Selasa, 18 Agustus 2020

WAITING FOR THE BARBARIANS (2020) REVIEW: Kisah menarik Tentang Keadilan untuk Barbarians

Sekarang udah ada banyak banget aplikasi streaming yang bisa kamu cobain. Apalagi saat gak bisa ke mana-mana seperti ini, asupan nonton film juga harus makin beragam. Setelah iseng lama mencari, ketemu lagi dengan salah satu streaming providers namanya Mola TV. Ya, tentu aja, setiap streaming providers punya library yang berbeda-beda. Tapi, Mola TV ini juga gak kalah kerennya.

Hidden gems film di library filmnya bikin tertarik!

Ini dia alasan kenapa Mola TV bisa jadi pilihan buat kamu yang suka nonton film. Beberapa filmnya unik-unik dan jarang kamu temuin di streaming providers yang lain. Satu film yang bikin tertarik adalah Waiting for The Barbarians. Dari poster terlihat menarik, karena ada Mark Rylance sebagai pemeran utamanya. Tapi, ada juga Johnny Depp dan Robert Pattinson. Sehingga, langsung ada keinginan untuk cari tahu film ini lebih dalam.

Waiting for The Barbarians adalah fitur film terbaru dari sutradara Ciro Guerra. Salah satu sutradara asal Columbia yang filmnya berjudul Embrace of the Serpants mendapatkan nominasi Best Foreign Language Film di tahun 2015. Film keduanya berjudul Birds of Passage juga mendapatkan banyak respon positif. Sehingga, cukup menarik ketika Ciro Guerra memutuskan untuk membuat project film satu ini.

Film ini diangkat dari novel yang cukup legendaris dari J.M. Coetzee dengan judul yang sama dan mendapatkan penghargaan. Menarik melihat gimana Ciro Guerra mengarahkan film berbahasa inggris pertamanya dan mengadaptasi langsung novel yang mendapatkan penghargaan.

Menceritakan tentang seorang Magistrate (Mark Rylance) yang berada di sebuah daerah yang terisolasi. Di tengah dirinya yang akan pensiun, datanglah sosok Kolonel Joll (Johnny Depp) yang otoriter. Dia suka sekali menyiksa para Barbarians saat menginterogasi. Sang Magistrate yang tak sanggup hatinya ini berusaha untuk melakukan pembelaan dan pemberontakan.

Hingga ketika sang Kolonel Joll pergi dari daerah tersebut, sang Magistrate memikirkan rencana agar Barbarians mendapatkan keadilan. Bahkan, membebaskan para tawanan yang diinterogasi oleh Kolonel Joll. Hingga suatu ketika, Magistrate menemukan seseorang bekas tawanan yang mengalami patah tulang kaki keduanya akibat disiksa. Magistrate merasa terikat dengannya dan berusaha mengembalikan dirinya ke keluarga asalnya.

Kisah menarik tentang otoritas, pemberontakan, dan perjuangan demi keadilan.

Menarik mengikuti Waiting for The Barbarians ini di durasinya yang mencapai 110 menit. Memperlihatkan kisah sang Magistrate yang berusaha keras mengembalikan keadaan yang sangat otoritas dari Kolonel Joll. Mark Rylance mampu memberikan performa yang menarik sebagai karakter utama di dalam film ini. Sehingga, kegundahan dan keresahan karakter utamanya ini bisa tersampaikan ke penontonnya.

Film ini memperlihatkan betul bagaimana masih ada banyak orang yang menyalahkan kuasa di era sebelumnya. Bahkan, kisah-kisah ini tentu masih saja relevan bagi segelintir orang yang tak bertanggung jawab seperti karakter Kolonel Joll. Kekuasaan menjadi hal yang paling utama tanpa memikirkan rasa kemanusiaan terhadap sesama.

Juga, tentang bagaimana seseorang berusaha keras untuk membuat semua orang merasakan kesempatan hidup yang sama bebasnya dengan yang lain. Magistrate yang berusaha menegakkan keadilan ini pun malah mempunyai banyak jalan terjal. Banyak sekali hal-hal yang harus dia korbankan dan juga penuh perjuangan.

Kisahnya bergulir perlahan dan pelan dengan konflik cerita penuh akan intrik. Bagi yang suka film dengan penuturan drama seperti ini, pasti akan tertarik untuk menontonnya sampai habis. Tapi, sebuah catatan kecil untuk film ini adalah bagaimana beberapa karakternya masih belum digali lebih dalam. Padahal, jika ada sedikit saja latar belakang cerita di satu karakter utama yang penting ini, film ini mungkin akan lebih bagus dan emosional lagi.

Tapi, tata set dan sinematografi di film ini juga berhasil membuat penonton merasakan bahwa Waiting for The Barbarians dibuat tidak main-main. Ada kemegahan yang bisa terpancar dibantu dengan beberapa sinematografi yang indah untuk menangkap set-set itu.

Ada banyak intrik yang hadir di Waiting for The Barbarians yang perlu untuk disimak. Kisahnya relevan, penting, dan menarik untuk diikuti sampai habis. Mengetahui Johnny Depp, Robert Pattinson, dan Mark Rylance berada di satu film dan saling adu akting menjadi kekuatan utama dari filmnya. Tanpa mereka, film ini mungkin tak sekuat sekarang. Bahkan, bisa jadi menjadi salah satu daya Tarik buat penonton untuk nonton film ini.

Buat yang penasaran sama filmnya, Waiting For The Barbarians hanya tayang secara eksklusif di Mola TV. Cara nontonnya tinggal langganan aja sebulan dan kamu bisa akses berbagai macem film yang keren-keren. Murah pula, cuma Rp12.500 per bulannya! Atau kamu bisa langsung bisa tonton di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar