Sabtu, 22 Januari 2022

TENTANG FILM-FILM FAVORIT DI TAHUN 2021 - BAGIAN FILM-FILM ASING

Masih tentang film favorit di tahun 2021, kali ini kembali untuk membahas film-film asing keluaran 2021 yang sempat ditonton. Kesannya memang terlambat, terlebih Januari 2022 sudah berada di penghujung hari.


Pun, masih ada banyak sekali film-film rilisan tahun 2021 yang belum memiliki kesempatan untuk ditonton. Tetapi, akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan daftar film-film asing terfavorit ini sekarang. Supaya sudah tidak ada yang mengganjal lagi saja.


Dari sekian banyak film-film yang ditonton, memutuskan untuk memilih 25 film yang memasuki daftar pendek film-film rilisan 2021 terfavorit. Sebelum memasuki daftarnya, ini dia beberapa film yang cukup membekas di 2021 tetapi dengan berbagai pertimbangan harus tergeser kedigdayaannya. 


Inilah judul-judul film yang mendapatkan penghormatan untuk disebut sebagai beberapa film yang membekas di tahun 2021 versi aku:

  1. Free Guy (Director:  Shawn Levy)
  2. Lamb (Director: Valdimar Johansson)
  3. Plan B (Director: Natalie Morales)
  4. A Quiet Place Part 2 (Director: John Krasinski)
  5. Seobok (Director: Lee Yong-Ju)
  6. Shiva Baby (Director: Emma Seligman)
  7. Rons Gone Wrong (Director: Sarah Smith & Jean-Philippe Vine)
  8. Being The Ricardos (Director: Aaron Sorkin)

Mari memasuki film-film asing terfavorit tahun 2021 ini.



25. Cruella

(Director: Craig Gillespie)


The Devil Wears Prada meets I, Tonya. Sebagai sebuah film live-action dari karakter yang sudah ada di Disney, Cruella Tampil berbeda, segar, sekaligus menyenangkan.



24. The Mitchells Vs The Machines

(Director: Michael Rianda)


Tentang perjalanan untuk menyatukan kembali keluarga yang sudah retak dan berjarak, The Mitchells Vs The Machines menjadi film animasi yang penuh warna sekaligus menyentuh.



23. Raya and The Last Dragon 

(Director: Carlos Lopez Estrada and Don Hall)


Kisah putri Disney moderen yang mengusung kedekatan representasi gabungan di Asia Tenggara ini berbicara banyak tentang politik suku dan ras. Tetapi, tak bisa dipungkiri bahwa Raya and The Last Dragon bisa tampil penuh aksi dan asyik.



22. Shang-Chi and The Legend of the Ten Rings

(Dir. Daniel Destin Cretton)


Film adiwira baru yang masuk ke fase ke empat Marvel Cinematic Universe ini menyita perhatian. Tak cuma menawarkan aksi-aksi keren dan kultur mandarin yang kental, tetapi juga ada bumbu konflik keluarga disfungsi yang bikin terharu hati.



21. Escape From Mogadishu

(Director: Ryoo Seung-wan)

Semacam Argo rasa Korea, Escape From Mogadishu tak disangka tampil mengikat penontonnya. Sebuah thriller efektif yang tak hanya membuat deg-degan tetapi juga memberikan rasa emosional pedih tentang realita kehidupan politiknya. 


20. The Medium 

(Director: Banjong Pisanthanakun)


Film dari master horor negara Thailand terbaru ini tak hanya berusaha menakut-nakuti penontonnya dengan jumpscare berlebihan. Pendekatan mockumentary-nya ini membuat teror The Medium makin nyata dan membuat yang menonton merasa tak nyaman.


19. Eternals

(Director: Chloe Zhao)


Lagi-lagi film kumpulan adiwira terbaru dari Marvel Cinematic Universe. Film ini rasanya berbeda dengan film-film MCU sebelumnya. Eternals seakan mengajak penonton untuk mempertanyakan eksistensi diri. Bahkan, seorang adiwira saja bisa mengalami krisis identitas!


18. The Green Knight 

(Director: David Lowery)


David Lowery dan segala kepuitisannya membuat The Green Knight ini tak hanya sekedar sebagai sebuah film medieval. Tetapi, juga memberikan sensasi tak nyaman, memberikan perjalanan spiritual yang berbeda meski diangkat dari kisah nyata.


17. Spencer 

(Director: Pablo Larrain)


Kunci utama film ini adalah performa Kristen Stewart yang luar biasa memikat penontonnya. Spencer tampil memberikan gambaran kelam tentang keluarga royal di Inggris ini. Drama biopiknya memiliki penuturan yang penuh intimidasi seperti yang dirasakan karakter Diana di dalam filmnya. 


16. Saint Maud

(Director: Rose Glass)


Film horor ini seakan menampar penonton tentang realita kefanatikan dalam mempercayai sesuatu. Saint Maud menggunakannya sebagai amunisi untuk membuat penontonnya tak nyaman. Rasa ngerinya muncul dengan segala ketidakpastian yang ada di dalam filmnya. Yang jelas, satu adegan penutupnya brilian! 


15. King Richard

(Director: Reinaldo Marcuss Green)


Berbeda dengan Spencer, King Richard memilih jalur penuturan yang lebih aman. Cerita tentang biografi seseorang yang penuh akan rasa di dalamnya. Meski klise, tapi film ini berhasil menghangatkan hati penontonnya dan bisa merasakan segala naik turun perjalanan hidup karakternya. 


14. Encanto

(Director: Byron Howard, Jared Bush)


Film animasi keluaran Disney ini rasanya berbeda dibanding film-film mereka yang lain. Tak perlu berusaha untuk mengarungi berbagai macam rintangan untuk berpetualang, tetapi Encanto menilik hal terkecil dan terdekat dalam keluarganya untuk berpetualang. Apalagi kalau bukan menilik lagi keberadaan keluarga yang terkadang bisa saja menjadi rintangan sesungguhnya.


13. Together Together

(Director: Nikole Beckwith)


Memberikan perspektif berbeda tentang memiliki keturunan. Mengajak penonton juga untuk mencari arti dan tujuan hidup masing-masing orang, Together Together dikemas ringan, sarkastik, tetapi juga penuh pemikiran-pemikiran baru yang lebih personal. 


12. Dune

(Director: Denis Villenueve)


Denis Villueneve masih dipercaya untuk mengarahkan sebuah film budget besar lewat Dune. Lantas, Dune menjadi sebuah perjalanan penuh petualangan dengan segala universe baru dengan penuturan Khas Denis Villueneve yang detil dan sekaligus menghipnotis


11. Little Fish 

(Director: Chad Hartigan)


Sebuah romansa dengan skala lebih kecil tetapi berhasil mematahkan hati penontonnya sangat dalam. Little Fish ini terasa intim sekaligus membuat perasaan Mendung sepanjang menyaksikan kisah sepasang kekasih yang meyakinkan lagi Bahwa mereka bisa saling jatuh cinta lagi. 


10. Coda

(Director: Sian Heder)


Remake film perancis ini dituturkan dengan lembut dan hangat. Mengikuti Coda akan terasa begitu membekas dan di saat yang tepat, film ini akan membuatmu merasakan segala perasaan yang berusaha dihadirkan. Akan mudah membuatmu menangis.


9. Luca

(Director: Enrico Casarosa)


Bisa dibilang, animasi keluaran Pixar ini adalah rilisannya yang paling tak ambisius. Luca hadir memberikan gambaran tentang polosnya kehidupan anak-anak tentang mimpi, persahabatan, dan segala hal-hal yang mempengaruhinya. Sepanjang film memang manis, tapi adegan penutupnya membuat mata basah. 


8. Nine Days

(Director: Edson Oda)


Menonton Nine Days serasa diajak untuk duduk, diam, dan merenungi tentang kehidupan. Apa yang kamu lakukan dalam hidup dan bagaimana kamu bisa menerima realita kehidupan yang terkadang hadir tak sesuai harapan. Sungguh menampar!


7. Licorice Pizza

(Dir. Paul Thomas Anderson)


Romansa muda yang menggelora, Licorice Pizza memang memberikan perjalanan asyik dan manis tentang bagaimana cinta akan menemukan jalannya untuk bisa kembali lagi di saat yang tepat. Manis, asam, sekaligus terkadang pahit. 


6. Spider-Man: No Way Home 

(Dir. Jon Watts)


Peter Parker kembali hadir di petualangan terbarunya yang sangat terasa megah, terlebih karena konsep multiverse-nya. Tetapi, bukan hanya itu, film ini juga disampaikan dengan solid, menguras perasaan, sekaligus bikin patah hati. Semuanya terasa lebih matang dan dewasa. 


5. Cyrano

(Dir. Joe Wright)


Joe Wright dan cerita-cerita drama periodiknya ini memang punya caranya sendiri untuk mengikat penontonnya. Begitu pula dengan Cyrano, tak menyangka filmnya akan manis dan getir diperkuat dengan adegan-adegan musikalnya yang menarik dan sekaligus terasa megah. 


4. West Side Story

(Dir. Steven Spielberg)


Memang Steven Spielberg kredibilitasnya tak usah diragukan. Menghadirkan ulang film musikal legendaris ini ke layar lebar, West Side Story versi terbaru ini tampil dengan sangat solid. Adegan musikalnya memanjakan mata, kisahnya tetap bikin patah hati, dan komentarnya tentang politik suatu kaum juga terasa lebih tepat sasaran. 


3. tick, tick… BOOM!

(Dir. Lin-Imanuel Miranda)


Memang mengangkat tentang kisah seorang yang berperan besar di dunia panggung Broadway. Tetapi, film ini juga bisa menggunakan karakternya yang berdasarkan kisah nyata ini bisa relevan dengan penontonnya. Terlebih, untuk mereka yang sedang mempertanyakan apa yang sudah mereka capai saat ini. Andrew Garfield harus dapat piala Oscar lewat penampilannya di sini!


2. Drive My Car

(Dir. Ryusuke Hamaguchi)


Ryusuke Hamaguchi membuat film penuh dialog di Drive My Car ini sungguh menghipnotis. Dialog-dialognya yang membahas hal lain ini ternyata menjadi kunci untuk mengembangkan karakternya, mengembangkan plotnya. Apabila tak diarahkan dengan teliti, film dengan durasi 180 menit ini bisa sangat membosankan. Mengikat dan memikat!


1. C’mon C’mon

(Dir. Mike Mills)


Film terfavorit tahun 2021 kali ini jatuh kepada C’mon C’mon. Menyelami wacana tentang menjadi dewasa dengan dua pion karakter yang saling melengkapi sudut pandangnya. Warnanya memang monokrom, tetapi begitulah realita menjadi dewasa memang terkesan sudah kehilangan warnanya. Film yang setelah menonton masih bisa merasakan kelembutan dan kehangatannya.

1 komentar:

  1. Makasih ya udah share info-info dilm, jadi makin banyak wawasan tentang film nih.. Sebagai penggemar film, aku biasanya pas nonton film dirumah sambil dimatiin lampunya plus kencengin volume suara full, hahaha..rasa nonton di bioskop deh tuh, oh iya mungkin mungkin ada yang punya hobi kayak aku, fyi aja aku beli speaker buat nonton film di ACE Hardware Indonesia lewat aplikasi MISS ACE lumayan jadi bisa belanja dari rumah deh pas pandemi gini.

    Apalagi pas belanja di ACE gratis ongkir. Saran aku, daftar dulu jadi member ACE Hardware biar dapat promo ACE Hardware terus tinggal lihat dari katalog promosi ACE Hardware, deh! Semoga membantu kalian yaa! :)

    BalasHapus