Kamis, 20 Januari 2022

TENTANG FILM-FILM TERFAVORIT TAHUN 2021 - Bagian Film Indonesia

Setelah beberapa tahun mendedikasikan diri untuk nonton berbagai macam film, rasanya kurang tepat untuk menggunakan istilah ‘terbaik’ untuk menyimpulkan sebuah film. Apalagi, pengalaman Menonton itu sangat subjektif dan lagi-lagi tergantung bagaimana referensi dan pengalaman seseorang dalam menafsirkan film yang mereka tonton.

Maka dari itu, memutuskan untuk menggunakan istilah ‘favorit’ rasanya lebih cocok.

Karena sekali lagi, yang terbaik menurut satu orang belum tentu menjadi yang terbaik untuk orang lain. Maka dari itu, aku dedikasikan blog ini untuk membahas tentang film-film yang menjadi favorit di tahun 2021 kemarin.

Mari mulai untuk membahas film-film Indonesia terlebih dahulu.

Sebelumnya, mari kita berikan rasa hormat kepada para sineas Indonesia yang berani untuk merilis film-film mereka di tahun ini. Meski berat dengan jumlah penonton yang tak signifikan, tetapi setidaknya ada angin segar di penghujung tahun 2021.


MAKMUM 2 berhasil meraih satu juta penonton di tengah keadaan pandemi. Ini menunjukkan bahwa penonton film Indonesia masih ada dan menantikan karya-karya mereka.


Oke, langsung masuk ke daftar film Indonesia favorit tahun 2021 ini. Dari beberapa film yang ditonton ada delapan yang bisa masuk ke favorit tahun ini menurut saya.



8. Ali & Ratu-Ratu Queens

(Sutradara: Lucky Kuswandi)


Film milik A24 versi Indonesia, Palari Films ini menjadi film coming of age yang punya penuturan yang menarik untuk diikuti. Tentang redefinisi arti rumah dan keluarga. Iqbaal Ramadan bermain menarik apalagi karakter perempuan-perempuan paruh baya di film ini. 



7. Tersanjung The Movie 

(Sutradara: Hanung Bramantyo)


Hanya menggunakan IP dari salah satu sinetron legendaris, tapi film ini tak sepenuhnya menggunakan konflik sinema elektroniknya ke versi film durasi panjangnya. Tetapi, Hanung Bramantyo berhasil mengarahkannya sebagai film romansa dewasa yang menyenangkan untuk ditonton. 



6. Backstage

(Sutradara: Guntur Soeharjanto)


Film tentang musik, ditambah dengan konflik keluarga tentang kakak-adik, dan segala dilemanya berhasil dikemas ringan di Backstage ini. Belum lagi, lagu-lagunya juga berhasil merebut perhatian.



5. Sobat Ambyar

(Sutradara: Charles Gozali)


Diambil dari kisah-kisah penggemar fanatik sang legenda Godfather of Broken Heart, Didi Kempot. Sobat Ambyar menjadi film komedi romantis yang seru dan menusuk hati para sad boi dan sad girl di luar sana.



4. Nussa 

(Sutradara: Bony Wirasmono)


Film animasi Indonesia memang belum banyak, tapi Nussa berhasil menjadi standar yang sangat tinggi di genre ini. Visualnya cantik, pengarahan pengisi suaranya juga bisa membaur dengan filmnya, dan yang paling penting film ini punya hati yang sangat besar yang bisa menyentuh penontonnya.



3. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

(Sutradara: Edwin)


Edwin memang paling tepat untuk mengarahkan kisah unik dari Ajo Kawir ini ke layar lebar. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas membawa penontonnya ke petualangan pencarian jati diri Ajo Kawir yang nyentrik, gila, sekaligus menjadi tempat untuk merayakan sinema. 



2. Losmen Bu Broto

(Sutradara: Edwin Cahyono & Ifa Isfansyah)


Dengan konflik yang bisa saja terperangkan menjadi sajian yang generik, tetapi Losmen Bu Broto hadir penuturan yang lembut dan hangat. Menyaksikan dinamika keluarga Bu Broto dan konfliknya tentang mengikhlaskan ini tersaji sangat kuat dan membekas di hati penontonnya.


1. Yuni 

(Sutradara: Kamila Andini)


Yuni menebarkan realita tentang keadaan Perempuan dalam dinamika sosial masyarakat masa kini. Perempuan yang masih dianggap sebagai barang transaksional dalam kultur atau budaya Indonesia kita yang perlu untuk jadi sorotan. Hadir dalam dua potongan, Festival dan Teatrikal, tetapi masing-masing tetap setia dengan tujuannya. Menyodorkan realita tentang Perempuan yang terkadang masih berharap dianggap setara dengan gender lainnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar