Film genre action menjadi
salah satu favorit para penonton. Asal ada suara tembakan dan ledakan, film genre ini akan dengan sangat mudah
menarik minat penontonnya. Tetapi, sebuah film aksi akan menjadi sangat hambar
tanpa dukungan plot yang kuat. Bisa juga, film genre ini mengemas setiap adegannya dengan kemasan yang lebih segar
agar menjadi satu karya besar di genre ini.
Tetapi seperti apapun, film genre action
akan dengan mudah membuat penonton berbondong-bondong pergi ke bioskop.
John Wick, sebuah film aksi yang menambah daftar panjang film-film
dengan genre action. Film ini menjadi
karya debut dari sutradara Chad Stahelski yang pada awalnya lebih dikenal
sebagai seorang stuntman di film-film besar Hollywood. Keanu Reeves menjadi
lead actor untuk film debutnya kali ini. Meski begitu, ini bukan pertama kali
Chad Stahelski berkerja sama dengan Keanu Reeves. Karena dulu, Chad Stahelski
pernah menjadi stuntman Keanu Reeves di film The Matrix.
Premis film ini mungkin akan terlihat cukup aneh, ketika seseorang
bernama John Wick (Keanu Reeves) ditinggal oleh sang istri. Di akhir hidup
istrinya, sang istri merencanakan untuk memberikan kado terakhir untuk John
Wick yaitu Seekor Anjing dan sebuah mobil Ford Mustang tahun 1969. Ketika
hidupnya mulai berjalan normal, seseorang bernama Iosef Tarasov (Alfie Allen)
menyerang rumahnya dan mencuri mobil miliknya.
Dia pun menyerang John Wick dan juga membunuh anjing yang dibelikan
oleh sang istri. John Wick pun tidak terima karena dua barang terakhir milik
istrinya ini diambil. John Wick pun melancarkan sebuah misi balas dendam kepada
Iosef dan kawan-kawannya. Kegiatan balas dendamnya ini pun menghubungkan dia
kepada gembong mafia rusia yang jahat dan masa lalunya.
Style over substance with super fun action packed
Film dengan genre action
sudah mengotak-atik formula yang sama dari A hingga Z. Tetapi, bagaimana
pintar-pintarnya para sutradara di genre ini mengemas formula A hingga Z itu
menjadi A atau Z dengan faktor “Wow”
yang akan disukai oleh penontonnya. Dengan sering munculnya film genre action di setiap tahun, sebagian
besar masih akan menggunakan formula dan template yang sama antara satu film
dengan film yang lainnya.
Dan ketika penonton haus dengan film-film genre action yang segar, datanglah Chad Stahelski yang membawa John
Wick menjadi sajian film action yang
segar. Dia bukan menawarkan sesuatu yang baru di dalam konflik filmnya. Malah,
premis miliknya pun akan sedikit terkesan konyol dibanding film-film bertema
sejenis. Tetapi, John Wick dikemas sangat berbeda dan begitu mengasyikkan yang
ditujukan kepada penonton atau penggemar film action yang haus akan hal segar
itu.
John Wick hanya memiliki 95 menit durasi untuk menjalankan setiap
ceritanya. Dengan plot tipis, John Wick berhasil menguatkan plot tersebut.
Sehingga, 95 menit akan terasa sangat efektif menceritakan segala hal yang ada
di dalam filmnya. Bagusnya lagi, Chad Stahelski berhasil menginterpretasi
naskah milik Derek Kolstad yang berpotensi menjadi sajian yang biasa saja. John
Wick benar-benar berhasil membangun rasa penasaran penontonnya hingga ke menit
terakhir film ini.
Film ini disusun seperti sebuah teka-teki yang benar-benar acak.
Penonton benar-benar akan merasa kekurangan informasi tentang siapa itu John
Wick dan apa yang terjadi dengannya sebelum adegan pembuka. Sehingga seiring
bertambahnya durasi, penonton akan dijejali sedikit demi sedikit informasi
tentang John Wick. Pada akhirnya, akan menemukan sebuah pola tentang informasi
tersebut. Hal inilah yang dikemas begitu kreatif sehingga John Wick yang
memiliki naskah klise dan plot yang minimalis ini berhasil menjadi sajian yang
begitu segar untuk penontonnya.
John Wick memang tidak mendapat treatment untuk bagian naskahnya.
Akhirnya, Chad Stahelski menggunakan segala intens-nya untuk adegan aksi di
setiap menitnya. Adegan aksi di film ini pun disajikan penuh dengan sesuatu yang
stylish. Penonton akan duduk manis di
kursi mereka karena terpesona dengan adegan tembak-tembakan yang sangat indah
untuk disaksikan. Apalagi dengan rating R untuk film ini menambah tingkatan violence untuk filmnya.
Beberapa poin yang patut untuk digarisbawahi adalah bagaimana
musik-musik di film ini bekerja dengan sangat baik. Berkolaborasi dengan setiap
adegannya dan menciptakan harmoni yang indah. Musik-musik di film ini bisa
menguatkan adegan-adegan aksi tersebut. Memberikan intensitas yang sangat luar
biasa untuk penontonnya. Sehingga, John Wick seperti sebuah medley video klip
yang indah di setiap action sequences-nya.
John Wick pun menjadi titik balik bagi Keanu Reeves. Di mana Keanu
Reeves kembali ke jalannya yang benar. Di film ini lah, penonton kembali
melihat aktor Keanu Reeves yang mereka kenal sebelumnya. Setelah selama
beberapa waktu ini, Keanu Reeves benar-benar dalam titik terendah dalam
karirnya. Di dalam film ini, Keanu Reeves berhasil menghidupkan karakter John
Wick yang dingin dan tanpa ampun, tetapi masih memiliki sisi humanis yang vulnerable.
Dengan segala ketipisan plot dan premisnya yang terlihat konyol, John
Wick adalah sajian film di genre action yang sangat menyenangkan. Tanpa perlu
basa-basi dan di dalam 95 menit durasinya, sajian klise film ini berhasil
menjadi sajian yang sangat segar untuk dinikmati dengan beberapa aspek
menguatkan film ini. John Wick pun menjadi titik balik Keanu Reeves yang sempat
turun di beberapa filmnya. Waiting for
the sequel, huh? He would be back.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar