Senin, 17 September 2018

THE NUN (2018) REVIEW: Sebuah Origin Story Yang Belum Baik Benar


James Wan yang sudah berhasil membangun The Conjuring menjadi sebuah franchise horror yang ditunggu banyak orang, membuat Warner Bros tahu akan potensinya. The Conjuring Universe hadir untuk menyapa penggemar film horror di dunia. Tak hanya menyorot kasus-kasus makhluk astral dari pasangan Warren, tetapi juga beberapa karakter ikoniknya. Spin off dari The Conjuring Universe sudah dimulai sejak sosok Annabelle yang terkenal lewat film pertama dari The Conjuring.

Di film keduanya, The Conjuring mengeluarkan sosok ikonik lain yaitu Valak. Tentu saja, hal ini sudah menjadi sesuatu yang memiliki potensi untuk dikembangkan di dalam The Conjuring Universe. Oleh karena itu, tahun ini film dengan judul The Nun dirilis untuk memperluas universe horror milik Warner Bros ini. Film tentang Valak ini disutradarai oleh Corin Hardy yang memang dalam rekam jejaknya sudah memiliki portfolio di genre horror ini lewat The Hallow (Woods).

The Nun dibintangi oleh Taissa Farmiga dan memiliki penulis naskah yang tak sembarangan. Gary Daubeman telah memiliki rekam jejak yang cocok dalam mengembangkan The Conjuring Universe. Semua spin off dari The Conjuring selalu diprakarsai oleh tulisan naskahnya mulai dari Annabelle dan Annabelle: Creation. Belum lagi, naskah adaptasinya terhadap buku milik Stephen King, IT, juga berhasil menyita perhatian banyak penontonnya.


Tentu saja, origin story dari sosok Valak akan dengan mudah menarik minat penontonnya. The Nun akan dengan mudah dinantikan oleh para penggemar film horor terutama bagi yang sudah menyaksikan film-film dari The Conjuring Universe. Belum lagi, trailer yang dirilis pun bisa membuat penontonnya bergidik ngeri. Bahkan, muncul rumor-rumor tentang trailernya yang terlalu seram sehingga harus ditarik dari peredaran.

Dengan rumor-rumor dan potensinya, The Nun sayangnya tidak bisa membuat penonton puas akan ekspektasi yang sudah terbangun. Jika dilihat dari tugas dan tujuannya secara garis besar, The Nun memang berhasil hadir sebagai movie companion untuk membuat The Conjuring Universe semakin besar. Tetapi sebagai sebuah film horor, The Nun hadir dengan performa yang tidak maksimal. The Nun hadir sebagai sebuah sajian film horor yang tidak memiliki rasa menakutkan sama sekali.


The Nun tentu saja akan menceritakan sosok Valak di dalam filmnya. Cerita ini dimulai ketika seorang pemuda bernama Frenchie (Jonas Bloquet) yang menemukan badan seorang suster yang tergantung di pelataran gereja. Kabar ini terdengar hingga pusat dan ini menjadi konsentrasi bagi mereka untuk ditelusuri dan diinvestigasi misterinya. Vatikan menyuruh Father Burke (Demian Bichir) dan Sister Irene (Taissa Farmiga) untuk pergi ke gereja tersebut.

Father Burke dan Sister Irene menghabiskan beberapa malam di sana untuk menyelesaikan tugasnya dari Vatikan. Tetapi, malam-malam di sana tak berjalan mulus dan lancar-lancar saja seperti yang diharapkan. Banyak sekali kejadian-kejadian aneh yang mereka rasakan saat berada di gereja tersebut. Mereka diganggu oleh makhluk-makhluk astral yang tak pernah mereka alami sebelumnya. Hal-hal inilah yang menuntun mereka menemukan misteri tentang gereja tersebut.


The Nun memang sudah benar menjalankan tugasnya sebagai movie companion dari The Conjuring Universe. Dijadikan sebagai pion untuk semakin memperluas universe-nya agar memiliki kesinambungan. Sayangnya, dengan dunianya yang semakin membesar, The Nun tidak bisa menjadi sebuah kisah yang memiliki jembatan yang baik untuk menjelaskan seperti apa sosok Valak yang menghantui keluarga Warren ini.

Sebagai origin storyThe Nun masih belum bisa menjelaskan sosok ikonik Valak dengan baik. Sepanjang 94 menitnya, The Nun seperti bingung untuk menceritakan plot ceritanya mau seperti apa. Banyak hal yang ingin diceritakan di dalam filmnya, tetapi Corin Hardy belum bisa mengelaborasinya dengan efektif. Sehingga banyak sekali missing point yang muncul di dalam film ini terlebih ketika menjelaskan tentang sosok astral ikoniknya yaitu Valak.

The Nun memang berusaha memberikan suguhan yang berbeda untuk sebuah film horor. Menjadikannya sebagai sebuah petualangan penuh misteri yang mungkin akan berbeda rasa dengan The Conjuring Universe secara keseluruhan. Gary Dauberman sebagai penulis naskah sebenarnya tahu film ini akan dibawa ke mana. Hanya saja, Corin Hardy lah yang tak memiliki visi yang kuat untuk mendukung naskah yang ditulis oleh Gary Dauberman.


Ada beberapa bagian yang mungkin akan menceritakan tentang sosok Valak hanya saja tak maksimal. Tetapi, The Nun sepertinya lebih memikirkan untuk menjadi sebuah rip-off dari film IT. Cara berceritanya hampir memiliki kemiripan dengan film horor adaptasi dari buku Stephen King tersebut. Fokus kepada karakter-karakter lain dibandingkan sosok utamanya sendiri. Tetapi, pengarahannya belum bisa membuat karakter-karakter ini bisa berkoneksi dengan penontonnya.

Fokus untuk menceritakan sosok Valaknya dengan efektif, Corin Hardy sudah bingung untuk membuat penonton merasakan bagaimana menjadi karakter-karakter di dalam filmnya. Banyak cerita-cerita tentang kisah masa lalu yang menghantui yang dirasakan oleh penontonnya agar memunculkan suasana atmosferik horor yang kuat. Sayangnya, Corin Hardy belum bisa menyuguhkan dan membangun atmosfer itu kepada penontonnya.

Alih-alih penonton ikut merasakan teror Bersama dengan karakternya, The Nun pun berubah menjadi sajian film horor yang malah kurang rasa, bahkan menuju hambar. Hal ini tentu saja karena Corin Hardy yang belum bisa mengelaborasi setiap plot dan subplotnya agar memiliki porsinya masing-masing. Tidak ada rasa ngeri yang mampu membuat penontonnya bergidik dan bahkan efek jump scares yang biasa jadi andalan pun tidak bisa tampil dengan baik.


Pengarahan yang tak kuat dari Corin Hardy inilah yang membuat The Nun tampil belum maksimal. The Nun hanyalah sebuah spin off yang terasa malas dalam presentasinya. Tetapi tentu saja The Nun adalah sebuah senjata pengeruk untung yang sangat efektif bagi The Conjuring Universe untuk bisa mengeksplorasi dunianya. The Nun tampil cukup mengecewakan bagi penonton yang ingin merasakan sensasi ditakut-takuti saat menonton film horor di bioskop. Berharap saja jika saja ada lagi, film tentang Valak ini akan membaik. Persis seperti Annabelle: Creation yang lebih baik dari jilid pertamanya.

1 komentar:

  1. Ijin promosi yaa ^^

    JOIN NOW WITH US
    5758esport.com adalah Situs Taruhan Online Terbesar dan Terpercaya yang menyediakan berbagai permainan populer.
    Games yang dihadirkan 5758ESPORT :
    Sportsbook
    Live Casino
    E-Games
    Bola tangkas
    DominoQQ
    Texas poker
    Ceme
    Poker Dealer
    Blackjack
    Slot game
    Yang dapat anda mainkan hanya menggunakan 1 userID saja.

    Promo deposit cashback hingga 100% bagi yang baru bergabung.
    Event berhadiah Laptop ROG, Iphone, uang tunai dan masih banyak lagi.

    Banyak pilihan bank yang bisa digunakan.
    Minimal depo 10.000

    Aman terpercaya respon cepat, Costumer Service ONLINE 24jam nonstop, sosmed/live chat/call service CS Jenny.

    Info lebih lanjut hubungi :
    Website : 5758ESPORT
    WHATSAPP : +60 14-9158564
    WECHAT : www5758esportcom
    LINE ID : 5758esport
    TELEGRAM : Official5758esport
    Email : maju58cs1@gmail.com
    facebook : Jenny Grace

    BalasHapus