Perfilman Indonesia tahun-tahun ini sudah mulai sedikit demi sedikit
mulai bangkit. Film horror kacangan sudah beberapa mulai di tinggalkan oleh
para sineas kita. Akhirnya di tahun ini beberapa keberagaman genre pun muncul. Meskipun tak ada yang memberikan
sebuah inovasi. Guntur Soeharjanto
yang beberapa hari lalu sudah merilis filmnya berjudul Tampan Tailor. Dan tahun ini, sekali lagi dia menyumbangkan
karyanya berjudul “Crazy Love”.
Kumbang (Adipati Dolken) adalah seorang badboy di sekolahnya. Dia
sering sekali terkena hukuman. Hingga suatu saat, kepala sekolahnya menugaskan Olive
(Tatjana Saphira) agar membantu Kumbang agar dia bisa berubah dan memiliki
nilai yang baik. Olive pun berusaha untuk membantu niat kepala sekolah. Tapi
mengingat Kumbang dan 3 Temannya yaitu Abdu (Kemal Pahlevi), Daniel (Herichan),
dan Basuki (Zidni Adam) adalah tiga serangkai yang begitu bandel di sekolahnya.
Olive pun tidak kuat dengan sifat Kumbang yang masih kekanak-kanakan.
Tapi diam-diam Kumbang mencintai Olive. Karena Olive adalah cewek yang banyak
diperebutkan oleh cowok-cowok di sekolahnya. Tapi sayangnya, Kumbang tidak
berani untuk mengatakannya.
Indonesian version of ‘You Are The Apple of My Eye’
Film Indonesia dengan tema cerita remaja? Mereka selalu menggunakan
formula cerita yang sama. Tak hanya perfilman Indonesia, tapi perfilman
hollywood pun juga masih menggunakan formula yang stereotype untuk genre
satu ini. Tapi, mereka bisa memberikan sebuah cerita cinta remaja yang beda
dalam pengemasannya. Mereka bisa mengarahkannya dengan baik. Tapi sayangnya,
hal itu tidak terjadi di kalangan sineas Indonesia. Film dengan tema-tema cinta
remaja yang cheesy tapi pengemasannya
tidak smart masih menjadi sebuah PR
yang harus diperbaiki.
Seingat saya, sejauh ini film cinta remaja yang smart masih bisa
dihitung jari di Indonesia. Mereka tetap menggunakan formula yang cliche dan pengarahan serta pengemasan
yang biasa saja. Bahkan beberapa filmnya ada yang dalam batas tidak wajar ke-absurd-annya. Tapi, beberapa film remaja
juga masih ada yang setidaknya bisa dinikmati dalam penuturannya. Contohnya Refrain atau Kata Hati. Saya masih bisa menikmati film itu dengan baik.
Dan kali ini, Guntur Soeharjanto
mencoba untuk mengangkat tema Cinta Remaja di film terbarunya berjudul Crazy Love. Dibawah naungan Maxima Pictures film ini dibuat.
Mengingat film garapan terdahulunya berjudul Tampan Tailor mampu menghasilkan
performa yang baik. Sehingga mungkin Crazy Love akan menjadi sebuah
groundbreaking di tahun ini. But, something
happened. Membuat film ini akan menjadi cemoohan publik.
Tak ada kata official dari
sesosok film Crazy Love yang ternyata dari segi plot mencontek film negara
tetangga yaitu Taiwan dengan judul You Are The Apple of My Eye.
You Are The Apple of My Eye adalah sebuah drama romance yang sweet dan
mempunyai berbagai kelebihan di filmnya. Mungkin beberapa pernyataan tidak
official dari jejaring sosial yang mengatakan bahwa film ini ‘Terinspirasi’
dari film taiwan tersebut. Tapi, menurut saya film ini bukan hanya terinspirasi
tetapi malah menduplikasi dari film taiwan tersebut.
Baiklah, jika memang cerita-cerita dengan tema tersebut akan mudah
ditiru oleh berbagai sineas di negara manapun. Tapi jika dibilang terinspirasi,
jelas Crazy Love bukan hanya meniru beberapa bagiannya saja. Tapi malah film
Crazy Love meniru secara keseluruhan dari segi apapun itu. Mulai dari plot,
karakterisasi tokohnya, bahkan dari segi teknis film ini pun masih juga meniru
film You are The Apple of My Eye. Oh, kita mana ide original para sineas
Indonesia. Apakah mereka memiliki pikiran yang sedangkal itukah? Yang mungkin
akan mengira film itu tidak akan diketahui penontonnya jika ternyata dia memang
menjiplak penuh film Taiwan tersebut.
Mungkin untuk segi plot tak secara kesuluruhan dicomot oleh Guntur
Soeharjanto untuk filmnya. Lebih diambil dari segi kisah cinta SMA yang memang
penuh warna di film ini. Tetapi, salahkan mereka yang menulis. Cassandra Massardi yang menulis skrip
film ini. Dia banyak sekali menggambarkan cerita-cerita klise yang terlalu
menye-menye. Tak bisa memberikan greget cerita cinta remaja seharusnya. Dengan
beberapa adegan klimaks yang tidak ada rasanya. Hambar. Mungkin ada beberapa
bagiannya yang masih bisa dinikmati.
Beberapa juga penempatan-penempatan kata-kata populer atau tren yang
juga tak tidak pas. Mengingat film ini mempunyai setting di tahun 2005. Kata
sepert ‘Woles’ ataupun hal yang iconic layaknya ‘Shuffle Dance’ dimasukkan di
setting waktu tersebut. Sehingga jelas terasa distracting.
Dengan durasi yang begitu singkat. Sebuah penceritaan yang masih ala
kadarnya pun menjadi kendala yang cukup serius di film ini. Bahkan setidaknya,
masih banyak cerita-cerita cheesy di film Indonesia yang masih mempunyai cerita
yang cukup enganging di setiap
momennya tak seperti film ini. Crazy Love seperti terburu-buru dalam
penyampaiannya. Bahkan momen-momen romantis rasanya seperti terlalu di
eksploitasi berlebihan sehingga malah tak bisa menyampaikan momennya.
Lalu, beberapa adegan-adegan yang sudah melekat atau menjadi sebuah
hook di film You Are The Apple of My Eye. Adegan-adegan iconic itu pun dengan
mentah-mentah dia gambakan dengan jelas oleh Guntuh Soeharjanto dengan jelas di
film Crazy Love. Opening film ini pun sama persis dengan film taiwan itu. Shoot
yang diambil, set produksinya juga. Lalu adegan-adegan di kamar mandi, dan
masih banyak lagi yang sama persis dengan film You are The Apple of My Eye. Hingga
adegan flashback yang menjadi ending film taiwan. But, Crazy Love doesnt has any power for that scene.
A Tribute, but it doesnt has officially statement.
Guntur Soeharjanto sepertinya memang sudah berniat bulat untuk membuat
film ini ‘terinspirasi’ dari film taiwan tersebut. Mungkin beberapa elemennya
masih memberikan sebuah tribute untuk filmnya. Salah satunya dengan memberikan
sebuah elemen bahasa Mandarin di film ini. Mungkin sebuah Tribute bagi film
originalnya. Tapi sayangnya, sebuah tribute itu seperti tidak diakui secara
penuh oleh Guntur Soeharjanto ataupun Maxima Pictures di film ini.
Mungkin setidaknya, penyelipan kata ‘Inspired By’ atau ‘Adapted
From’ ataupun kata-kata sejenisnya diselipkan di credit atau opening di
film ini. Tidak, mereka sama sekali tidak melakukan hal tersebut di filmnya. Bahkan
seharusnya film ini cocok menggunakan kata-kata ‘Duplicated from’. Sebuah tribute atau remake atau rip-off yang
tidak official dari film ini. Mungkin mereka berpikir, orang-orang mungkin
tidak akan mengetahui jika film ini menjiplak film negara lain. Atau mereka
tidak menulis hal seperti itu agar mereka tidak harus membayar royalti kepada
film originalnya.
Jelas, Maxima Picture ingin sekali mengeruk keuntungan. Dengan
jiplakan-jiplakan tanpa harus membayar royalti kepada pihak film You Are The
Apple of My Eye. Serta penggunaan wajah-wajah muda yang jual-able. Adipati Dolken, Tatjana Saphira, Kemal
Pahlevi adalah nama-nama artis remaja yang sedang digandrungi di tahun ini.
Penggunaan nama-nama fresh itu sudah membuat saya tahu bahwa Maxima ingin
sekali mengejar keuntungan saja.
Adipati dolken, Tatjana Saphira bermain cukup baik di filmnya. Yah,
untuk standar film cerita cinta remaja yang begitu cheesy ini setidaknya akting
mereka masih bisa pas untuk memerankan karakter-karakter nya yang cukup mellow. Serta penampilan-penampilan
khusus dari Ira Wibowo dan Harry de Fretes yang cukup menarik perhatian memang.
Dan sekali lagi, scoring dengan penggunaan yang begitu sering tetap saja menjadi
penyakit di film-film milik Guntur Soeharjanto. Setelah Tampan Tailor, scoring
Crazy Love juga cukup menganggu di setiap scene-nya.
Overall, Crazy Love adalah
sebuah film yang katanya ‘terinspirasi’ dari film Taiwan dengan judul You Are
The Apple of My Eye. Tapi nyatanya ini adalah sebuah unofficial remake or rip
off dari film Taiwan tersebut. Mulai dari segi plot, karakterisasi tokoh dan
juga segi teknis film ini. Dengan sebuah penceritaan yang cukup lemah di setiap
momennya. Guntur Soeharjanto, Please
think original!
asik film nya seru abis om :D
BalasHapusasik darimananya? yang namanya plagiatisme mah udah gak bisa dinikmati
HapusKaya cover album Abbey Road-nya Beatles :(
BalasHapustukeran link yah
BalasHapusmovieluchaholic.wordpress.com
seru abis dah filmnya
BalasHapusjiplak habis dah ini film. gak bisa buat cerita sendiri apa. sama kayak Tampan Tailor yang juga jiplak The Pursuit of Happyness, walaupun settingannya dibuat lain
BalasHapusSeru Nih Filmnya Gan!!
BalasHapusIndonesia nirun
BalasHapus