Rabu, 22 Juni 2016

THE CONJURING 2 (2016) REVIEW : Sekuel Franchise Horor Yang Berbeda


Ed dan Lorraine Warren pernah dan sangat berhasil menghantui malam-malam penontonnya paska bercerita tentang kasusnya menangani gangguan makhluk halus. Kesuksesan itu benar-benar tak terduga, paska cerita yang diarahkan oleh James Wan ini telah pernah menangani kasus cerita serupa. The Conjuring adalah judul dari kasus milik Ed dan Lorraine Warren dalam menangani kasus-kasus makhluk astral yang menghantui kliennya.
 
Kasus milik Ed dan Lorraine Warren ini berdasarkan kasus yang ditangani oleh orang bernama sama di dunia nyata. Mereka berdua bukanlah karakter rekaan yang dibuat oleh James Wan dan cerita filmnya pun diadaptasi dari kasus-kasus mereka. Maka, setelah berhasil menakut-nakuti penontonnya di kasus pertamanya, James Wan memutuskan untuk melanjutkan kisah-kisah penangkapan hantu lainnya dari kasus milik mereka. The Conjuring tak sengaja menjadi sebuah franchise film horor besar yang ditunggu oleh penontonnya. Dan The Conjuring 2, menjadi sebuah film yang dinantikan.

James Wan pernah sukses besar dalam franchise lain bernama Insidious. Tetapi, kengerian itu hanya bertahan pada film seri pertamanya saja. Maka, jelas menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan apabila The Conjuring 2 akan mengalami nasib serupa dengan film-film seri Insidious. Perlakuan James Wan di dalam seri The Conjuring ternyata berbeda dengan filmnya yang lain. The Conjuring 2 masih memberikan sebuah film horor yang menyenangkan. Meski, tak seseram yang pertama, tetapi The Conjuring 2 memiliki signature-nya untuk menjadi film horor yang berkelas. 


Ed (Patrick Wilson) dan Lorraine Warren (Vera Farmiga), kembali menangani kasus-kasus makhluk gaib yang sudah menjadi profesinya. Kasus yang telah mereka tangani contohnya adalah kasus Amytiville yang membuat kedua orang ini semakin terkenal atas rekam jejaknya menangani hal serupa. Kejadian tak mengenakkan hadir persis sama dengan apa yang terjadi dengan kasus mereka di Amytiville. Bedanya, tempat kasusnya berada di Enfield, London dan orang-orang mengatakan bahwa ini adalah London’s Amytiville.

Korban dari gangguan makhluk astral ini menyerang keluarga dari Peggy Hodgson (Frances O’Connor). Rumah yang dihuninya selama ini ternyata ditempati oleh makhluk astral jahat yang berusaha menganggu mereka. Makhluk astral tersebut mengincar Janet Hodgson (Madison Wolfe) dan merasuki tubuh anak kecil tersebut. Dengan adanya peristiwa ini, sebuah gereja mengutus Ed dan Lorraine untuk menangani kasus ini. Makhluk astral ini tidak hanya menghantui keluarga Hodgson, tetapi juga Lorraine Warren yang sudah merasa telah diperingati sebelumnya. 


Plot cerita dari The Conjuring, mungkin akan terkesan sama dengan beberapa film James Wan dengan genre serupa. Hal itu mungkin akan membuat beberapa orang akan sukar untuk membedakan dari film-film James Wan. Bahkan, beberapa film horor pun akan memiliki cetakan cerita yang sama dengan beberapa film lainnya. Pintarnya, James Wan memiliki caranya untuk membuat filmnya memiliki sesuatu yang segar dan selalu mendapatkan perhatian dari penontonnya.

Itu pun terjadi di The Conjuring 2, ketika penonton berusaha menurunkan sebuah ekspektasi untuk filmnya, James Wan berusaha keras untuk membuat filmnya berbeda. The Conjuring 2 memang tak akan bisa memberikan sebuah sajian yang akan mencekam seperti film pertamanya. Tetapi, The Conjuring 2 memberikan sentuhan lebih kepada karakternya. Jika, di film pertama, karakter di dalam Ed dan Lorraine hanya sebagai medium pengantar cerita, maka akan terasa berbeda di film keduanya.

Ed dan Lorraine memiliki kesempatan untuk berkembang di dalam The Conjuring 2. Sekuel ini memang memiliki durasi yang lebih panjang yaitu 140 menit. Tetapi, James Wan memiliki cara untuk membuat penontonnya memiliki simpati kepada karakter-karakter filmnya. The Conjuring 2 memang akan terasa terlalu panjang, tetapi ada problematika karakter yang memang lebih kompleks. Memberikan sebuah cerita personal kepada karakternya sehingga penonton tak hanya merasa  dihantui oleh arwah penasaran di dalam filmnya, tetapi juga masalah pribadi para karakter yang memiliki sangkut paut dengan plot cerita secara keseluruhan. 


James Wan memang sibuk memberikan pengembangan karakter-karakternya dalam bercerita. Tetapi, James Wan tak melupakan esensi film horor untuk memberikan ‘kesenangan’ kepada penontonnya yang haus untuk dihantui. The Conjuring 2 memiliki cara menakut-nakuti yang berkelas dengan tata kamera yang tak sembarangan. Sosok makhluk astral di dalam film ini memang terkesan ‘ingin tampil’, tetapi James Wan bisa memberikan sebuah level kengerian yang tak disangka oleh banyak orang.

James Wan lebih memberikan kengerian lewat atmosfir filmnya yang tak memberikan rasa nyaman ketimbang menggunakan jump scares. Meskipun, formula jump scares tetap digunakan oleh James Wan untuk memberikan sebuah sensasi berteriak yang menyenangkan bagi penontonnya. Tetapi, The Conjuring 2 arahan James Wan berhasil memberikan jump scares yang formulanya sama dengan kemasan yang segar dan efektif menghantui penontonnya. 


Dan sekali lagi, The Conjuring 2 akan berhasil menguras keberanian dan adrenalin penontonnya ketika menyaksikan film ini. Suasana di dalam film The Conjuring 2 memang tak bisa mengalahkan film pertamanya. Tetapi sebagai film sekuel, The Conjuring 2 memberikan inovasi untuk filmnya. James Wan memberi suntikan bangunan cerita karakter yang kuat dan bisa mengundang simpati penonton untuk ikut resah dengan segala problematikanya. Maka, The Conjuring 2 tak hanya mengandalkan kasus pengusiran makhluk astralnya saja untuk menghantui penontonnya. Tetapi memberikan problematika hidup karakter-karakternya yang dapat memberikan dampak psikis yang hebat ketika menonton filmnya. Sebuah sekuel yang memberi kelasnya sendiri bagi franchise ini.  

4 komentar:

  1. Aku setuju, kalau untuk greget horor, The Conjuring masih membekas di pikiranku. Namun The Conjuring punya sisi drama yang dalam disini.

    BalasHapus