film ini. Kafir : Bersekutu Dengan Setan memang jelas digarap dengan baik sebenarnya karena terlihat dari segala tata teknis dan produksinya. Tetapi, bukan berarti hal itu dengan begitu saja membuatnya sebagai film yang kuat.

Segala atmosfer horor di dalam film ini tak bisa tampil dengan kuat di dalam filmnya. Azhar Kinoi Lubis belum bisa memaksimalkan intensitas tak nyamannya dalam film ini. 97 Menit film Kafir : Bersekutu Dengan Setan tak benar-benar bisa mengigit penontonnya untuk merasakan hal-hal misterius dan supranatural yang terjadi oleh problematika keluarga karakter fiksinya. Padahal, semua aktor dan aktrisnya sedang berusaha mengeluarkan performa terbaiknya.


Putri Ayudya, Rangga Azof, dan Nadya Arina sudah memiliki performa yang pas untuk meyakinkan penontonnya bahwa mereka adalah sebuah keluarga. Ini sebenarnya sudah menjadi amunisi utama agar Kafir : Bersekutu Dengan Setan bisa semakin memperkuat intensitasnya dan membuat penonton semakin tidak nyaman. Sayangnya, Azhar Kinoi Lubis melewatkan kesempatan emas itu sehingga sepanjangan 97 menit penonton hanya diberikan sebuah presentasi film yang cukup datar dengan sesekali tanjakan kecil yang naik ke atas.

Kafir : Bersekutu Dengan Setan hanya menunjukkan taringnya lewat sinematografinya yang tak sembarangan. Palet warnanya yang begitu pas untuk suasana filmnya pun kurang bisa dimaksimalkan oleh sutradaranya. Ini juga bisa menjadi kekuatan agar Kafir : Bersekutu Dengan Setan bisa menunjukkan suasana ngeri dengan mudah. Sehingga, beberapa bagian yang berusaha untuk menonjolkan kengerian itu terasa terlewat begitu saja.


Memang, Kafir : Bersekutu Dengan Setan masih digarap dengan baik. Setidaknya sisi teknis, nilai produksi, dan naskahnya masih digarap dengan serius dibandingkan beberapa film horor Indonesia yang rilis di tahun ini. Tetapi, Azhar Kinoi Lubis seperti kurang teliti dalam mengarahkan film ini sehingga potensi film ini tak bisa dimaksimalkan dengan baik. Azhar Kinoi Lubis tampaknya melewatkan beberapa peluang-peluang bagus di dalam film ini sehingga Kafir : Bersekutu Dengan Setan tampil baik hanya saja kurang maksimal.

1 komentar: