Kebrutalan dalam film Martial Arts adalah sebuah indikator baru dari
kualitas sebuah film milik perfilman nasional. Di poin inilah, ada sebuah titik
balik yang muncul di dalam perfilman nasional. Diawali oleh film The Raid yang
disutradarai oleh Gareth Evans, film ini menjadi sorotan banyak orang dan juga
perfilman Internasional. Kedigdayaannya diakui oleh banyak pihak membuat
perfilman nasional setidaknya mendapat citra baru baik domestik maupun
mancanegara.
Selasa, 06 Desember 2016
Senin, 28 November 2016
MOANA (2016) REVIEW : Film Animasi Penuh Misi yang Tak Termakan Ambisi
Disney di era yang baru ini memiliki misi di dalam film-film miliknya.
Sehingga, filmnya tak sekedar menjadi film animasi pelipur lara biasa tetapi
ada nilai-nilai yang berusaha disematkan lewat karakter-karakternya, terutama
karakter-karakter putri yang biasa mereka buat. Disney berusaha merombak segala
identitas Princess yang kadang kelewat putih dan terlihat sempurna. Mulai dari
Princess and The Frog, Tangled, dan Frozen, Disney berusaha untuk mengontruksi
ulang identitas dari sosok Princess.
Kamis, 13 Oktober 2016
Selasa, 04 Oktober 2016
WARKOP DKI REBORN : JANGKRIK BOSS PART 1 (2016) REVIEW : Semangat Nostalgia Atas Nama Komersialisasi
Siapa yang tak kenal dengan trio komedian Dono, Kasino, dan Indro?
Nama mereka menjadi salah satu sosok legendaris yang dikagumi oleh banyak orang
yang pernah mengikuti zaman kejayaan mereka. Mereka menyebut diri mereka
‘Warkop DKI’ yang sudah memiliki banyak sekali film-film dan serial televisi. Dono dan Kasino yang telah wafat, membuat grup
komedian ini sudah absen selama beberapa tahun. Beberapa pihak ingin sekali
‘menghidupkan kembali’ sebuah ikon komedi legendaris di Indonesia ini.
Sabtu, 24 September 2016
PETE’S DRAGON (2016) REVIEW : Harapan dalam Film Keluarga Sederhana
Disney lagi-lagi berusaha mengenalkan lagi sebuah ‘charm’ cerita dongeng yang pernah dia
miliki di film-film sebelumnya. Tujuannya adalah memberikan sebuah jalinan
cerita tanpa pretensi yang dapat dinikmati oleh semua kalangan. Tahun ini ada The Jungle Book dan The BFG yang mengusung penuturan cerita formula lama yang ternyata
masih bekerja dalam mengikat penontonnya. Maka, tak salah jika Disney
mencobanya sekali lagi lewat sebuah reboot
dari karya lama dan dikonversi menjadi lebih baru.
Rabu, 07 September 2016
THE BFG (2016) REVIEW : Magic In Its Simplicity [With IMAX 3D Review]
Steven
Spielberg sudah bukan lagi orang lama yang berkecimpung di industri perfilman
Hollywood. Bahkan, karya-karyanya selalu menjadi sebuah karya klasik yang bisa
digunakan sebagai kapsul waktu dan ditonton sepanjang abad. Setelah tahun lalu
menggarap sebuah film serius tentang negosiasi amerika dan rusia, kali ini
Steven kembali membuat sebuah film fantasi yang dapat ditonton bersama
keluarga. Proyeknya kali ini, bekerjasama dengan Disney Studios.
Selasa, 06 September 2016
NERVE (2016) REVIEW : Kontemplasi Kehidupan Era Digital Yang Menyenangkan
Era digital terkadang membuat orang berpindah medium untuk saling
berkomunikasi dengan satu sama lain. Bahkan, sebuah tujuan hidup yang utama pun
terkikis akan suatu ilusi popularitas semu yang ditawarkan oleh Dunia Maya yang
digunakan oleh banyak orang. Sosial Media tak bisa dipungkiri menawarkan suatu
kelebihan luar biasa dalam membuat ruang publik baru bagi masyarakat. Pun,
keberadaannya juga menjadi sebuah polemik yang luar biasa besar.
Rabu, 31 Agustus 2016
THE SECRET LIFE OF PETS (2016) REVIEW : Tingkah Jenaka Rahasia Para Binatang Peliharaan
Sebuah film animasi mungkin adalah cara sineas untuk mengemas ide dari
apa yang mereka pikirkan yang mana tujuannya adalah untuk dikonsumsi oleh
penonton. Memang, sebagian besar film animasi ditujukan untuk anak-anak sebagai
sarana hiburan setelah penat menjalani kegiatan belajar mengajar
sehari-harinya. Banyak rumah produksi yang berlomba-lomba menghasilkan sebuah
film animasi yang ditujukan sebagai medium untuk melepas penat sejenak bersama
keluarga. Salah satu rumah produksi itu adalah Illumination Pictures yang
dinaungi oleh Universal Pictures.
Senin, 15 Agustus 2016
SUICIDE SQUAD (2016) REVIEW : Penuh Ambisi Yang Hanya Sekedar Ilusi
DC Extended Universe sudah
mulai untuk melebarkan dunianya. Banyak set up bermunculan yang sudah
menetapkan tanggal-tanggal rilis hingga pada akhirnya menuju ke satu titik
akhir bernama Justice League. Tetapi, keberadaan DC Extended Universe ini semakin lama semakin terancam. Kubu-kubu
penikmat DC Extended Universe pun
terpecah atas kualitas yang diberikan oleh Warner
Bros saat memproduseri setiap film-film yang diadaptasi dari komiknya.
Kamis, 28 Juli 2016
BANGKIT! (2016) REVIEW : Pionir Genre Baru di Perfilman Indonesia
Genre perfilman Indonesia akhir-akhir ini pun semakin berwarna. Mulai
dari drama, komedi, hingga film aksi mulai sering dibuat oleh film-film
Indonesia. Hingga pada akhirnya, Oreima Films dan juga Kaninga Pictures
berusaha untuk memberikan sebuah genre baru di perfilman Indonesia untuk
mewarnai keragaman di dalamnya. Muncullah sebuah ide untuk membuat sebuah disaster movie yang mungkin sudah bukan
hal baru di industri perfilman Hollywood.
KOALA KUMAL (2016) REVIEW : Komedi Problematika Remaja Dengan Cara Lebih Dewasa
Raditya Dika sepertinya telah menjadi sebuah brand di kalangan perfilman Indonesia. Filmnya laris manis dan
selalu memasuki tangga perolehan penonton terbanyak. Seperti tahun lalu,
filmnya berjudul Single menjadi film terlaris nomor dua dengan perolehan 1,2
juta penonton. Lambat laun, permintaan atas film-film karya Raditya Dika pun
bertambah. Sehingga, film-film yang digarap olehnya akan dinantikan oleh banyak
penonton.
Selasa, 26 Juli 2016
SABTU BERSAMA BAPAK (2016) REVIEW : Problematika Sebuah film Adaptasi
Sabtu Bersama
Bapak adalah sebuah novel fiksi yang ditulis oleh Adhitya Mulya. Bukunya
telah sukses menjadi bacaan favorit dan terjual di mana-mana. Lantas, tak salah
pula jika pada akhirnya rumah produksi dan sutradara tertarik untuk
mejadikannya sebuah film berdurasi panjang yang tayang di layar perak.
Sutradara yang tertarik untuk mengangkat buku ini menjadi sebuah film adalah
Monty Tiwa yang sudah terbiasa terjun dengan tema-tema keluarga seperti ini.
Minggu, 24 Juli 2016
ILY FROM 38.000 FT (2016) REVIEW : Film Cinta Yang Terbang Tak Terlalu Tinggi
Kisah cinta klise dua insan memang mungkin memiliki segmentasinya
sendiri. Bisa jadi, film-film dengan tema seperti itu menjadi sebuah guilty pleasure yang dinikmati oleh
banyak orang. Tetapi bila salah pengemasan, hal tersebut akan menjadi senjata
makan tuan bagi pembuatnya. Jika salah film dengan genre ini akan kehilangan
segmentasinya. Bahkan kekecewaan bukan hanya datang untuk segmentasi tersebut,
tetapi juga penonton luas yang ingin menyaksikan film tersebut.
Jumat, 22 Juli 2016
JILBAB TRAVELER : LOVE SPARKS IN KOREA (2016) REVIEW : Kisah Cinta Segitiga Yang Syar’i
Membuat sebuah film dengan tema religi dengan tempelan atribut-atribut
keagamaan tentu secara tidak langsung telah menentukan segmentasinya sendiri.
Di Indonesia, dengan mayoritas penduduknya yang beragama Islam, film dengan
menempelkan atribut islami menjadi salah satu film yang akan mendatangkan animo
masyarakat yang besar. Hal itu sudah terbukti lewat beberapa film dengan genre seperti ini yang sudah menang banyak dalam
merebut jumlah penontonnya.
Rabu, 20 Juli 2016
RUDY HABIBIE (2016) REVIEW : Perjalanan Panjang Nan Terjal Sosok Ternama
Pembuat film Indonesia memang tak henti-hentinya membuatkan film
biopik dari sosok orang terkenal. Ini layaknya sebuah tren bagi mereka untuk
menghipnotis calon penontonnya agar berbondong-bondong pergi ke bioskop. Salah
satunya adalah membuatkan sebuah film biopik dari presiden-presiden Republik
Indonesia. Pak B.J. Habibie sempat mendulang sukses dengan film kisah cinta
sejatinya dengan Ibu mendiang Ainun pada tahun 2012.
Jumat, 15 Juli 2016
FINDING DORY (2016) REVIEW : The Sidekick Character Got Her Home
Pixar memiliki rekam jejak tak menyenangkan ketika menggarap sebuah
sekuel dari film animasi orisinilnya. Cars 2 adalah produk film animasi milik
Pixar yang menjadi sebuah bahan renungan atas jatuhnya kualitas cerita film
milik mereka. Tetapi, tak sedikit juga produk keluaran Pixar yang memiliki
kualitas maksimal sebagai sebuah film sekuel seperti yang dilakukan oleh Toy
Story. Filmnya semakin meningkat di setiap serinya dan Toy Story 3 pun memiliki
intensitas cerita dan emosional sangat besar di dalamnya.
Rabu, 22 Juni 2016
THE CONJURING 2 (2016) REVIEW : Sekuel Franchise Horor Yang Berbeda
Ed dan Lorraine Warren pernah dan sangat berhasil menghantui
malam-malam penontonnya paska bercerita tentang kasusnya menangani gangguan
makhluk halus. Kesuksesan itu benar-benar tak terduga, paska cerita yang
diarahkan oleh James Wan ini telah pernah menangani kasus cerita serupa. The Conjuring adalah judul dari kasus
milik Ed dan Lorraine Warren dalam menangani kasus-kasus makhluk astral yang
menghantui kliennya.
Senin, 20 Juni 2016
NOW YOU SEE ME 2 (2016) REVIEW : Film Sulap Yang Mengelabui Penontonnya
Bukan tak mungkin, jika film yang pada awalnya disutradarai oleh Louis
Leterrier ini pada akhirnya akan mendapatkan sebuah perhatian dari para
penontonnya. Now You See Me menjadi
sebuah sleeper hit yang disukai oleh penontonnya. Now You See Me memberikan sebuah sajian plot cerita yang segar pada
saat itu. Dengan atensi yang sudah terbangun cukup besar, maka tak salah pula
jika Summit Entertainment pada akhirnya memutuskan untuk membuat Now You See Me menjadi sebuah franchise
andalan dari rumah produksi mereka.
Sabtu, 18 Juni 2016
TEENAGE MUTANT NINJA TURTLES : OUT OF THE SHADOWS (2016) REVIEW : The New Sequel, The Old Mistakes
Akan sangat mudah mendapat lampu hijau untuk mendapatkan jatah
memiliki sekuel bagi film-film yang secara kuantitas sukses mengumpulkan jumlah
angka yang fantastis. Dan hal itu akan menjadi suatu kebiasaan yang terjadi di
rumah produksi manapun dan lumrah terjadi. Teenage Mutant Ninja Turtles sebagai
contohnya, film adaptasi dari komik ini berhasil mendapatkan perolehan Box
Office yang memuaskan dengan budget yang sedikit. Di bawah naungan Michael Bay,
Teenage Mutant Ninja Turtles jelas memiliki jalan yang mudah untuk memperoleh
lampu hijau itu.
Senin, 13 Juni 2016
X-MEN : APOCALYPSE (2016) REVIEW : The Myth Of Third Installment for X-Men Trilogy
Musim panas telah datang dan waktunya film-film bermodal besar menunjukkan performanya. Film-film manusia super tetap memeriahkan parade film-film musim panas kali ini. Maret hingga Mei adalah bulan yang penuh sesak dengan deretan-deretan film manusia super yang sedang memasuki fase berbeda. Setelah Batman V Superman dan Captain America : Civil War, Marvel dengan naungan Fox melanjutkan fase berikutnya dari para mutan-mutan yang diasuh oleh Professor Xavier.
Sabtu, 11 Juni 2016
MY STUPID BOSS (2016) REVIEW : Sketsa Komedi Adaptasi
Film komedi menjadi salah satu genre film yang riskan untuk dibuat.
Hal itu dikarenakan sebuah film tak bisa memberikan generalisasi selera humor
penonton yang disampaikan di dalam filmnya. Sehingga, perlu taktik untuk
–setidaknya –menarik minat penonton untuk menyaksikan film tersebut. Dan My
Stupid Boss yang dinaungi oleh Falcon Pictures memiliki cara untuk memberikan
teaser menarik dan berhasil memberikan daya tarik bagi penontonnya.
Minggu, 15 Mei 2016
ADA APA DENGAN CINTA ? 2 (2016) REVIEW : Kisah Kasih dan Sebuah Representasi
Sebuah legenda tercetak di tahun 2002, tatkala penonton film Indonesia
sedang lesu-lesunya. Film arahan Rudi Soedjarwo yang menceritakan
kisah cinta fase putih abu-abu ini
mencetak 2,5 juta penonton pada kala itu. Peristiwa fenomenal ini menjadikan
Ada Apa Dengan Cinta? --yang berkisah seputar cinta sepasang sejoli --ini diagung-agungkan
oleh banyak pihak. Tak hanya menjadikannya sebagai sebuah prasasti pencetak
sejarah, tetapi juga sebagai pijakan lahirnya budaya pop baru yang memberikan
influensi yang besar terhadap kontruksi kisah cinta putih abu-abu kala itu.
Rabu, 11 Mei 2016
CAPTAIN AMERICA : CIVIL WAR (2016) REVIEW : Highest Point in Marvel Cinematic Universe
Pertarungan sengit antar manusia super termahsyur bukan hanya milik DC Extended Universe saja. Di tahun yang
sama, Marvel Cinematic Universe pun
mengeluarkan salah satu movie event terbesar
yang akan dirasakan oleh penontonnya. Menetapkan 6 Mei 2016 untuk rilis secara
besar di US, sebenarnya Captain America :
Civil War akan berhadapan langsung dengan Batman V Superman : Dawn of Justice. Sayangnya, Batman V Superman :
Dawn of Justice memilih untuk memindahkan jadwalnya ke bulan maret.
Selasa, 19 April 2016
THE DIVERGENT SERIES : ALLEGIANT (2016) REVIEW : The Lowest Point of This Franchise
Dan sekali lagi, buku-buku kategori young-adult menjadi sebuah tren yang cukup gemilang di tangga box
office. Tetapi, lambat laun hype film
adaptasi dari buku-buku young-adult semakin menurun. Hal itu terlihat ketika
bagian final dari Mockingjay tak memiliki hasil opening yang memuaskan,
meskipun masih berada di atas rata-rata. Menjadikan seri terakhir di adaptasi
buku kategori young-adult adalah sebuah tren baru untuk meningkatkan
keuntungan. Dan buku dari Veronica Roth juga mendapatkan perlakuan yang sama
untuk adaptasi buku terakhir dari seri Divergent.
Senin, 28 Maret 2016
BATMAN V SUPERMAN : DAWN OF JUSTICE (2016) REVIEW : The Wasted 151 Minutes
Benang merah yang porak poranda di setiap film-film adaptasi DC Comics
menjadi sebuah keputusan bagi Warner Bros untuk membuat ulang setiap filmnya.
Sehingga, Warner Bros akan memiliki satu franchise
superheroes besar yang akan disajikan kepada penontonnya di setiap tahun.
Banyak sekali film-film DC yang tak memiliki respon yang baik. Dan Warner Bros memulai line up baru dari
karakter-karakter manusia super DC Comics
dari tahun 2013.
COMIC 8 : CASINO KINGS PART 2 (2016) REVIEW : Next Chapter With The King
Comic 8 bisa menjadi sebuah
set up franchise besar milik perfilman Indonesia. Di setiap filmnya pun tak
pernah yang tak bisa menggaet penonton hingga angka satu juta penonton. Casino
Kings yang telah dirilis pada saat lebaran tahun lalu dibagi menjadi dua bagian
yang digadang memiliki kerumitan plot yang tak bisa dijelaskan secara utuh ke
dalam satu film. Anggy Umbara memutuskan untuk membagi filmnya menjadi dua
bagian yang dirilis di bulan Maret tahun ini.
Selasa, 15 Maret 2016
ZOOTOPIA (2016) REVIEW : Animation Fable Full Of Social Issue
Banyak sekali cara yang dilakukan oleh perfilman hollywood untuk
berusaha menyindir isu sosial dan politik tetapi dengan pemilihan medium yang
berbeda. Medium itu adalah lewat genre
film yang dipilih oleh sang sutradara untuk menumpulkan sensitifitas dari isu
tersebut. Dan salah satu rumah produksi film animasi terbesar di Hollywood,
Walt Disney Studios pun berusaha untuk menyindir beberapa isu sosial lewat
film-film animasinya. Tetapi, tak melupakan segmentasi dari sebuah film animasi
agar memiliki kemasan yang menarik dan menyenangkan.
Jumat, 04 Maret 2016
ROOM (2015) REVIEW : Wide Perspective In A Small Room
Siapa yang bisa menggambarkan secara detil dan mendeskripsikan dunia
mereka? Tak ada yang bisa. Setiap manusia pun hanya terbatas pada sebuah
regional tertentu untuk dapat mewakili deskripsi tentang dunia mereka. Itu pun
mereka harus melakukan sebuah pemahaman tentang bagaimana dunia mereka
terbentuk lewat proses kesepakatan bersama. Hal itu dilakukan agar setiap
individu dapat memiliki perspektif yang sama mengenai dunia di wilayah yang
mereka huni.
Kamis, 03 Maret 2016
TALAK 3 (2015) REVIEW : Medium Syiar Agama Yang Universal
Sebuah pernikahan adalah salah satu dari bagian
upacara adat dan agama yang dianggap sangat sakral. Janji sehidup semati dengan
satu orang dan hidup dalam satu atap jelas akan ditetapkan aturan-aturan saklek
entah dari agama maupun pemerintah. Apalagi, ketika keputusan seorang pasangan
untuk tak lagi bersama jelas akan diberikan sebuah konsekuensi rumit yang harus
dia jalani. Dan dari fenomena itulah, Hanung Bramantyo dan Ismail Basbeth
membangun sebuah cerita untuk film terbaru garapan mereka.
Kamis, 25 Februari 2016
DEADPOOL (2016) REVIEW : Expectation Violency of Anti-Hero Character Building
Setelah ber-marketing sana sini yang dapat menimbulkan hype yang cukup besar, Deadpool jelas sangat
diantisipasi oleh banyak kalangan. Karena sosok yang diasumsikan sebagai superhero ini memiliki keunikan
tersendiri karena gayanya yang nyeleneh. Sayangnya, asumsi kebanyakan orang
terhadap sosok Deadpool ini salah. Deadpool bukanlah seorang manusia super,
dia hanyalah manusia biasa dengan suntikan mutan yang ingin membalaskan dendam.
Selasa, 23 Februari 2016
A COPY OF MY MIND (2016) REVIEW : Konstruksi Realita Jujur Kota Jakarta
“Cita-cita aku ? Aku pengen punya home theatre sendiri
biar bisa nonton film.” Sesederhana itu memang mimpi Sari, salah satu
karakter utama dari film terbaru arahan Joko Anwar. Bukan menjadi hal tabu lagi
bagi setiap orang untuk menaruh dan menggantungkan mimpi setinggi mungkin
kepada sang Ibu Kota. Tujuannya sederhana, untuk memperbaiki kehidupannya yang
belum bisa dikatakan terjamin. Dan merantau ke ibu kota menjadi salah satu opsi
yang mereka gunakan.
Kamis, 18 Februari 2016
ARUL'S MOVIE REVIEW BLOG'S CHOICE : 12 Film Indonesia Terbaik 2015
2015 sudah berakhir. Ya, mungkin saya terkesan sangat terlambat untuk
menerbitkan pos film-film terbaik di tahun ini. Karena kesibukan yang cukup
padat dan baru sempat memiliki waktu luang untuk menyortir siapa saja yang
berhak mendapatkan posisi-posisi teratas dalam daftar film terbaik tahun lalu.
Maka, berikut ini adalah daftar 12 Film Indonesia Terbaik di tahun 2015.
Minggu, 14 Februari 2016
AACH... AKU JATUH CINTA (2016) REVIEW : Kekacauan Indah Sebuah Puisi Visual
Februari telah datang. Muda dan
mudi akan menyelenggarakan sebuah selebrasi cinta besar-besaran di dua minggu
pertama. Tentu, euforia akan selebrasi cinta megah di penjuru dunia ini akan
dirasakan oleh sejuta umat. Bukan hanya pasangan yang sedang dimabuk cinta, pun
juga dirasakan oleh sineas-sineas untuk ikut serta meramaikan hari kasih sayang
ini. Dan dengan cara memberikan tontonan romansa cinta itulah, para sineas
berkontribusi menyemarakkan hari kasih sayang ini.
Selasa, 09 Februari 2016
SITI (2015) REVIEW : Sebuah Paradoks Isu Strata Sosial
Ada beberapa film yang sedang berusaha untuk memberikan pengakuan
terhadap kaum wanita yang masih juga dicap sebagai kaum marjinal –kaum yang
tersingkirkan. Dengan isu-isu seperti ini, film akan dikemas se-unik mungkin
agar bisa menarik perhatian–secara konten dan visual –dari pemerhati film di
beberapa festival. Meskipun, pendekatan yang dilakukan oleh pembuat film jenis
seperti ini masih menggunakan pendekatan arthouse
yang serupa.
Senin, 08 Februari 2016
SURAT DARI PRAHA (2016) REVIEW : Surat Cinta Kepada Ibu Pertiwi
Di tiap tahun, sutradara Angga Sasongko seperti gusar karena tak
menelurkan karya terbaru untuk dinikmati oleh penontonnya. Setelah kesuksesan
cukup besar yang diraih olehnya lewat adaptasi buku milik Dewi Lestari,
Filosofi Kopi, di awal tahun baru ini Angga Sasongko menelurkan sebuah karya
terbaru. Di sela kesibukan promosi film Filosofi
Kopi, Angga Sasongko sudah sibuk riset film terbarunya bersetting di salah
satu kota di Eropa.
Senin, 18 Januari 2016
NGENEST THE MOVIE (2015) REVIEW : Drama Satir Isu Sensitif
Para komedian indonesia yang sedang naik daun berusaha keras untuk
masuk ke dalam ranah perfilman. Bisa dianggap, mereka mencoba untuk memperluas
jaringan dan kompetensi mereka untuk menghibur para penonton. Raditya Dika
adalah contoh sukses seorang komedian yang berhasil memperluas bidangnya ke
dalam ranah perfilman Indonesia. Tak satupun dari karya milik Raditya Dika yang
tak menembus angka fantastis. Jelas, langkah ini cukup menjanjikan untuk para
komedian lainnya yang ingin lebih lagi.
Sabtu, 16 Januari 2016
STAR WARS : THE FORCE AWAKENS (2015) REVIEW : The Franchise Awakens [With IMAX 3D Review]
Menilik lebih dalam, drama opera di luar angkasa yang dibuat oleh
George Lucas ini menjadi sebuah film legendaris yang ada di sepanjang industri
film Hollywood. Star Wars, memiliki
banyak sekali massa yang memuja bagaimana kepiawaian George Lucas ketika
membuat universe bagi para Jedi lewat filmnya. Dengan banyaknya poin-poin yang
membuat film ini legendaris, tak salah hingga akhirnya Star Wars menjadi sebuah brand
yang dijadikan sebuah referensi kultur pop moderen.
Kamis, 14 Januari 2016
SINGLE (2015) REVIEW : Komedi Megah Tahun Ini
Tak habisnya di setiap tahun Raditya Dika bertemu dengan para
penggemarnya lewat film yang ia buat. Dan tak pernah mati, film-film Raditya
Dika selalu berada di angka yang cukup fantastis dalam raihan penonton. Faktor
kepiawaiannya dalam memberikan canda tawa kepada penggemarnya yang membuat
film-filmnya laris manis di pasaran. Sehingga, tak salah jika Raditya Dika bisa
menjadi sebuah brand dalam perfilman Indonesia.
NEGERI VAN ORANJE (2015) REVIEW : Kisah Kasih Di Negeri Orang
Dengan setting luar negeri, biasanya para rumah produksi menyatakan
eksklusifitas akan film yang digarapnya. Alih-alih mereka menggunakan konten
dalam filmnya sebagai kekuatan, terlalu banyak rumah
produksi yang hanya modal setting luar negeri pun mereka menjadikannya sebagai
kekuatan utama dari sebuah film. Bahkan tiga film yang rilis pada Desember 2015
lalu, mereka menggunakan setting luar negeri sebagai kekuatan penjualan dari
filmnya.
Selasa, 12 Januari 2016
SUNSHINE BECOMES YOU (2015) REVIEW : Pertunjukkan Cinta Pura-Pura
Sebagai bulan di mana film-film Indonesia dengan mudah menarik
penonton, Desember menjadi ajang di mana rumah produksi bersaing satu sama lain
untuk mencetak box office hit. Salah
satunya adalah Hitmaker Studios yang selama ini berhasil mencetak beberapa film
yang menduduki 10 besar film terlaris setiap tahunnya. Jelas, di tahun ini
Hitmaker Studios tak mau kalah untuk membuat film yang memiliki potensi untuk
menjadi box office hit.
Minggu, 10 Januari 2016
BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA (2015) REVIEW : Cerita Terorisme Islam yang Diteroriskan
Kesuksesan dalam menggaet penonton mungkin menjadi salah satu poin penting bagi perfilman Indonesia. Entah, dengan menggaet jutaan penonton, hal tersebut bisa menebus modal yang sudah dikeluarkan oleh film tersebut atau tidak. Mungkin ini juga yang menjadi alasan mengapa novel-novel terbaru milik Hanum Salsabila Rais diangkat menjadi sebuah film layar lebar. Apalagi setelah 99 Cahaya Di Langit Eropa sukses menggaet total 1,5 juta penonton di dalam dua filmnya.
Sabtu, 09 Januari 2016
IN THE HEART OF THE SEA (2015) REVIEW : An Old-School Survival Movie
Setelah sukses memukau para penonton lewat film Rush di tahun 2013,
Ron Howard akhirnya kembali dilirik oleh rumah produksi besar dengan proyek
terbarunya. Terang saja, bukan hanya rumah produksi yang berharap banyak,
melainkan juga para penonton yang mencoba untuk bersemangat akan proyek terbarunya.
In The Heart of The Sea, proyek
terbaru dari Ron Howard ini memiliki hype yang cukup tinggi dan berkemungkinan
menjadi kontender Academy Awards tahun depan.
Langganan:
Postingan (Atom)