Sabtu, 13 Juli 2019

TOY STORY 4 (2019) REVIEW: The Franchise Still Flies To Infinity and Beyond!


Dengan adegan penutup di ending Toy Story 3, tentu banyak orang yang menganggap bahwa franchise dari Pixar ini sudah ditutup dengan sempurna dalam sebuah trilogi. Tak menyangka bahwa Pixar memutuskan untuk meneruskan kisah Woody dan Buzz dengan seri selanjutnya. Maka, ketika diumumkannya sebuah sekuel dari Toy Story, tentu mendapatkan beragam komentar. Serta, muncul rasa skeptis dengan seri keempat ini akankah akan menyamai film ketiganya.

Toy Story 4 kali ini disutradarai oleh Josh Cooley yang sebelumnya pernah menangani film Inside Out, salah satu karya dari Pixar juga. Tentu, voice cast di Toy Story kembali untuk mengisi suara-suara para karakter legendarisnya. Tom Hanks sebagai Woody dan Tim Allen sebagai Buzz Lightyear. Tetapi, ada banyak orang-orang baru yang bergabung di instalmen keempatnya ini. Tentu, ini hadir sebagai karakter baru pula. Mulai dari Keegan-Michael Key, Christina Hendricks, Jordan Peele, hingga sang bintang besar Keanu Reeves mau bergabung di film ini.

Toy Story tentu menjadi sebuah franchise milik Pixar yang sudah sangat terkenal dan legendaris. Instalmen pertama dari Toy Story adalah film pertama dari Pixar ini sendiri. Jelas, Toy Story menjadi landasan bagi Pixar untuk menelurkan karya-karya terbarunya.  Tentu, keputusan Disney dan Pixar untuk memberikan kisah baru untuk karakter-karakter mainan milk Andy yang sudah berpindah tangan ke Bonnie ini telah dipikir matang. Jadi, tak mungkin Pixar lepas tangan begitu saja saat membuat Toy Story 4 ini.


Tak mau main-main dengan franchise milik Pixar yang legendaris ini, banyak pihak terlibat untuk menjalin cerita dari Toy Story 4. Naskahnya sendiri ditulis oleh Andrew Stanton dan Stephany Folsom. Ini tentu untuk mencegah kekhawatiran para penonton ataupun penggemar dari Toy Story bahwa instalmen keempatnya ini adalah sekuel yang tidak perlu. Nyatanya, Pixar berhasil mematahkan kekhawatiran penggemarnya di Toy Story 4 ini.

Perjalanan Woody dan Buzz kali ini sudah bukan lagi sedang berusaha mengambil hati Andy, tetapi tentang menjaga Bonnie yang mendapatkan kepercayaan menjaga mainan dari Andy. Perjalanan ini dikemas oleh Josh Cooley menjadi sebuah sajian yang menyenangkan. 100 menit dari Toy Story 4 penuh dengan canda dan tawa. Dan tentu saja, sebagai produk Pixar, Toy Story 4 memiliki banyak sekali pengisahan yang akan membawa perasaan penontonnya. Apalagi bagi yang sudah sangat dekat dengan kedua karakter utamanya ini, Woody dan Buzz.


Kisah Toy Story 4 bermula dari rumah Bonnie (Madeleine McGraw) yang sedang mengalami kurangnya rasa percaya diri saat akan masuk sekolah barunya. Woody (Tom Hanks) berusaha untuk membuat Bonnie merasa tenang saat pergi ke sekolah. Atas bantuan Woody, Bonnie akhirnya bisa membuat mainan baru bernama Forky (Tony Hale) yang otomatis menjadi teman barunya. Bonnie sangat mencintai Forky dan Woody berusaha agar menjaga Forky tetap untuk Bonnie.

Bonnie dan orang tuanya sudah merencanakan road trip untuk liburan. Forky yang terbuat dari barang-barang bekas menganggap dirinya dalah sampah bukan mainan. Dirinya berusahha kabur saat Bonnie dan orang tuanya sedang road trip. Woody pun berusaha mencari Forky yang menghilang. Di tengah perjalanannya menemukan Forky untuk kembali ke Bonnie, Woody bertemu dengan masa lalunya. Dia adalah Bo Peep (Annie Potts), seorang dari masa lalu Woody yang dia cintai.


Iya, awalnya memang Toy Story 4 dijanjikan sebagai sebuah romantic comedy. Inilah kenapa kehadiran Bo Peep di film ini menjadi sangat penting. Bahkan, menjadi subplot sampingan yang memberikan signifikansi terhadap kelangsungan durasi dari Toy Story 4 ini sendiri. Bo Peep kembali dengan ragam pembaruan dari karakternya. Tak hanya desain animasi dari Bo Peep saja yang lebih detail, tetapi juga karakterisasi yang menjadikannya sebagai pion untuk menyampaikan cerita serta isu masa kini yang lebih relevan.

Toy Story 4 masih berhasil menjadi sebuah sajian animasi yang solid. Bahkan, tak hanya menadi medium untuk nostalgia untuk penggemarnya saja, tetapi para penggemar baru pun bisa menikmati film ini. Filmnya tak terlalu bertumpu pada seri-seri sebelumnya. Ketika film ini berakhir pun, tujuan adanya Toy Story 4 adalah untuk memberikan ekspansi terhadap franchise ini. Entah ini akan menjadi sebuah penutup atau pembuka sekuel baru, yang jelas penonton akan dengan senang hati menanti.


Tentu saja, Pixar dalam membuat animasi tak akan main-main. Toy Story 4 menjadi salah satu film animasi dengan gambar paling cantik. Semua karakter hingga lanskap pemandangannya dibuat dengan sangat detil. Sehingga, menikmati pemandangan yang ada di sekitar karakter-karakternya pun akan membuat penontonnya berdecak kagum. Terlebih, ketika film ini mengambil setting filmnya di sebuah toko barang antik.

Woody dan Buzz adalah inti dari franchise Toy Story ini sendiri. Josh Cooley sebagai sutradara tahu persis hal ini. Dengan begitu, Josh Cooley bisa memainkan emosi di Toy Story 4 ini. Meski ada berbagai macam karakter baru mulai Forky hingga Gabby Gabby, tetapi Toy Story 4 tetaplah milik Woody dan Buzz. Tetapi, karakter-karakter barunya ini juga memiliki tempat untuk berkembang dan bersinar. Gabby Gabby sebagai karakter baru juga akan dengan mudah mengambil simpati penontonnya. Meski diatur menjadi sosok antagonis, tetapi dirinya punya sisi abu-abu yang menarik untuk dikulik.


Sehingga, ketika perjalanan cerita Toy Story 4 telah menuju akhir dan karakter barunya akhirnya mendapatkan sebuah destinasi, barulah Josh Cooley bermain di inti hati franchise ini. Memberikan keputusan yang berani dan terasa tepat untuk karakter legendarisnya untuk akhirnya mengikuti hati nurano. Meski akan terasa berat hati untuk melepaskan, tetapi juga muncul perasaan lega dari penontonnya. Dengan Toy Story 4 di dalam entry-nya, franchise semakin mengukuhkan tahtanya dan terbang tanpa batas menjadi sebuah animation franchise paling solid sepanjang masa. The legacy still flies, to infinity and beyond!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar