Adaptasi komik adalah sebuah pilihan menarik dari para sineas
Hollywood. Mem-visualisasikan sebuah komik yang penuh fantasi adalah tantangan
tersendiri. Dan keberhasilan mengadaptasi adalah pintar-pintarnya sang
sutradara untuk meng-interpretasikannya. Robert Schwentke, mencoba untuk
mengadaptasi R.I.P.D (Rest In Peace Department) dalam sebuah motion picture
Nick (Ryan Reynolds) dan Hayes (Kevin Bacon) mengambil serta menyimpan
sebuah emas yang dia temukan saat menyelesaikan sebuah kasus. Mereka tidak
menyerahkan emas tersebut di kepolisian. Nick merasa menyesal dan ingin
mengembalikan emas tersebut ke kepolisian tempat mereka bekerja. Saat menangani
kasus lain, Hayes sengaja menjebak Nick dan membuatnya meninggal.
Disaat Nick meninggal dia berada di dunia yang lain. Dia diangkat
kelangit dan diangkat menjadi polisi di RIPD (Rest In Peace Department). Dia pun
dipasangkan oleh Roy (Jeff Bridges) untuk menangkap para Deados yang sedang
berada di bumi dan menyamar sebagai sosok manusia.
A 90 minutes total mess and dull
Robert Schwentke adalah
seorang sutradara yang mampu mengadaptasi komik berjudul RED. Maka tak salah jika Universal Pictures akan memberikan banyak
budget-nya untuk mengadaptasi komik berjudul RIPD kepada Schwentke. Ditangannya
bisa saja RIPD bisa menjadi sebuah sajian unik dan menarik. Premis yang diusung
oleh RIPD pun bisa dibilang nyeleneh Meskipun tak jauh-jauh dari sebuah buddy cop movie.
Komik yang ditulis oleh Peter M.
Lenkov ini harusnya tayang pada bulan Juni 2013. Tapi, Universal Pictures
memundurkan jadwal rilis ke bulan Juli dan baru masuk Indonesia Agustus ini.
RIPD pun mendapatkan budget kurang
lebih $ 130 Million. Tapi sekali
lagi, dengan adanya big budget bukan berarti film yang dihasilkan pasti
mempunyai kualitas yang bagus juga. Banyak sekali film Big Budget yang malah hanya berisi film kosong tanpa kualitas.
Begitupula yang dialami oleh RIPD. Big
budget yang diberikan oleh Universal Pictures ini pun tak bisa di
pertanggung jawabkan dengan baik oleh Robert Schwentke. RIPD hanyalah sebuah
film sia-sia yang membuat penontonnya harus merasakan betapa pahitnya film ini.
Sebuah Buddy Cop movie yang sangat
kacau. Sayang sekali, big budget
milik Universal Pictures harus direlakan kepada sebuah film buruk satu ini.
Mungkin, Universal Pictures mengira film ini akan mendapatkan untung besar.
Tapi nyatanya, banyak orang masih kurang mengetahui RIPD dan penghasilannya
yang flop di box office.
RIPD nyatanya adalah sebuah film adaptasi komik yang sangat gagal. Naskah
yang ditulis oleh Phil Hay dan Matt Manfredi ini seperti kebingungan
dalam menyampaikan apa yang terjadi di film RIPD ini sendiri. Serta Joke yang
bermain terlalu sok asik hingga akhirnya harus menjadikan komedi-komedinya tak
bisa menarik dan mengundang tawa penontonnya. Hampir saya terdiam selama
menontonnya. Mungkin ada beberapa yang mengundang tawa. Tapi, semua dilakukan
berulang-ulang hingga akhirnya membosankan.
Terlebih, Robert Schwentke juga masih seperti setengah-setengah dalam
mengarahkan film ini. Sehingga penuturan kisahnya masih sangat berantakan. Saat
penuturan siapa itu Deados, Di bumi ada masalah apa, Apa yang menjadi main conflict nya semuanya digambarkan
dengan tidak baik. Kadang saya seperti merasakan kebingungan film ini. Apa yang
menjadi main conflict dari film ini.
Karena, Robert Schwentke rasanya tidak total dalam mempresentasikan film ini
apalagi dalam sisi drama-nya. Semua terkesan nanggung.
Banyak poin-poin cerita di film ini harus miss. Sayang, jika mampu diperdalam lagi terutama dengan para Daedos film ini bisa menjadi sebuah film
Buddy Cop Alien Hunter seperti Men
In Black. Tapi sayangnya, RIPD harus jatuh ke dalam lubang paling
dalam. Mungkin 20 Menit awal film ini adalah sebuah jalinan cerita yang bagus.
Ketika semua kefokusan masih tertuju pada main
conflict-nya. Tapi, ketika banyaknya cerita-cerita sampingan yang mulai
terselip di film ini, Kacau.
Eye-popping visual effect which is totally stole this movie.
Jika berbicara big budget, memang tak jauh-jauh jatuhnya ke CGI atau Visual Effect dari film ini sendiri. Mungkin inilah satu-satunya
hal yang bisa membuat saya terhibur. Setelah hampir paruh awal hingga tengah
yang cukup menyiksa, akhirnya sebuah senjata pamungkas dikeluarkan. Sebuah
final fight yang cukup mengasyikkan meskipun sekali lagi tanpa sesuatu yang
intens. Serta efek seakan dunia berhenti di awal film juga cukup mengasyikkan untuk dinikmati.
Kumpulan-kumpulan efek CGI
yang cukup bagus dan mencengangkan. Dengan banyaknya kadar ledakan-ledakan yang
cukup membuat saya setidaknya terhibur dengan semua hal yang mulai menjemukan
yang dilakukan film ini dari awal filmnya. Sebuah summer movies yang stereotype
dengan ledakan-ledakannya. Meskipun tetap saja RIPD gagal meng-interpretasikan
semua premis-nya yang cukup menarik ini.
Berbagai potensi yang harusnya bisa membawa film RIPD menjadi sebuah
sajian hiburan yang asik. Tapi malah harus menjadi sebuah pisau yang menikam
dari belakang. Semua sajiannya malah tidak enak untuk diikuti. Terlebih,
koneksi yang dijalin antara Ryan Reynolds dan Jeff Bridges tak sekuat film-film
buddy cop lainnya. Sehingga, tak ada
ikatan yang cukup kuat. Membuat film ini semakin kosong dan tak mempunyai daya
tariknya sama sekali.
Ryan Reynolds layaknya masih cocky
untuk membangun chemistry dengan lawan mainnya. Dia seperti bersaing
mendapatkan spotlight dari Jeff
Bridges yang notabene adalah nominator Oscar. Tapi sayang usahanya mendapatkan spotlight masih harus dikalahkan oleh
Jeff Bridges. Karakternya yang lebih ‘slengekan’ bisa ditampilkan dengan baik
ditambah dengan aksen cowboy-nya. Meski saya masih terganggu dengan aksen
tersebut.
Overall, RIPD adalah sebuah jalinan buddy cop movie dengan unsur komedi yang
buruk. Adaptasi komik yang gagal. Tanpa adanya intensitas dalam ceritanya.
Terlihat sangat berantakan dimana-mana. Big budget memang tidak selalu menjanjikan
kualitas. Tapi, Visual effect yang cukup menarik dan pengambilan gambarnya yang
bagus. Meski Begitu, RIPD bukanlah sebuah film dengan presentasi bagus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar