Sebuah sekuel memang memiliki tugas yang susah untuk meyakinkan
penontonnya. Jelas, para penonton akan membandingkan sekuelnya dengan film
sebelumnya. Maka dari itu, sebuah sekuel seharusnya bisa membuat film yang
lebih bagus dari film pertamanya atau setidaknya menyamai kualitas film
pertamanya. Dan kali ini, giliran dari sebuah film bertema musikal, Pitch
Perfect, yang mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan sebuah sekuel.
Pitch Perfect sendiri pada awalnya diangkat dari sebuah buku berjudul
sama. Film pertamanya pun disutradarai oleh Jason Moore dan mendapat pujian
dari para kritikus. Sayangnya, di film kedua, film ini mengalami pergantian
Sutradara dari Jason Moore ke Elizabeth Banks. Dan Pitch Perfect 2 adalah karya
pertama dari Elizabeth Banks menjadi seorang sutradara. Jelas, hal ini menjadi
sebuah kegetiran dari para fans Pitch Perfect yang telah menunggu sekuelnya.
Tetapi, Jason Moore tak melepaskan begitu saja proyek sekuel dari
Pitch Perfect. Dia masih bertanggung jawab sebagai seorang produser untuk
mengawasi kinerja dari Elizabeth Banks. Kay Cannon pun masih bertanggung jawab
untuk menuliskan naskah bagi sekuel Pitch Perfect. Memang, Pitch Perfect 2 tak
memiliki performa maksimal atau sesegar film sebelumnya. Tetapi, Pitch Perfect
2 masih tahu irama yang seperti apa untuk menyampaikan ceritanya.
Pitch Perfect 2 memang masih meneruskan apa yang berhenti dalam film
sebelumnya. Empat tahun setelahnya, The Barden Bellas memang menjadi grup
acapella terkenal yang pergi tur ke beberapa tempat. Hingga suatu ketika,
sebuah insiden terjadi saat The Barden Bellas sedang tampil di hadapan
Presiden. Fat Amy (Rebel Wilson) melakukan kesalahan fatal yang membuat The
Barden Bellas harus dikecam di beberapa tempat.
The Barden Bellas pun harus diskors oleh komite Acapella dan tidak
boleh melakukan tur. Kecuali, dia bisa memenangkan Piala Dunia Acapella. Beca
(Anna Kendrick) sebagai pemimpin The Barden Bellas pun harus mencari cara agar
bisa membuat The Barden Bellas lepas dari hukuman. Tetapi, Beca pun harus
terpecah konsentrasinya karena dia telah diterima magang di sebuah label
rekaman besar dan hal ini adalah impian Beca sejak lama.
Poin penting yang berhasil dipatahkan di sekuel Pitch Perfect 2 adalah
pakem cerita yang sama. Di Pitch Perfect 2, pakem cerita yang digunakan memang
tak seperti menggunakan template yang
sama dengan sekuelnya. Intrik dan konflik yang digunakan pun akan terasa lebih
kompleks, karena akan menyerang setiap karakter di dalam The Barden Bellas.
Tetapi, kekompleksan cerita itu terasa tersampaikan secara kurang bergairah
oleh Elizabeth Banks.
Elizabeth Banks memang terkesan tahu benar potensi Pitch Perfect 2
menjadi pencetak uang di dalam Box Office.
Maka dari itu, dia berusaha untuk mengarahkan sekuel ini agar tetap mengundang
para penonton untuk menyaksikan filmnya. Hal ini berhasil, karena Pitch Perfect
mampu menjadi yang pertama di deretan Box
Office. Elizabeth Banks pun tergiur dengan semua hal itu dan tak mendapat
gairah untuk mengarahkan Pitch Perfect menjadi sesuatu yang lebih segar dari
film pertamanya.
Terlihat benar bagaimana setiap subplot cerita yang sebenarnya sudah
tersusun dengan baik itu kurang tersampaikan dengan baik. Sehingga, di
pertengahan filmnya, Pitch Perfect 2 benar-benar kehilangan poin yang bisa
mengikat penontonnya agar mengikuti setiap konfliknya hingga akhir film. Pun,
beberapa subplot pun ada yang datang
sia-sia. Sehingga, hal itu malah terkesan hanya ada untuk menambah durasi dari
film tersebut dan malah terasa menarik ulur tensi film ini sendiri.
Beruntung, Pitch Perfect 2 masih tahu ritme seperti apa yang akan
mereka gunakan agar tetap menjadi sweetheart
bagi setiap orang. Key Cannon masih bisa menyelipkan referensi pop sebagai
selingan agar film ini masih bisa membuat penontonnya setidaknya tertawa saat
menyaksikannya. Terutama tingkah lucu Fat Amy yang masih bisa menjadi kunci
agar Pitch Perfect 2 tidak menjadi sebuah sajian komedi musikal yang mulai
kehilangan gairah untuk sekuelnya.
Selain jokes yang masih bisa membuat penontonnya untuk tertawa, Pitch
Perfect 2 pun masih tahu keunggulan dari franchise ini. Apalagi kalau bukan
daftar lagu yang di-mash up atau dinyanyikan ulang oleh para deretan ensemble
cast di film ini. Ya, Pitch Perfect 2 masih memiliki daftar panjang lagu yang
akan segera dicari oleh penontonnya setelah kredit titel film ini bergulir. Tak
hanya lagu-lagu yang sudah ada, tetapi ada satu lagu orisinil yang sengaja
dibuat di dalam film ini.
Memang, Pitch Perfect 2 tak mampu menyaingi kualitas dari film
pertamanya yang sangat segar dalam genre musikal. Tetapi, Pitch Perfect 2 masih
memiliki semangat yang sama untuk membangun film ini sebagai feel-good film yang setidaknya mampu
tampil menghibur penontonnya. Hal itu dikerahkan penuh lewat jokes yang masih
mengundang tawa dan deretan panjang lagu-lagu yang ditampilkan. And it’s still Aca-fun to sing along with
The Barden Bellas.
Betul, Fat Amy malah memegang kunci dan peran yang diperanin Anna Kendrick gak mendapat porsi yang besar.. but, still oke, i agreed apalagi ada lagu Fall Out Boy-nya disini..
BalasHapus