Neil Blomkamp adalah sesosok sutradara muda yang karya debutnya
sudah menjadi bahan bicaraan banyak orang. District
9 adalah sebuah mahakarya milik Neil Blomkamp yang filmnya pun bisa
menembus kategori Best Pictures di Academy Awards tahun 2009. District 9
adalah sebuah film berbudget kecil. Maka tak salah, jika akhirnya Neil Blomkamp
pun di lirik oleh studio-studio besar untuk berkontribusi dan membuat sebuah
film mahakarya lainnya dengan budget yang lebih besar. Elysium pun menjadii next project milik Neil Blomkamp.
Di tahun 2154, Bumi sudah mulai kehilangan berbagai unsurnya yang
mungkin bisa membuat manusia-manusia di dalamnya bisa bertahan hidup. Orang-orang
bumi pun menghabiskan seluruh uangnya hanya untuk bisa bertahan hidup di sebuah
planet lain bernama Elysium. Max (Matt Damon) adalah pekerja sebuah perusahaan
yang hidup pas-pasan. Dia rela mengumpulkan uang untuk bisa terbang ke Elysium.
Hingga pada suatu hari, sebuah aksiden menimpanya. Max harus terkena
radiasi di perusahaan tempat di bekerja. Max pun di diagnosa hanya bisa
bertahan hidup hingga 5 hari kedepan. Hingga pada akhirnya, Max pun mencoba
untuk membuat para manusia-manusia di Bumi agar bisa hidup di planet Elysium di
sisa-sisa hidupnya.
Mega budget doesnt mean will give a good quality
Neil Blomkamp, sang sutradara muda berbakat ini diberi kepercayaan
oleh Sony Pictures untuk menggarap
sebuah film Science Fiction dengan
mega budget. Tak salah jika kepercayaan itu ditujukan padanya. Jika dilihat
dari track record, Neli Blomkamp
punya kriteria untuk bisa menghasilkan lagi sebuah film Science Fiction yang mungkin akan menggemparkan dunia sekali lagi.
Sony Pictures pun tak tanggung-tanggung untuk mengeluarkan budget demi film
terbaru milik Neil Blomkamp, Elysium.
Mega budget itu mungkin bisa menjadi sebuah boomerang atau senjata ampuh bagi Neil Blomkamp. Bisa saja, dia
terlena dengan hasil dari District 9 yang sangat bagus dan menjadikan Elysium
hanya menjadi sebuah film mega budget pencari untung. Dan tak bisa memberikan
sebuah presentasi yang bagus layaknya film District 9. Dan dengan adanya Mega
Budget bukan berarti itu adalah sebuah jaminan bahwa film yang diberikan akan
menjadi sebuah film yang bagus.
Elysium bisa dibilang masih berada beberapa level dibawah District 9.
Dengan adanya mega budget itu, ternyata tak membuat Neil Blomkamp bisa
memberikan sesuatu yang lebih lagi. Elysium bukan buruk. Saya cukup menyukai
apa yang Neil coba tampilkan di layar. Dengan berbagai pendekatan Science Fiction yang begitu kuat di
dalamnya. Tetapi sayang, beberapa ceritanya tak bisa ditampilkan begitu kuat
layaknya yang dia tampilkan di film terdahulunya.
Presentasinya cukup enganging
saat awal film ini mulai. Tetapi semakin bertambahnya durasi, cerita-cerita itu
mulai mengendur tensinya. Ditengah-tengah film, rasanya film ini sudah mulai
bertele-tele. Ceritanya yang sudah mulai berjalan tanpa arah itu pun cukup
menganggu sebagian cerita intinya sendiri. Tapi, dengan banyaknya aksi-aksi
yang stylish itulah yang mungkin akan
menutupi berbagai kelemahan cerita di film ini.
Dengan mega budget itu lah,
mungkin CGI yang ditampilkan di film ini sangat mengagumkan. Mulai dari tatanan
kota-kota post apocalypse di bumi
hingga tatanan kota yang begitu besar di planet Elysium itu sendiri. Belum lagi
tambahan-tambahan gadget canggih yang akan membuat film ini semakin terasa sci-fi nya. Neil blomkamp bisa
menggunakan mega budget itu kepada sebuah value production film Elysium ini
sendiri.
Elysium use much old formula without making it to be a new one.
But, another flaws comes in
Elysium. Elysium bisa dibilang terjebak di dalam sebuah cerita sci-fi
sejenis tanpa diracik menjadi sebuah film sci-fi dengan terobosan baru. Elysium
tak bisa menyajikan cerita-cerita sci-fi yang baru. Yah, beberapa-beberapa
momennya mengingatkan kita dengan berbagai film-film sci-fi lainnya. Kurangnya
originalitas membuat filmnya kurang memberikan gregetnya. Jelas, ini bukan yang
terbaik dari Neil Blomkamp. Tapi, bukan berarti film-film selanjutnya akan
menjadi buruk. Ini baru film kedua milik Neil.
Nantikan saja karya terbaru darinya.
Kembali membicarakan Elysium. Similiaritas itu mengingatkan kita
dengan film-film seperti In Time, Total
Recall, ataupun dengan film buatannya sendiri yaitu District 9. Semua film-film itu diracik tanpa adanya bumbu-bumbu
tambahan. Jelas, beberapa hal masih kurang fresh mengingat Elysium mempunyai
budget yang cukup besar. Saya pun menginginkan sesuatu yang lebih baik lagi
dari apa yang Neil coba presentasikan di film Elysium nya.
Serasa Neil sedang mencari jalan yang aman untuk mengarahkan film
Elysium ini. Sehingga, Neil tak mau memberikan sebuah hal yang groundbreaking. Tak mau benar-benar
mengambil resiko yang besar. Resiko besar yang membuat dirinya harus gambling. Elysium akan menjadi film yang
breathtaking atau malah menjadi
cemooh. But, Neil didn’t do that. Ceritanya
berjalan lancar dengan penambahan konflik yang mungkin pas tapi tak ada
something special di dalamnya. Semua
pernah mengusungnya, pernah menggunakannya.
Tapi, Neil Blomkamp mempunyai ability
untuk men-direct filmnya menjadi
sebuah film yang the way he used to be.
Elysium pun diarahkan dengan begitu bagus. Dia memang mampu mengarahkan sebuah
film. Meskipun cerita filmnya sendiri masih predictable
dan tak ada plot twist yang
seharusnya bisa menjadi film Sci-Fi dengan potensi-potensi lebih. Tapi,
cerita-cerita predictable itu di
arahkan dengan begitu solid. Sehingga
saya pun masih bisa menikmati apa yang Neil Blomkamp presentasikan di layar.
Adapt a social issue in a sci-fi way
Beberapa hal yang begitu saya sukai di film ini. Neil Blomkamp mampu
memberikan sebuah pelajaran moral yang cukup banyak di film terbarunya kali
ini. Neil mencoba mengangkat masalah sosial yang memang sedang terjadi di
masyarakat kali ini. Masalah kesenjangan sosial yang sudah menjadi hal yang
sering diperbincangkan di era ini. Neil mampu menyelipkan sindiran-sindiran
keras di filmnya kali ini.
Tapi, Neil menggunakan pendekatan-pendekatan yang stylish. Maka dari itu, Neil menggunakan Elysium sebagai wadah
aspirasi-aspirasi masyarakat. Pendekatan dengan genre Science Fiction. Meskipun terlalu modern, tapi nyatanya Elysium menjadi cara yang ampuh dan bisa
diterima oleh semua kalangan. Tak perlu melulu menggunakan cara-cara pendekatan
drama dengan pendekatan hati ke hati yang sudah biasa dilakukan oleh beberapa
sineas.
Dan itulah, sebuah kekuatan lain dari Elysium yang membuat saya
melupakan berbagai hal ke-tidak originalitas-annya ataupun ceritanya yang
berjalan lancar, apa adanya, dan cukup predictable.
Sebuah sisi humanis yang Neil Blomkamp coba presentasikan di layar. Penuh
sindiran-sindiran yang pedas tentang kehidupan sosial bermasyarakatnya. Tanpa
perlu banyak keemosionalan cerita dengan penuh derai air mata yang mungkin bisa
dinikmati baik Pria ataupun wanita.
Overall, Elysium adalah sebuah
film Science Fiction dengan cerita yang predictable dan banyak diusung oleh
beberapa sineas Hollywood lainnya. Mengangkat sebuah social issue dengan baik
di dalam filmnya. Menggunakan pendekatan yang lebih stylish. Meskipun ini bukan
yang terbaik dari Neil Blomkamp yang pernah menggarap film mind blowing
layaknya District 9. Tapi, jelas sebuah presentasi yang masih menarik dan enak
untuk diikuti dengan pengarahan yang bagus dari Neil Blomkamp.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar